Di Tanalein alat musik ini disebut Leto, di Desa Lamanole Flores Timur disebut Tatabuang. Rupanya mirip dengan nama Totobuang alat musik dari Maluku. Kemungkinan besar alat musik ini dibawa oleh suku Kera (Keraf) dari Maluku. Sebutan Tatabuang hanya terdapat di Lemonale, dan di desa ini banyak terdapat orang suku Kera yang menyebut dalam sejarah pelayaran menggunakan perahu kora-kora. Terdapat sebuah erita bahwa asal muasal alat musik ini dari seorang anak yang selalu mau mengikuti orang tuanya ke kebun. Setiap hari sang anak selalu menangis, dan ini sangat mengganggu kepergian mereka kek kebun. Untuk mengatasinya sang ayah membuat alat musik ini untuk sang anak. Di Lemonale permainan Tatabuang melalui dua cara, yaitu digantung seperti Leto dan yang lain diletakkan di atas pangkuan. Tatabuang dibuat dari batangan kayu Sukun yang digantung berbentuk bulat dan hati dari kayu tersebut dikeluarkan. Tatabuang yang digantung bernama Letor di Sikka dan yang dipangku bernama Preso...
Tari Mane'e adalah tarian tradisional yang berasal dari Maluku Utara atau tepatnya berasal dari Talaud. Tarian ini diangkat dari salah satu tradisi masyarakat Talaud dalam menangkap ikan, yaitu sebuah tradisi menangkap ikan secara bersama-sama. Kata mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan ” Penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama. Tradisi ini muncul sekitar abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa”, yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud. Tari Mane'e dilakukan dengan menampilkan 10 tema tarian yaitu : Mengotom Para artinya bermohon kepada Tuhan agar memperoleh hasil yang banyak Matuda Sammy artinya menuju tempat penangkapan ikan Manabbi&rs...
Sumber : Arsip Kota Ambon Museum ini terletak di Teluk Ambon, yang membuat tempat ini semakin eksotis. Siwalima berasal dari kata 'siwa' diambil dari kata Ulisiwa yang artinya sembilan dan 'lima' diambil dari Patalima yang artinya lima. Ribuan koleksi mengenai kelautan, geologi, biologika, dan masih banyak yang lainnya dari Maluku ada di dalam sini Sumber :https://www.idntimes.com/travel/destination/alvin-surya-pratama/museum-terbaik-di-indonesia-untuk-liburan/full
Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Barat Siapa yang tidak kenal dengan Bung Hatta? Ya, Bung Hatta adalah nama populer dari Muhammad Hatta. Saya rasa semua masyarakat Indonesia (kecuali bocah yang belum sekolah) kenal dengan Bung Hatta atau Muhammad Hatta. Bung Hatta, bersama Seokarno adalah salah proklamator kemerdekaan Indonesia setelah berjuang selama bertahun-tahun melawan penjajahan Belanda. Dalam perjuangan meraih kemerdekaan negara Indonesia, Bung Hatta (dan juga Seokarno dan Sutan syahrir) sering dihukum penjara atau hukum dibuang oleh penjajah Belanda ke berbagai pulau di Indonesia. Bung Hatta pernah diasingkan pemerintah kolonial Belanda ke Boven Digul, papua. Juga ke Pulau Banda Neira, Maluku. Meskipun dihukum dan dibuang ke daerah-daerah yang jauh, semangat dan perjuangan Bung Hatta untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan tidak pernah padam. Bung Hatta berasal dari Bukittinggi Sumatera Barat. Di kota ini Bung Hatta lahir dan b...
