Sanggara Mekongga (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Santagi (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Srikaya Bakar Sulteng (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Srikaya Kelapa Muda (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Dari namanya sudah bisa ditebak kalau makanan ini berbahan dasar jagung. Jagung yang dipakai pun tidak sembarang jagung karena hanya dipakai jagung yang sudah tua dan sudah dikeringkan kemudian dikeringkan dan ditumbuk kasar hingga sebesar beras jagung. Kemudian beras jagung tersebut dicampur dengan beras yang berasal dari padu. Setelah itu, direbus dan dimasak menggunakan kukusan yang terbuat dari bambu. Rasa nasi jagung ini gurih dan sedap, enak dipandang enak juga dilidah tentunya juga pas diperut. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-palu/
Sumber : Dok Jajanan Sulawesi Tengah Makanan khas Palu yang satu ini dibuat dari jagung muda. Nama lain dari milu siram adalah binte biluhuta atau sup jagung. Makanan khas Palu binte berisikan beberapa campuran bahan makanan diantaranya jagung, ikan dan udang. Cita rasa makanan ini campuran antara rasa manis, pedas, dan asin. Seiring perkembangan jaman, milu siram saat ini sudah dimodifikasi dengan beberapa varian rasa. Selain enak, makanan ini juga mempunyai manfaat menghancurkan kolesterol jahat yang ada ditubuh anda. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-palu/
Sumber: Arsip Makanan Khas Palu Terakhir ada ayam bambu khas Palu. Masakan ini sebenarnya merupakan sajian masakan berkuah bumbu yang dicampur dengan ayam yang dimasak menggunakan bambu. Cita rasa yang dihasilkan bumbu tersebut sangat menggugah selera dan bisa membuat anda ketagihan. Cara pengolahan ayam yang dimasak dengan bambu inilah yang menjadi keunikan tersendiri sajian kuliner khas Palu ini. Demikianlah ulasan mengenai makanan khas Palu yang dapat kami berikan kepada anda. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi anda untuk berburu kuliner khas Palu, disamping mengunjungi berbagai tempat wisata Palu. Ditunggu kedatangannya di Palu, para pembaca! Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-palu/
Galara adalah orang yang pertama memelihara manusia yang bernama Intondari, sewaktu Galara pergi dari kampung Vobo menuju Korue. Ketika dalam perjalanan tiba-tiba ada suara didengarnya, bertanya kepadanya. "Siapakah ini? "Jawab Galara, "Saya ini Galara."" "Ambillah saya ini." Demikian suara itu sedang orangnya tidak kelihatan. "Kalau mengambil saya, ambillah lima ruas bambu, bambu yang kuning." Kemudian diambilnyalah oleh Galara. Lalu suara itu berkata lagi, "Ambillah lima ruas, di bawah diambil dua ruas di tengahnya satu ruas, diatasnya dua ruas juga, kemudian barulah; saya diambil." Sesudah diambil bambu itu oleh Galara dibawanyalah berjalan. Tiba di suatu tempat malam pun telah hampir siang. Ketika itu berkatalah suara dari bambu kuning itu; "Bawalah saya pulang." Maka dibawa pulanglah ia. Ketika mereka datang di rumah Kampung voba, maka direndamlah bambu tersebut; dan ditempatkan ditempat yang baik. Lalu bambu kuning itu dipindahkan tempatnya ke sebuah tempat...
Konon, pada jaman dahulu kala, rusa tidak mempunyai tanduk. Justru anjinglah yang mempunyai tanduk panjang dan bercabang-cabang. Pada suatu ketika, musim panas yang sangat panjang tiba, sehingga hampir semua sungai menguap airnya hingga kering. Semua hewan merasa kehausan dan juga kelaparan karena rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya tidak dapat tumbuh. Kehausan dan kelaparan juga dialami oleh sepasang rusa. Mereka pergi mencari air dengan menyusuri bukit, dan lereng-lereng gunung. Dan akhirnya setelah mencari cukup lama mereka pun menemukan sebuah sungai yang masih ada airnya. Selain sepasang rusa tersebut, sudah ada banyak hewan-hewan lain yang juga berada di situ. “Setelah sekian lama kita mencari, baru sekarang kita menemukan air. Lihatlah, sudah banyak binatang lain yang berkumpul disini.”, kata rusa jantan kepada rusa betina. Rusa betina kemudian memalingkan pandangannya ke segala penjuru. “Iya, memang tempat ini sudah ramai dipenuhi oleh binatang lainnya y...