867 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kelingking Sakti
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Setiap orang memiliki perangai yang berbeda-beda. Ada yang baik, ada pula yang buruk. Di daerah Kepulauan Riau, Indonesia, hiduplah sebuah keluarga yang miskin. Keluarga tersebut terdiri dari seorang ayah, ibu dan tiga orang anak. Ketiga anak tersebut memiliki perangai yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perangai anak yang tua (sulung) dan yang tengah, sangat berbeda dengan anak yang bungsu. Si Bungsu sangat rajin bekerja, sehingga ia menjadi anak kesayangan ayah mereka. Melihat hal itu, anak yang sulung dan yang tengah merasa iri hati dan benci terhadap si Bungsu. Oleh karena itu, mereka berniat untuk mencelakakannya. Apa yang akan dilakukan anak yang sulung dan yang tengah terhadap si Bungsu? Berhasilkah mereka mencelakakan si Bungsu? Bagaimana nasib si Bungsu? Ingin tahu jawabannya? Ikuti kisahnya dalam cerita Kelingking Sakti  berikut ini. * * * Alkisah,  pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di Kepulauan Riau, hiduplah sepasang suami-istr...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
PENGHULU TIGA LORONG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Peranap adalah salah satu kecamatan di Indragiri Hulu, Riau, Indonesia. Kecamatan ini juga terkenal dengan sebutan  Luhak Tiga Lorong.  Disebut demikian, karena pada masa kerajaan Indragiri yang berkedudukan di Pekan Tua, Raja Indragiri yang ke-16, Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah (1735-1765 M.), mengangkat tiga orang bersaudara menjadi Penghulu di tiga wilayah di Indragiri Hulu. Ketiga orang bersaudara tersebut diangkat menjadi Penghulu, karena mereka berhasil menumpas kesewenang-wenangan Datuk Dobalang yang berkuasa di negeri Sibuai Tinggi yang masih wilayah Kerajaan Indragiri. Untuk mengetahui kisah bagaimana Tiga Bersaudara tersebut mengalahkan Datuk Dobalang, ikuti kisahnya dalam  Penghulu Tiga Lorong.    Pada zaman dahulu, ketika ibukota Kerajaan Indragiri berada di Pekan Tua, tersebutlah tiga orang bersaudara bernama Tiala, Sabila Jati, dan Jo Mahkota. Ketiganya pandai, gagah perkasa dan menguasai ilmu bela diri. Mereka mahir meng...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
LEGENDA PUTRI MAMBANG LINAU
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

  Alkisah, di tanah Bengkalis hiduplah seorang pemuda bernama Bujang Enok. Ia hidup miskin dan sebatang kara, tak berayah, tak beribu, tak juga bersaudara. Namun, ia adalah pemuda yang baik dan pemurah hati. Pekerjaan sehari-harinya mencari kayu api di dalam hutan, yang kemudian dijualnya ke pasar atau ditukarkannya dengan beras dan keperluan hidupnya yang lain. Suatu pagi, Bujang Enok sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia dihadang seekor ular berbisa. “Ssssss......Ssssss.....”, ular itu berdesis menjulur-julurkan lidahnya ke arah Bujang Enok. Melihat ular itu, Bujang Enok berusaha menghalaunya dengan baik, namun tidak juga mau pergi. Lalu ia pun mendiamkannya. Ketika ia diamkan, ular itu justru hendak mematuk Bujang Enok. Dengan terpaksa, Bujang Enok pun melecutnya dengan semambu (tongkat rotan), pusaka peninggalan almarhum ayahnya. Sekali lecut, ular berbisa itu pun menggeliat, lalu mati. Setelah melihat tak bergerak lagi, Bujang Enok seger...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
PUTRI TUJUH
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Putri Tujuh adalah dongeng atau cerita rakyat mengenai asal mula Kota Dumai.  Cerita ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang pinangan nya di tolak oleh kerajaan Seri Bunga Tanjung. Karena malu dan tidak terima maka pangeran tersebut memulai perang, dan peperangan pun tidak dapat di hindari dan berlangsunglah perang yang hebat selama empat bulan lebih lamanya. Cerita Rakyat yang lain dari provinsi Riau adalah :Bawang Merah dan Bawang Putih, Batang Tuaka (legenda), Legenda Batu Rantai (Temasek di landa Todak), dan Putri Kaca Mayang  

