masyarakat adat
12.547 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Omo Hada Nias
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Rumah adat nias, Omo Hada, merupakan bangunan rumah tradisional yang tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tapi juga sebagai "habitat" tinggal masyarakat tradisional. Di rumah ini tinggal kaum adat. Secara tradisional, di kawasan Gomo, Nias, disebut juga sebagai Gego atau Orahu. Orahu, berarti perahu, tempat nenek moyang orang nias tinggal dan saling saling berdiskusi satu sama lain. Hingga saat ini, saat rumah tradisional Nias dibangun, para pekerjanya merasa seolah sedang duduk di perahu sembari mengenang pidato dan diskusi nenek moyang mereka zaman dahulu.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Sprado
Tarian Tarian
Papua

Sprado - Penobatan Kepala Suku Sprado bercerita tentang kehidupan masyarakat Papua dalam upacara pengangkatan kepala suku. Dalam kehidupan tradisional masyarakat Papua, sering terjadi peperangan antar suku untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Hal ini sering kali berujung pada wafatnya sang kepala suku. Demikian, rakyat akan bermusyawarah dan melakukan ritual penyembahan kepada sang Dewa untuk mengangkat kepala suku yang baru.

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Enggang
Tarian Tarian
Kalimantan Timur

Tarian ini menceritakan mengenai kehidupan burung Enggang di masyarakat Dayak, Kalimantan. Burung Enggang merupakan hewan sakral lambang pembawa pesan dari Tuhan yang mempengaruhi hidup masyarakat Dayak. Enggang tidak hanya diyakini membawa kesugihan tetapi juga malapetaka. Ketika Enggang mengelilingi rumah sebanyak 6x, maka orang yang ada di dalamnya diyakini akan mendapat bencana karena Enggang membawa roh-roh jahat. Saat itulah belian, yaitu orang pintar yang dipercaya sebagai tabib, dengan kemapuannya berusaha mengusir burung Enggang.

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Leuit
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Leuit adalah lumbung padi khas masyarakat pedalaman Banten dan Priangan yang dibuat dari balok kayu dan anyaman bambu. Bangunan leuit berbentuk persegi panjang dengan atap segitiga yang terbuat dari hateup kiray berlapis ijuk. Dulu, Leuit sebenarnya sangat lazim dipergunakan masyarakat Sunda Priangan dan Banten. Namun seiring berkurangnya masyarakat yang menggarap huma (ladang padi) leuit pun semakin jarang ditemukan kecuali di wilayah Desa Kanekes (Kampung Baduy), Kasepuhan Banten Kidul, Kampung Adat Cipta Gelar dan lain-lain. Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Leuit .

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Tenun Baduy
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Banten

Masyarakat suku Baduy memiliki tenun khas masyarakat Baduy yang pembuatannya dikerjakan oleh perempuan perempuan baduy, sementara para lelaki Baduy berkebun dan bertani. Berikut adalah gambar-gambar yang menunjukkan alat alat dalam pembuatan tenun Baduy.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Panggal (1)
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Panggal adalah sebutan gasing tradisional masyarakat daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Dahulu panggal digemari oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan manula. Tapi kini sulit menemukan panggal didaerah perkotaan. Panggal biasa dimainkan dihalam rumah (diatas tanah). Panggal terbuat dari kayu pohon galinggem, kayu pohon petai cina (peuteuy selong), kayu pohon waru, kayu pohon muncang, kayu pohon jambu dan lain-lain. Panggal memiliki bentuk bundar seperti jamur dan memiliki paku atau logam yang telah dipotong ujungnya (Taji). Ada dua macam taji, pertama taji yang ujungnya dipipihkan seperti ujung obeng, kedua taji yang diruncingkan namun dikarenakan berbahaya, maka sekarang taji ada juga yang dibiarkan tumpul. Taji memiliki fungsi sebagai penopang pada saat panggal sedang berputar dan alat untuk memangkah panggal lawan. Tali panggal terbuat dari kain hasil memintal diatas paha yang disebut ngarara. Panjang kain yang dipakai untuk membua...

avatar
renny marcendy
Gambar Entri
"ngertakeun Bumi Lamba" -mapag Sasih Kapitu Suryakala-
Ritual Ritual
Jawa Barat

UPACARA ADAT BUDAYA SUNDA (NUSANTARA - SABUANA) "NGERTAKEUN BUMI LAMBA" -mapag sasih kapitu suryakala- Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu. Upacara Ngertakeun Bumi Lamba adalah upacara untuk menjalankan pesan kasepuhan (orangtua adat) dari Kanekes, yang menitipkan 3 (tiga) Gunung, sebagai Pakualam (harus diperlakukan sebagai tempat suci yang penting bagi warga adat yang mengakui dirinya Urang Bandung), yaitu Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Wayang dan Gunung Gede sebagai tempat 'Kabuyutan' (sumber air, makanan atau juga leluhur). Inti upacara adala...

avatar
xxx
Gambar Entri
Ajungan Jawa Timur di TMII
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

ANJUNGAN TANIAN LANJANG Layaknya setiap suku bangsa di Indonesia yang memiliki ciri khas dalam setiap aspeknya, Situbondo juga memiliki sesuatu yang bisa langsung dikenali sebagai ikon budaya. Tanian Lanjang, adalah salah satu yang bisa menjelaskan secara spontan tentang Situbondo. Tanian Lanjang adalah rumah tradisional khas dari Situbondo yang memiliki ciri halaman yang luas dan hunian yang besar dan megah, dengan arsitektur yang unik terbuat dari kayu jati, dihiasi dengan ukiran kayu dan interior khas Jawa Situbondo. Pada mulanya, rumah tradisional ini disiapkan untuk memmbentuk para keturunan masyarakat Situbondo untuk bisa saling berbagi dengan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah tersebut. Hal ini juga mengajarkan untuk hidup damai dan saling berdampingan dengan sesama anggota keluarga.  

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Ajungan Provinsi Sumatera Selatan di TMII
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah limas merupakan bangunan induk anjungan, berupa rumah panggung berbentuk empat persegi panjang, beratap limas yang pada bagian puncaknya terdapat hiasan kuncup bunga cempaka (simbar) dan di ujungnya ada hiasan lengkungan pendek ekor bebek. Di pintu dan jendela ada hiasan yang sekaligus berfungsi ventilasi. Tangga masuk rumah terletak di bagian depan dengan anak tangga berjumlah ganjil. Dahulu, rumah limas merupakan tempat tinggal para bangsawan.   Kata limas berarti piramida yang terpancung (di jawa dikenal dengan istilah limasan). Rumah adat limas mengandung makna yang sangat mendalam dan merupakan simbolisasi dari suatu ungkapan yang antara lain diekspresikan dalam bentuk atap yang curam dan lima tingkatan pada lantai atau kekijing. Atapnya berbentuk limas. Badan rumah berdinding papan. Pembagian ruangan yang telah ditetapkan (standard)• Bertingkat-tingkat (Kijing). Keseluruhan atap dan dinding serta lantai rumah bertopang di atas tiang-tiang yang tertanam...

avatar
hokky saavedra