tari
162 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Bekarang Iwak
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Tradisi Bekarang Iwak adalah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan.    Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya. ...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
KISAH RAJA EMPEDU
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Raja Empedu  adalah seorang raja muda yang memerintah di Negeri Hulu Sungai Nusa, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Suatu ketika, Raja Empedu membantu Raja Pangeran Mas dari Kerajaan Lesung Batu untuk membinasakan Raja Kubang yang terkenal sakti mandraguna. Pada zaman dahulu kala, Kecamatan Rawas Ulu yang merupakan wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terbagi ke dalam tiga wilayah pemerintahan yaitu Hulu Sungai Nusa, Lesung Batu, dan Kampung Suku Kubu. Ketiga wilayah tersebut masing-masing diperintah oleh seorang raja.    • Negeri Hulu Sungai diperintah oleh Raja Empedu  yang masih muda dan terkenal dengan keberanian dan kesaktiannya. Rakyatnya hidup aman dan makmur karena pertanian di daerah itu maju dengan pesat. • Sementara itu,  Negeri Lesung Batu diperintah oleh Raja Pangeran Mas  yang terkenal kaya raya dan mempunyai banyak ternak kerbau.  • Adapun  Negeri Kampung Suku Kubu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terkenal akan kekayaan kebudayaannya. Seluruh daerah di Indonesia pasti memiliki budaya khas yang menjadi trademark masing-masing daerah tersebut, tak terekcuali daerah yang berada di sebelah selatan Pulau Sumatera. Apalagi kalau bukan Provinsi Sumatera Selatan. Di Provinsi Sumatera Selatan terdapat salah satu kota besar yang menjadi pusat pemerintahan provinsi ini. Kota tersebut merupakan kota dengan Jembatan Ampera sebagai landmark , yang tak lain tak bukan adalah Kota Palembang. Kota Palembang sendiri adalah ibukota dari Sumatera Selatan yang sangat terkenal dengan makanan khas seperti pempek, tekwan, model, dan lain-lain. Selain makanan, Palembang juga terkenal dengan kebudayaan lain seperti Tari Gending Sriwijaya, Kain Songket, Lagu Cup Mailang, dan lain-lain. Selain kebudayaan seperti tarian dan makanan, Palembang juga merupakan kota yang sangat kaya akan sejarah. Seperti yang kita tahu, ada Kerajaan besar Nusantara yang pernah berd...

avatar
OSKM18_16618220_Sharnella Janet Yapfrine
Gambar Entri
Masjid Cheng Hoo Palembang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Palembang merupakan ibukota dari Sumatera Selatan yang tentunya memiliki bekas jejak persinggahan Tionghoa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam peninggalan yang tidak lepas dari campur tangan peradaban Tionghoa. Salah satunya adalah keberadaan Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang yang biasanya hanya disebut sebagai Masjid Cheng Hoo. Munculnya Masjid Cheng Hoo ini tak dapat dipisahkan dari kebadaan Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana Tiongkok. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao, berasal dari Provinsi Yunnan. Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang merupakan kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok, Dinasti Ming. Selama melakukan pelayaran, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Menurut masyarakat sekitar, pembangunan Masjid Cheng Hoo yang merupakan perpaduan unsur Cina, Melayu, Nusantara dan Arab menelan biaya hingga 4 miliar rupiah. Disini terdapat tempat pendidikan Al-Quran untuk anak-anak secar...

avatar
OSKM18_16618017_ELSA APRIYANI
Gambar Entri
Ratu Bagus Kuning dan Siluman Kera
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Indonesia adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang memiliki beragam kebudayaan yang indah dan menarik. Setiap daerah di Indonesia mempunyai kebudayaannya sendiri yang khas dan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Tari Kecak dari Bali, rendang dari Sumatera Barat, dan lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan merupakan beberapa contoh dari kebudayaan Indonesia. Selain lagu Gending Sriwijaya, Sumatera Selatan juga memiliki kebudayaan-kebudayaan lain yang menarik. Salah satunya adalah cerita rakyat Ratu Bagus Kuning dan Siluman Kera dari Palembang.             Cerita ini berlatar pada masa Kesultanan Palembang, sekitar abad ke-16, di wilayah Batanghari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah satu di antaranya adalah seorang perempuan yang dianggap suci bernama Bagus Kuning. Konon, ia adalah salah satu murid dari Wali Songo dan memiliki keahlian bertarung. Kehadirannya di Palembang adalah untuk menyeba...

avatar
OSKM18_16518029_Florencia Wijaya
Gambar Entri
Tari Tenun Songket
Tarian Tarian
Sumatera Selatan

