Erau berasal dari bahasa lokal/daerah etnis Kutai, dan disebut juga EROH yang berarti ramai, hilir mudik, bergembira, berpesta ria. Erau dilaksanakan secara adat oleh Kesultanan atau kerabat kerajaan dengan maksud tertentu dan diikuti oleh seluruh masyarakat umum dalam wilayah administratif kesultanan. Erau berasal dari bahasa lokal/daerah etnis Kutai, dan disebut juga EROH yang berarti ramai, hilir mudik, bergembira, berpesta ria. Erau dilaksanakan secara adat oleh Kesultanan atau kerabat kerajaan dengan maksud tertentu dan diikuti oleh seluruh masyarakat umum dalam wilayah administratif kesultanan. Terdapat tiga pelaksanaan ERAU adat di lingkup Kesultanan Kutai Kartanegara, yakni : 1. ERAU TEPONG TAWAR yaitu erau adat yang dilaksanakan oleh kerabat keraton pada waktu tertentu berdasarkan keinginan (hajat) terhadap suatu pekerjaan. Dalam pelaksanaan ini Raja bergerak bebas artinya tidak melakukan batsan tertentu yang disebut "TUHING" 2. ERAU...
                    
            Lamin adalah yang di kenali sebagai balai adat. penyebutan nama lamin sendiri tidak di kenal dalam bahasa kenyah. dalam bahasa kenyah sendiri hanya di kenal dengan sebutan Uma' dan Amin(rumah) . Kemungkinan nama Lamin itu sendiri awalnya dari kata Amin . sedangkan rumah panjang untuk tempat tinggal di sebut uma' dado'(rumah panjang). Balai adat biasanya suku kenyah menyebutnya Amin Bio' ( rumah besar/balai adet). Selain itu juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang adat milik bersama. Rumah yang mereka tempati seperti rumah panggung, dengan tinggi dari permukaan tanah sekitar 30-50cm. Ukuran rumah biasanya sekitar 6x12m atau 5x10m. Terdapat 2 atau 3 kamar, dinding menggunakan kayu katan ludang. Tiang ruamh menggunakan kayu ulin, diameter sekitar 15-20cm. Atap rumah menggunakan kayu yang disebut sirap, atau daun-daunan. Kamar mandi dan dapur terletak dibelakang rumah. Di Lekaq Kidau, lamin memiliki...
                    
            Dalam bahasa Dayak Benuaq, lamin berarti Lou, disebut rumah panjang karena ada yang mencapai puluhan meter hingga ratusan meter panjangnya. Lamin dibuat berdasarkan kebutuhan penghuninya. Semakin banyak penghuni lamin, maka akan semakin panjang lamin itu dibuat. Lamin di Pondok Labu memiliki panjang sekitar 36 meter dan lebar 10 meter. Lamin utama memiliki panjang sekitar 25 meter. Tinggi lantai lamin dari permukaan tanah 2 meter, dengan jumlah kamar 6 kamar tidur. Dilengkapi dengan 2 dapur dan 2 kamar mandi yang terletak dikiri kanan lamin. Lamin ini bangunan asli yang dibangun orang Dayak untuk digunakan sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, dan tempat melakukan aktifitas komunitasnya (Haris Sukendar dkk, 2006:94-95). Didepan lamin terdapat 8 tiang belontak yang merupakan tiang berukir yang dipergunakan sebagai tempat mengikat hewan yang akan dipersembahkan dalam upacara adat, seperti kerbau. Didepan lamin juga terdapat balai untuk meletakkan...
                    
            Tapung merupakan topi adat suku Dayak Kayan/Kenyah (Orang Ulu) yang dihiasi dengan manik-manik halus, dengan warna hitam, putih, dan kuning sebagai warna utama. Anyaman rotan sebagai dasar dengan rambut manusia pada bagian belakang topi dan kain tenun berwarna. Dihiasi pula dengan manik-manik dan juga buku burung.
                    
            Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura memiliki Baju Adat yang hanya di pakai oleh kalangan bangsawan Kutai yaitu Takwo Setempik. Baju Takwo Setempik ini adalah merukan baju Adat Kutai yang di pakai oleh Bangsawan Kutai. Baju Takwo Setempik ini berfungsi atau biasa di gunakan untuk menghadiri upacara Bepacar dalam adat Perkawinan Kutai. Khusus untuk laki - lakinya Baju Takwo Setempik di sebut juga Jas Kutai, dan seiring perkembangannya Baju Takwo Setempik ini sering di pasangkan dengan baju Takwo penuh perempuan.
                    
