Banyak makanan tradisional di negara kita yang hampir tidak dikenal karena masyarakat lebih cenderung mengkonsumsi makanan modern. Tambelo salah satu makanan tradisional dari beberapa daerah di Indonesia. Orang Waropen di Papua biasanya makan tambelo secara mentah-mentah. Mereka mempunyai persepsi bahwa tambelo adalah hewan yang memiliki khasiat tinggi dalam meningkatkan stamina dan menguatkan tulang belakang manusia. Kabupaten Waropen secara ekologis memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah, terutama hutan yang masih alami. Sepanjang pesisir pantai Waropen terdapat hutan bakau yang luas dan sangat panjang ke arah daratan atau tanah kering sehingga menyimpan berbagai jenis hewan seperti ikan, udang, kepiting, kerang, dan juga terdapat banyak burung, biawak, ular, kus-kus yang tinggal di dalamnya. Kebiasaan makan mentah yang dilakukan orang Waropen terhadap tambelo juga terjadi di negara Jepang. Orang Jepang biasanya mak...
Papua, khususnya kota Jayapura sebagai ibukota propinsi memiliki pesona yang begitu beragam dan menarik untuk ditelusuri. Heterogenitas penduduk Jayapura justru membuat kota ini semakin kaya dan unik. Tidak hanya budaya, kesenian atau pesona panorama alam, Jayapura juga mempunyai daya tarik lain dari sisi kuliner. Tidak jauh dari pusat kota Jayapura, tepatnya di kawasan Dok 9 terdapat sebuah pasar tradisional yang menjual beragam kebutuhan hidup warga sekitar pasar tersebut. Mengingat mata pencaharian warga sekitar yang umumnya adalah nelayan, maka ikan menjadi bahan makanan yang banyak dijual di pasar ini. Salah satu makanan berbahan dasar ikan yang menjadi primadona pasar ini bahkan menjadi kebanggaan kota Jayapura adalah Ikan Asar. Ikan Asar pada dasarnya adalah sama seperti ikan asap. Namun, yang membedakan adalah cara mengasapinya. Jika ikan asap ditaruh di atas asap secara horizontal, maka ikan asar ditaruh diagonal di sisi bara yang menghasilkan asap. Menurut salah sa...
Eksistensi Upacara Bakar Batu Suku Dani 3.1 Langkah Langkah Upacara Bakar Batu Suku Dani adalah suku yang gemar berperang memang selalu melakukan tradisi Upacara Bakar Batu sesudahnya. Tradisi ini digunakan sebagai momen damai antara kedua suku yang berperang. Upacara Bakar Batu terkenal dengan prosesnya yang dilakukan sangat tradisional dan bisa dibilang sangat kuno karena merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Upacara Bakar Batu yang dilakukan setelah terjadi peperangan memiliki langkah-langkah ritual yang tidak jauh berbeda dengan Upacara Bakar Batu yang diadakan pada momen peresmian gereja, penerimaan tamu kehormatan, kelahiran atau kematian. Upacara Bakar Batu dibagi dalam tiga tahap yaitu persiapan, bakar babi, dan puncaknya makan bersama. Pada bagian pertama yaitu pada tahap persiapan para wanita khususnya para ibu atau yang biasa di sapa mama melakukan tarian-tarian pembukaan, sedangkan para bapak mempersiapkan batu dan kayu, sus...
Suku Asmat adalah suku besar yang cukup ternama di Bumi Papua. Keberadaannya sebagai suku yang mendiami wilayah pesisir selatan Papua sangat diperhitungkan dalam sejarah penyebaran masyarakat Papua. Asmat menjadi begitu ternama karena memiliki harkat hidup yang luar biasa, selain itu budaya yang dimiliki suku ini pun sangat menarik dan unik. Salah satu yang menonjol ketika membicarakan suku ini adalah hasil seni ukiran mereka yang sudah terkenal luas hingga ke mancanegara. Seperti kehidupan pada umumnya, Suku Asmat juga membutuhkan media untuk menyatakan berbagai hal yang mereka alami dalam kehidupan. Kisah-kisah heroik, mistis, atau peraturan-peraturan adat biasanya mereka ungkapkan dalam bentuk media tertentu. Hal ini mereka lakukan dengan berbagai tujuan, antara lain sebagai sarana menjaga kelangsungan tradisi, sarana belajar bagi generasi selanjutnya, dan penghormatan spiritual bagi para roh leluhur. Oleh karena itulah, ukir-ukiran menjadi tidak terpisahkan dari kehidupan Su...