Tari Tenun Songket yang dikenal juga sebagai Tari Rampak Kipas Songket Brada merupakan tarian tradisional Indonesia khas daerah dari Provinsi Sumatera Selatan. Sesuai dengan namanya, tarian ini terinspirasi dari kegiatan yang kerap dilakukan oleh gadis-gadis Palembang yaitu kegiatan menenun kain songket. Kegiatan menenun songket sendiri sudah dilakukan sejak zaman Sriwijaya. Gerakan tangan yang menyerupai gerakan menenun kain songket mendominasi isi dari tarian ini. Selain itu, ada juga gerakan mengangkat kain songket sambil menari. Tarian ini diakhiri dengan dikeluarkannya kipas tangan. Alat musik akordion menjadi salah satu pengiring Tari Tenun Songket. Selain itu, alunan musik perkusi serta gendang juga ikut mengiringi Tari Tenun Songket. Tempo dari musik ini dimainkan secara berubah-ubah mengikuti gerakan tarian itu sendiri. Oleh karena itu, terciptalah keselarasan antara gerakan tarian dengan musik yang mengiringi. Tidak ditetapkan aturan khusus mengenai jumlah pena...

avatar
oskm18_16618118_Yolanda
Gambar Entri
Pindang Ikan Baung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Pindang Ikan Baung merupakan salah satu makanan tradisional Palembang. Cita rasa yang spesial dan bumbu yang handal membuat makanan ini selalu teringat di benak warga Palembang. Pindang ikan baung ini hampir mirip seperti sup ikan. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada rasa yang diberikan. Rasa yang pedas dicampur asin dan asam menjadi keunikan tersendiri dari hidangan pindang ini. Penggunaan ikan jenis ini sangat sering dijumpai dalam masakan pindang. Selain tekstur dagingnya yang halus dan lembut, ikan ini juga sangat mudah ditemukan di Sungai Musi yang merupakan sungai terbesar di Palembang. Di samping itu, ikan baung juga tidak memiliki sisik sehingga mempermudah masyarakat dalam mengonsumsinya. Untuk pembuatannya, bisa dibilang cukup sulit. Terlebih lagi, resep setiap orang akan berbeda-beda dan beragam. Ada yang rasanya pedas dan asam, ada juga yang lebih ke arah manis. Semuanya bergantung pada resep generasi turun-menurun yang telah diajarkan. Berikut bahan yang dibut...

avatar
OSKM18_16718217_Angelina Pamela
Gambar Entri
Bebaso
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Bebaso atau Bahasa Palembang Alus yaitu bahasa Palembang yang dituturkan untuk orang-orang yang dihormati, biasanya diperuntukan kepada orang yang lebih tua karena bahasanya yang halus dan sopan. Ada yang mengatakan bebaso hampir sama dengan bahasa Jawa, hal ini disebabkan oleh hubungan baik yang pernah terjalin antara kerajaan-kerajaan di Palembang dengan kerajaan di pulau Jawa yang mengakibatkan banyak pencampuran budaya, salah satunya adalah bahasa. Sayangnya pada era sekarang bebaso hampir tidak digunakan lagi. Sangat jarang orang palembang menggunakan bebaso dalam berkomusikasi sehari-hari, karena memang bebaso memiliki bahasa yang agak sulit dan sangat berbeda dengan bahasa sehari hari orang palembang saat ini yang sudah terpengaruh oleh perubahan zaman yang lebih modern. Jadi tak heran bila bebaso pada era sekarang hampir tersingkir oleh bahasa sehari-hari orang palembang yang di anggap lebih mudah. Note: Namun apakah benar membiarkan salah satu budaya asli palembang tersi...

avatar
Oskm_16918222_indah
Gambar Entri
Legenda Pulau Kemaro
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

  Pulau Kemaro adalah salah satu tempat bersejarah yang berada sekitar 40 km dari Kota Palembang. Pulau Kemaro ini adalah tempat rekreasi yang merupakan delta di Sungai Musi. Selain menjadi tempat wisata umum, Pulau Kemaro juga merupakan tempat wisata religi bagi umat Buddha untuk berziarah dan berdoa ke makam yang ada di kuil buddha yang terdapat disana. Masyarakat keturunan Tiong Hoa juga kerap melakukan tradisi Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Kunjungan ke tempat ini ditempuh melalui jalur laut, yaitu menggunakan speedboat.   Di tempat ini pula, terdapat makam putri Palembang. Kemudian, daya tarik utamanya terletak pada Pagoda 9 lantai yang berdiri di tengah-tengah Pulau Kemaro yang baru dibangun pada tahun 2006. Bangunan tua disana adalah Klenteng Hok Tjing Rio atau yang lebih dikenal, Klenteng Kuan Im yang dibangun sejak tahun 1962.   Pulau Kemaro menyimpan cerita sejarah yang diyakini sejak dulu oleh masyarakat Kota Palembang mengen...

avatar
OSKM_16718203_Tasya Amalia Putri