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
SI LANCANG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Alkisah tersebutlah sebuah cerita, di daerah Kampar pada zaman dahulu hiduplah si Lancang dengan ibunya. Mereka hidup dengan sangat miskin. Mereka berdua  bekerja sebagai buruh tani. Untuk memperbaiki hidupnya, maka Si Lancang berniat merantau. Pada suatu hari ia meminta ijin pada ibu dan guru ngajinya. Ibunya pun berpesan agar di rantau orang kelak Si Lancang selalu ingat pada ibu dan kampung halamannya. Ibunya berpesan agar Si Lancang jangan menjadi anak yang durhaka. Si Lancang pun berjanji pada ibunya tersebut. Ibunya menjadi terharu saat Si Lancang menyembah lututnya untuk minta berkah. Ibunya membekalinya sebungkus lumping dodak, kue kegemaran Si Lancang. Setelah bertahun-tahun merantau, ternyata Si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya. Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikhabarkan ia pun mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang kaya. Sedangkan ibunya, masih tinggal di Kampar dalam k...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
KHASIAT AKAR SITUNGGU
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Riau

Tanaman akar situnggu memiliki daun menjalar mirip seperti daun umbi jalar. Pinggir-pinggir daun berkerut-kerut dengan ujung daun runcing. Tanaman akar situnggu dipercaya di daerah Riau untuk mengobati luka sobek dan antidiabet. Untuk luka sobek, daun di tumbuk atau diremes-remes dengan tangan hingga keluar air dari daunnya, dan air nya di kasih ke luka tersebut. Untuk antidiabet daun akar situnggu di rebus selama 10-15 menit, hasil rebusan tersebut diminum. Tanaman ini masih belum diketahui nama ilmiahnya karena belum terdaftar di LIPI. Tanaman ini masih digunakan di Riau dari jaman dulu hingga sekarang.

avatar
Zulkarnaenlesar
Gambar Entri
jus jagung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Riau

  Salah satu minuman Khas Riau yang gampang dicari dan bergizi tinggi adalah Jus Jagung . Jus Jagung ini rasanya yang sangat segar, sehingga memberikan kenikmatan saat meminumnya. Minuman ini sangat  cocok untuk penderita penyakit Diabetes atau dapat menghindari Anda dari penyakit diabetes. Jika seseorang sudah mengalami gejala diabetes, maka minumlah jus susu jagung yang diolah tanpa gula. Berikut ini resep pembuatan jus jagung : Bahan : - 200 gram biji jagung manis - Satu senduk gula cair - Susu kental manis secukupnya - 150 mlr air Cara Membuat: 1. Masukkan biji jagung manis ke dalam blender 2. Tambahkan air, gula cair dan susu kental manis 3. Blender sampai terlihat halus 4. Jus jagung siap disajikan.   Alamat & Kontak Penjual: Yurika Jl. Soetomo, Gobah, Pekanbaru       Sumber Foto : budaya-indonesia.org  

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
es air mata pengantin
Makanan Minuman Makanan Minuman
Riau

  Di daerah Riau terdapat sekali minuman yang sangat terkenal seperti Es Teh Obeng mudah ditemui di Batam , Es Laksamana Mengamuk yang bisa dijumpai di kawasan Riau dan Kepulauan Riau namun ada 1 lagi minuman yang wajib dicoba yakni Es Air Mata Pengantin . Minuman ini sangat segar dan nikmat terdiri dari bermacam agar-agar berwarna-warni, dilengkapi biji selasih, nata de coco, dan blewah serta serutan es batu. Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya : Bahan Utama: - 1 bungkus agar-agar bubuk putih - 700 ml air - 75 gram gula pasir - pewarna merah, kuning, dan hijau - 3 sendok makan biji selasih (siap pakai) - 200 ml sirup cocopandan - 800 ml air - es serut secukupnya Cara Membuat: 1. Rebus agar-agar dan gula pasir dalam 700 ml air sampai mendidih selanjutnya angkat dan bagi menjadi 3 bagian. 2. Warnai masing-masing adonan dengan warna merah, kuning, dan hijau lalu bekukan. Serut agar-agar memanjang. 3. Tuan...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Basuh Lantai
Ritual Ritual
Riau

Di kalangan orang Daik-Lingga ada sebuah upacara yang disebut sebagai "basuh lantai". Secara etimologis nama upacara ini terdiri atas dua kata, yaitu basuh yang berarti "mencuci atau membersihkan" dan lantai yang berarti "alas rumah atau lantai". Jadi, secara keseluruhan basuh lantai berarti "membersihkan lantai". Bisa jadi, ini ada kaitannya dengan keadaan yang sesungguhnya, yaitu membersihkan lantai dari percikan darah pada saat seseorang melahirkan, karena upacara ini sangat erat kaitannya dengan daur hidup (lingkaran hidup individu), khususnya yang berkenaan dengan kelahiran. Lepas dari itu, yang jelas orang Daik-Lingga mempercayai bahwa lantai ada penghuninya. Untuk itu, jika terkena darah, khususnya darah perempuan yang sedang melahirkan, lantai tersebut harus "dibersihkan" dengan cara disiram dengan air, diminyaki, dibedaki, dan disisiri. Pendek kata, diperlakukan bagaikan manusia. Jika tidak, makhluk halus yang menempati lantai akan mengganggu, tidak hanya orang yang membantu...

avatar
Duniafrans