Bahan: 600 gr fillet ayam, cuci bersih. 6 lembar daun salam 6 lembar daun pisang ukuran 20x20 cm untuk membungkus Bumbu Halus: 5 butir bawang merah 3 siung bawang putih 4 buah cabai rawit 2 cm jahe 2 cm kencur atau 2 sdt kencur bubuk 2 cm kunyit atau 2 sdt kunyit bubuk 1/2 sdt merica bubuk 1 sdm gula merah 1 sdt garam atau secukupnya 4 sdm minyak goreng atau secukupnya Cara Membuat: Potong2 daging berbentuk dadu.(Kurang lebih 2x2 cm). Haluskan bahan bumbu halus dengan cobek atau blender. Tambahkan minyak goreng untuk mempermudah proses penghancuran. Masukkan potongan daging ayam, aduk-aduk hingga tercampur rata. Siapkan sepotong daun pisang*. Letakkan 2 sdm campuran ayam di tengah2 daun pisang. Letakkan 1 lembar daun salam, bungkus baik2 dan semat dengan lidi. ( Gunakan stapler jika lidi tak ada ). Kukus selama 30 menit ( sejak air mendidih dan keluar uap) hingga ayam matang
Bahan :5 gelas air300 gram jahe300 gram gula merah150 ml santan (3/4 gelas)1/2 sdt merica halus1 kuning telur ayam atau bebek (jika suka) Cara Membuat :Masukkan air 5 gelas kedalam panci, rebus dengan jahe 300 gram yang telah dibersihkan dan ditumbuk kasar agar kandungannya bisa melarut. Tambahkan lagi gula merah 300 gram hingga mendidih. Masukkan santan 150 ml (3/4 gelas) dan setengah sendok teh merica halus, panaskan terus dengan api kecil agar santan tidak pecah emulsinya kira-kira 2 menit. Jika anda lebih suka, masukkan 1 kuning telur ayam atau bebek ke dalam gelas 200 ml dan tuangi Sarabba hingga 3/4 gelas.
Bahan: 500 gram daging, potong-potong 150 cc santan dari ¼ butir kelapa 1 sendok makan mentega 2 sendok makan air asam jawa 1 sendok teh garam 1 sendok teh gula pasir Tusuk satai secukupnya Bahan Yang Haluskan: 6 butir bawang merah 2 siung bawang putih 5 butir kemiri 2 cm kunyit 2 cm lengkuas Cara Membuat Resep Masakan Satai Bumbu Bali: 1. Campur bumbu halus dengan daging ayam, remas-remas hingga rata. Tuang santan, diamkan sebentar agar bumbu meresap. Beri garam, gula, air asam. Aduk rata 2. Tusuk daging ayam, setiap tusuk 5 potong 3. Bakar satai sambil dioles mentega hingga matang 4. Hidangkan panas-panas RM/Toko yang Menyediakan : Sate Plecing Arjuna Makan Malam Alamat: Jl. Arjuna No.47, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80232 Telepon: 0878-6778-9002
Bahan : 500 g bandeng dibersihkan 250 ml minyak untuk menggoreng 50 ml minyak untuk menumis 2 buah tomat dibagi 8 bagian 2 sdm kecap manis Bahan II : 1 sdm ketumbar 3 cm kunyit tua 2 siung bawang putih 1 sdt garam 50 ml air Bumbu yang dihaluskan : 10 buah cabe merah 5 buah bawang merah 3 siung bawng putih 3 cm jahe 4 butir kemiri Cara Membuat: Lumuri ikan dengan bahan II diamkan 15 menit, kemudian goreng dengan minyak yang sedang panasnya hingga kecoklatan Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum kemudian masukkan tomat, kecap manis dan 100 ml air masak hingga tomat hancur dan air agak berkurang Masukkan ikan bandeng masak hingga bumbu menyerap. Angkat. TIP : Untuk mengurangi bau tanah pada bandeng, rendamlah bandeng yang sudah dipotong-potong dengan air kunyit dan garam agak lama (1 jam).