Suling Melintang/Malintang atau Floit adalah alat musik tradisional yang ditiup masyarakat Maluku yang digunakan untuk mengiringi tarian tradisional. Floit dikenal biasanya dimainkan lebih dari 5 orang dan dikelompokkan dalam susunan akord 1 ~ 4. Floit terbuat dari Bambu yang diberikan penyekat pada salah satu ujungnya, kemudian bagian atasnya dilubangi. Alat musik tradisional Maluku ini sering digunakan saat penyambutan tamu, acara adat dan juga sebagai pengiring tarian tradisional. Dalam pertunjukannya, Floit juga bisa dipadukan dengan alat musik lainnya, baik itu alat musik tradisional maupun modern. sumber : https://alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradisional-maluku/#top
Tahuri adalah alat musik tradisional Maluku yang berupa terompet dan dikenal oleh masyarakat daerah sana terutama yang tinggal di pesisir daerah pantai. Tahuri/Korno ini merupakan alat musik yang terbuat dari cangkang kerang. Tahuri memiliki ciri khas dimana apabila ukurannya kecil dan semakin kecil maka suara yang dihasilkan semakin melengking, sebaliknya jika ukurannya besar maka suaranya akan bernada rendah. Nada yang dihasilkan dari Tahuri sebenarnya tidak semudah kita meniupnya saja, awalnya kerang harus dilubangi menggunakan Bor dan ditiup berulang kali agar mendapatkan nada yang diinginkan. Nada-nada yang dihasilkan Tahuri sebenarnya tidak muncul begitu saja. Terlebih dahulu kerang dilubangi dengan bor lalu ditiupkan berulang kali untuk mendapatkan nadanya dengan bantuan alat musik lainnya seperti suling dan pianika.Dulunya, Tahuri digunakan sebagai sarana komunikasi antar masyarakat untuk berkumpul. Tiap-tiap tiupannya juga menandakan hal yang berbeda, Tarian tra...
Alat musik tradisional yang dipetik ini dikenal berasal dari Maluku Utara. Bentuknya menyerupai Gitar dan cara memainkannya juga sama, yaitu dipetik. Bijol memiliki bagian wadah resonansi yang terbuat dari labu hutan dan kayu sebagai wadah dawainya, jumlah dawainya umumnya 4 buah. Leko Boko biasanya digunakan untuk acara adat, namun tak menutup kemungkinan untuk hiburan pribadi. Di beberapa daerah tertentu seperti NTT, Leko Boko juga dimainkan dan berpasangan dengan Heo (salah satu alat musik tradisional NTT). Di Maluku Utara, Leko Boko biasanya dimainkan pada pertunjukkan Bambu Hitada juga. sumber :https://alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradisional-maluku/#top
Pemerintah, Saniri dan masyarakat Negeri Soya kembali menggelar ritual adat Cuci Negeri Soya. Cuci Negeri Soya dilaksanakan secara rutin setiap tahun pada minggu kedua bulan Desember. Adapun serangkaian acara adat lainnya, diantaranya Pembersihan Negeri, Naik ke Gunung Sirimau, Upacara Adat CuciNegeri, Cuci Air (Wai Werhalouw dan Unuwei) dan Masuk Kain Gandong.Adat Cuci Negeri merupakan Tradisi Masyarakat Negeri Soya yang harus terus dilestarikan. Merupakan tradisi yang sudah berlangsung dari tempo dulu hingga kini dan kepada berikutnya. Upacara Cuci Negeri selain untuk membersihkan Negeri juga berarti menyucikan diri dari perasaan perseteruan, kedengkian, curiga-mencurigai. Hal ini ditandai pada kegiatan mencuci tangan, kaki, dan muka di air Wai Werhalouw dan Unuwei. Untuk diketahui, Adat Cuci Negeri bukan hanya berdasar kepada warisan secara turun temurun, melainkan juga dengan maksud untuk memelihara dan menghidupkan nilai-nilai positif yang diyakini oleh masyarakat...
Banda Naira punya banyak keunggulan budaya yang pantas dipromosikan sebagai daya tarik wisata. Salah satunya adalah Tari Cakalele Banda yang biasa ditemukan di kampong (desa) Lontor, kampong Baru, kampong Waer, kampong Salamong, kampong Negre dan kampong Run . Cakalele Banda terbilang unik di banding tarian cakalele di daerah lain di Maluku. Tarian ini merupakan perpaduan seni tari, seni busana dan seni berperang. Pakaiannya yang warna warni dihiasi dengan burung Cerderawasih diatas topi para penari, menyerupai motif kostum elite bangsawan pasukan kerajaan Inggris, terkesan mengagumkan siapa saja yang melihatnya. Tidak heran kalau Cakalele ini adalah tarian elite dan prestise bagi masyarakat Banda dan karena itu juga diperuntukkan untuk menerima tamu-tamu terhormat yang datang ke Banda. Namun tidak setiap saat tarian Cakalele ini dapat dipentaskan, karena disamping biayanya yang cukup mahal, mencapai jutaan rupiah sekali masa pentas, juga Cakalele selalu berhubungan deng...