Masyarakat Papua memiliki budaya yang begitu kaya. Berbicara tentang budaya, tentu tidak lepas dari tradisi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu tradisi yang masih melekat di masyarakat Papua hingga saat ini adalah tradisi mengunyah buah Pinang. Masyarakat Papua gemar mengunyah Pinang karena Pinang menguatkan gigi dan gusi. Tidak hanya itu, mereka menikmati buah Pinang karena sensasi tersendiri dari rasanya. Kombinasi manis keasaman seperti rasa pasta gigi inilah yang menjadi sensasi mengunyah pinang. Bahkan, beberapa masyarakat mengatakan bahwa tidak ada makanan atau bumbu lain yang rasanya menandingi buah Pinang. Mereka menganggap buah Pinang seperti candu, karena bila mereka tidak mengunyahnya, seperti ada yang kurang dalam hidup mereka. Walaupun demikian, Pinang sama sekali tidak mengandung zat adiktif yang berbahaya. Umumnya, buah Pinang dinikmati dengan menggunakan tepung kapur yang diolah dari cangkang kerang. Hal ini dilakukan untuk m...
Seorang kepala suku sekaligus panglima perang bergerak dengan gagah perlahan menuju padang rumput yang cukup luas. Coretan hitam dari arang dioleskan di wajahnya, mahkota kebesaran pun dipakai di kepalanya, wajahnya begitu sadis tetapi tampak penuh wibawa. Bapak Yali, begitu ia biasa dipanggil, dengan penuh kewaspadaan mengawasi setiap gerakan yang ada di padang rumput tersebut. Mata yang terpicing, anak panah yang terarah dan siap dilesatkan menemani Bapak Yali hingga kaki sebuah menara pantau yang terbuat dari rumpun kayu. Kemudian, dengan lincah Bapak Yali memanjat menara tersebut hingga sampai di puncaknya. Ia terus waspada pada setiap gerak-gerik yang terlihat, ia berfirasat kelompoknya akan segera diserang. Firasat Bapak Yali tidak salah. Tiba-tiba dari balik semak rerumputan muncul sepasukan prajurit bersenjata tombak dan panah menyerang. Penyergapan sedang terjadi. Bapak Yali pun meneriakkan komando perang bagi pasukannya yang sudah bersiap dari dalam tembok kampun...
BATIK KAMORO PAPUA Ciri khas dari motif Kamoro ini adalah motifnya yang asimetris, berbeda dengan batik jawa walaupun pembatik dikirim berasal dari Jawa. Motif-motif patung di kain batik Kamoro ini terkadang memiliki perbedaan, mulai dari gaya, ekspresi patung, baju atau aksesoris. Selain itu, di dalam motif Kamoro biasanya didukung dengan motif tumbuhan-tumbuhan khas Papua atau budaya-budaya yang ada di Papua terutama dari suku Kamoro. Jika dilihat warnanya, batik dengan motif Kamoro ini memiliki warna-warna yang cenderung lebih berani dan cerah. Misal kombinasi biru dan hijau, hitam dan kuning, merah dan merah muda dan sebagainya. Sehingga lebih memanjakan mata dan unik untuk dipakai. Batik Kamoro sendiri masih terus mengalami pengembangan hingga sekarang. Banyak sekali model-model baru batik Kamoro yang dikombinasikan dengan penemuan-penemuan baru kebudayaan di Papua. Tentu tidak hanya kain, Batik kamoro ini banyak berupa kemeja, gaun bahkan bed cov...
Mop merupakan budaya humor yang berasal dari Papua. Mop adalah alat pemersatu dan keakraban masyarakat Papua. Asal muasal Mop ini belum dapat ditemukan, namun ada beberapa sudut pandang sejarah yang meyakini bahwa mop diperkenalkan oleh orang Belanda saat zaman penjajahan. istilah mop diambil dari April Mop atau lelucon pada bulan april. Mop dilakukan dalam kelompok formal maupun non formal, dalam kelompok kecil maupun besar. Sama halnya dengan stand up comedy, mop dimulai dengan seorang pencerita berdiri di tengah sekelompok orang yang sedang duduk. lalu, secara spontan pencerita akan mengawalinya dengan berkata "....ee mari ko dengar dulu sa pu mob ni" yang artinya "hei, mari kalian dengar mob saya ini". Ada beberapa kata yang secara umum dipakai dalam mop yakni pace untuk penggambaran laki-laki, mace untuk penggambaran perempuan, yaktep untuk anak muda, tete untuk kakek, dan nene untuk nenek. Pada dasarnya mop memiliki variasi sesuai suku dan daerah di...
Waroka Kamani atau main tali/hadang adalah salah satu permainan tradisional yang ada di daerah Mimika. Permainan Waroka Kamani ini, cukup digemari masyarakat Kamoro, karena permainannya cukup seru, dan juga melatih cara atau taktik bermainnya agar dapat memenangkan permainan ini. Permainan Waroka Kamani ini, dimainkan oleh dua tim, dimana setiap tim jumlah pemainnya sama banyak. Adapun cara bermainnya, dengan membagi tim A dan B, lalu menentukan siapa yang pertama kali menjaga dan siapa yang bermain. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6407