Bahan : Tempe diris jajaran genjang 6 x 3,5 cm (12 Potong) dan beri goresan" biar bumbu cepat masuk/meresap Hati dan empela ayam, dipotong dadu (3 ayam) Bumbu : Minyak goreng Cabe merah 6 biji (sesuai selera pedas) Lengkuas (1siung ) dimemarkan Tomat 1 buah Bawang putih & Merah ( @ 4 siung) Serai secukupnya / daun jeruk purut garam 1 sendok kecil mucung Penyedap rasa secukupnya gula 1 sendok kecil Cara membuat : Bakar tempe kurang lebih 15 menit diatas panggangan. Panggang ati ayam dengan menggunakan tusukan sate. Campurkan/haluskan semua bumbu kecuali lengkuas dan daun serai/daun jeruk purut. Siapkan minyak goreng untuk menumis bumbu tumis bumbu sampai setengah mateng bumbu yang telah dihaluskan, aduk sampai rata masukan tempe,dan hati ayam lalu masukan lengkuas dan serai/ daun jeruk purut. Tumis sampai mateng, aromanya tercium wangi dan bumbu sudah mengental. Penyajian: Ambil mangkuk yang agak ceper, lalu tuangkan masakan kedalam...
Tepat satu hari sebelum Nyepi, semua desa di Bali mengadakan ritual di jalan lintas utama desa, yang dianggap tempat pertemuan setan. Mereka biasanya membuat Ogoh-ogoh (roh jahat atau Kala Butha terbuat dari bambu) untuk tujuan karnaval. Merupakan kemeriahan pawai karya figuratif besar yang biasa disebut ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh monster melambangkan roh-roh jahat di sekitar lingkungan kita yang harus disingkirkan dari kehidupan kita. Ogoh-ogoh biasanya tokoh raksasa yang diambil dari pengetahuan Bali klasik. Semua memiliki taring, mata melotot dan rambut menakutkan. Kegiatan ini biasanya diselenggarakan oleh Teruna Seka, organisasi pemuda Banjar. Karnaval sendiri diadakan di seluruh Bali bersesuaian dengan terbenamnya matahari. Bleganjur berupa musik gamelan Bali mengiringi prosesi. Karnaval ogoh-ogoh sudah dianggap bernilai pertunjukan sehingga dinikmati semua orang termasuk wisatawan. Ogoh-ogoh juga berkaitan dengan ritual selanjutnya yaitu: Pengrupukan. ritual ini mel...
Gong Suling pada dasarnya merupakan pengembangan dari Gong Kebyar, teknik tabuh yang digunakan hampir semuanya berasal dari Gong kebyar, hanya saja pembawa melodinya tidak lagi gangsa yang terbuat dari krawang melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda. Gong Suling diperkuat dengan melodi bersifat unisono oleh ricikan rebab dengan memiliki dua utas dawai yang disebut wadon dan lanang. Terkait dengan fungsi suling dalam seni karawitan kebyar, hingga saat belum diketahui secara pasti kapan instrumen suling masuk sebagai bagian barungan gamelan tersebut. Munculnya gamelan gong kebyar sebagai salah satu bentuk ensambel baru dalam seni karawitan Bali pada abad XIX, tidak dijumpai adanya penggunaan suling dalam komposisi-komposisi kekebyaran yang diciptakan. Penyajian komposisi "kebyar" yang dinamis, menghentak-hentak serta pola-pola melodi yang ritmis tidak memungkinkan bagi suling untuk dimainkan di dalamnya. Kesenian ini adalah salah satu kesenian tua yang a...
Salah satu sesi dimana para gadis dan satu perjaka (pada waktu tertentu) naik ke atas 'Ferris Wheel' atau kincir tradisional yang terbuat dari kayu. Ini merupakan sesi dari Tradisi Usabah Mekare-kare (puncaknya dikenal sebagai tradisi Perang pandan) yang dilakukan orang-orang di desa Tenganan, Karangasem, Bali. Penggeraknya pun menggunakan tenaga manusia dimana 2 orang laki-laki memutarkan kincir menggunakan tenaga kaki di poros kiri-kanan dari kincir. http://fotokita.net/static/images/fk-ayunan-kayu-tradisional.gif sumber http://fotokita.net/foto/129791483410_0000013/