            Pakaian adat Kutai yang menunjukkan perbedaan yang mencolok dengan pakaian adat suku-suku lain di Kalimantan Timur ialah baju takwo. Dahulu, baju takwo adalah pakaian kaum bangsawan atau busana para penari saat mengikuti upacara adat. Akan tetapi kini, masyarakat banyak pun mengenakan baju takwo sebagai busana pengantin. Saat upacara pernikahan berlangsung, mempelai wanita memakai baju takwo. Bentuk baju takwo mirip jas tutup tapi berleher tinggi. Di bagian depannya diimbuhkan sepotong kain, disebut jelapah, yang menutup bagian tengah dada dari bawah leher hingga pinggul. Di bagian pinggir kiri dan kanan jelapah diimbuhkan lima pasang kancing, sedang pada bagian lehernya dipasang dua buah kancing. Baju takwo kerap dibuat dari kain katun, linen, atau beludru. Paduannya adalah kain panjang biasanya bermotif parang rusak yang bagian sisinya diberi ornamen berupa rumbai-rumbai keemasan. Kain panjang ini dipakai hingga menutup mata kaki dan dibebatkan sedemikian rupa se...
                    
            Di dalam acara adat perkawinan Kutai, ada salah satu prosesi yang yang di sebut dengan acara mandi - mandi Pengantin. Dalam upacara mandi - mandi penganti adat Kutai tersebut putra putri Keraton memakai Baju Adat Kutai yang yaitu Baju Sakai. Baju Sakai adalah baju Adat Kutai yang di pakai oleh putra putri keraton, yang fungsinya untuk upacara mandi - mandi pengantin Adat Kutai. Baju Sakai mempunyai keunikan dan keanggunannya tersendiri, khususnya untuk busana yang di kenakan oleh perempuannya. Dengan model design kebaya lengan panjang dan pada bagian bawahannya memakai Tapeh Badong, ciri khas batik Celup Kutai, memakai kalung tiga susun dan memakai kembang goyang tiga cabang, di atas sanggul yang bernama Tapak Langit yang dililit bunga melati dan juga memakai Tajok mawar. Untuk menyeimbangkan dalam perkembangannya, maka di buatlah busana Sakai laki - laki juga, yang mana dulunya hanya ada busana Sakai untuk per...
                    
            Kerajaan Kutai Kartanegara memiliki Baju Kebesaran Pengantinny yaitu baju Anta kusuma lebih di kenal dengan Kutai Kuning yang dulu hanya boleh di kenakan oleh kalangan bangsawan, sedangkan kalangan rakyat biasa tidak di perbolehkan memakainya. Baju Anta Kusuma tersebut biasanya di dampingi dengan Baju Pengapit yang hanya untuk mendampingi atau menggampit pengantin yg telah memakai Baju Anta Kusuma dalam kegiatan adat perkawinan naik pengantin atau resepsi pernikahan. Dengan membawa peralatan adat yang sesuai dengan adat upacaranya, biasanya mereka yang memakai Baju Penggapit duduk di samping pengantin yng memakai baju Anta Kusuma. Penggapit Perempuaan dan penggampit laki - laki memiliki tempat kedudukannya yang telah di tentukan, untuk penggampit perempuan berada di samping pengantin perempaun sedangkan penggapit yang laki - laki berada di samping penganti laki - laki.
                    
            Pakaian daerah kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang sudah menjadi seragam PNS di tenggarong saat bekerja di kantor setiap hari kamis, setelah mendapatkan ijin dari sultan Kutai Kartanegara. Baju Miskat di gunakan sebagai baju biasa sehari - hari dan mencerminkan budaya melayu dan sebaimana fungsinya di pakai untuk upacara adat khusus dan dalam perkembangannya sekarang ini baju miskat di jadikan baju dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yang khusus di pakai pada hari kamis. Selain itu, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar juga berencana akan merubah penggunaan baju batik yang biasa di pakai pegawai pemkab Kutim pada hari kamis, dengan baju Miskat. Perubahan ini bertujuan untuk melestarikan pakaian tradisional Kutai. Baju Miskat ini memiliki keunikan tersendiri di samping baju adat kutai lainnya, dengan bentuk design mirip baju dari Korea. Ini menunjukkan bahwa perkembangan budaya p...