1.845 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Candi Sambisasri
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Sambisasri terletak di Dukuh Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara astronomis terletak pada 07° 45’ 48.13” LS dan 110° 26’ 46.43” BT. Candi Sambisari pertama kali ditemukan pada bulan Juli 1966, yakni ketika seorang petani yang sedang mencangkul sawahnya, tiba-tiba terbentur mengenai sebuah bagian batu candi yang berukir. Setelah melalui penelitian ternyata temuan tanpa sengaja tersebut merupakan bagian kecil dari sebuah gugusan candi yang terpendam hingga kedalaman 6,5 meter di dalam tanah yang merupakan endapan lahar vulkanik dari gunung Merapi.   Pada bulan September 1966 untuk pertama kalinya dilakukan kegiatan penelitian sistematis berupa ekskavasi arkeologis yang dilaksanakan oleh Kantor Cabang I Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional di Prambanan dengan dibantu oleh para mahasiswa Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tahun 1975 hin...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Candi Sari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Sari terletak di sebelah timur laut Candi Kalasan. Secara adminstratif candi bercorak Buddha ini berada di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara astronomis berada di 7⁰ 45' 42.52" LS dan 110⁰ 28' 22.89" BT.   Candi ini dibangun sekitar abad 8 Masehi yakni hampir bersamaan dengan  Candi Kalasan . Hal ini lebih didasarkan pada kesamaan pola hias serta keberadaan  bajralepa . Candi Sari merupakan salah satu candi yang unik dari sisi arsitektur yakni menampakkan bangunan bertingkat. Bangunan candi bertingkat yang lain adalah  Candi Plaosan  di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Candi Sari pada saat pertama kali ditemukan dalam kondisi rusak, meski seluruh bangunan tidak menampakkan roboh yakni sesuai gambaran dari H.N. Sieburg di tahun 1840.   Di tahun 1929/1930 Candi Sari untuk pertama kalinya dipugar meski dalam kondis...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Aji Saka
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Cerita Mytos (sejarah legendaris) mulai dengan kedatangan Ajisaka dari Arab ke tanah Jawa (Mendang Kamulan). Kemudian kematian Dewatacengkar oleh Ajisakayang mengantikannya sebagai raja di Mendhang Kamulan bergelar Prabu Jaka. Teks berahir dengan peperangan para Adipati Bang Wetan (Pesisir Timur) melawan Prabu Banjarsari di Galuh. Menurut kolofon pada h.1r dan 144v, salinan naskah ini dimulai senin pon, 23 besar, Be 1800, “Musna Nir Esti Raja” (=4 Maret 1872) dan selesai jumat wage, 10 SAPAR, Wuwu 1802 (seharusnya 1801) (= 19 april 1872). Untuk cerita yang sama lihat juga pretelan II:90-97. Pupuh 2-46 Pada h.144 terdapat catatan tambahan yang berbunyi “Kagungan Dalem Pangeran Harja.” Dibawahnya terdapat cap yang tidak terbaca. Sebuah ringkasan naskah ini telah dibuat oleh M. Simone Moendisoera pada tahun 1940, beserta daftar gatra-gatra pertama dari tiap pupuh, sebanyak 10 halaman.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Kawruh
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Buku ini memuat keterangan keterangan tentang rumah orang jawa, antara lain dari rumah kayuserta bentuk bentuknya, pemilihan kayu jati yang baik warnanya, awet, yang mempunyai angsar baik dan tidak baik, cara menebang, anggebing atau cara menyigar kayu, ukuran balungan,dll. Diurutkan sejak jaman kuno. Ringkasan dari masa Panti Boedja ada dua : buatan R. Tonojo (1 halaman ketikan) dan M. Sinoe Moendisoera ( 3 halaman, tulisan tangan ,huruf jawa). Naskah juga pernah dibuat alihaksara pada jaman Panti Boedja; Lihat LL13. Menurut kolofonnya (h.39), naskah disalin oleh Mangundarma di Surakarta. Penyalinan selesai pada hari 23 Robigulahir, Ehe 1836 (16 Juni 1906).   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1645#prettyPhoto[gallery]/3/

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Widyapratama
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ceritera dalam bentuk prosa dibagi menjadi 12 bab mengenai asal mula terjadinya dunia dan hidup manusia, dilihat dari dongeng. Bandingkan Lor 6429 dan MSB/LL7. Naskah dilengkapi dengan ringkasan yang dibuat pada jaman Pati Boedaja oleh M. Sinoe Moendisoera, sebanyak 3 halaman tulisan tangan.   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1560#prettyPhoto

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
BABAD KARTASURA DUMUGI GEGER PECINA
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sejarah Kartasura jaman Pakubuwana I, sewaktu putra mahkota (Amangkurat IV) kembali ke Kartasura pada tahun 1715, kemudian deskripsi kewibawaan Pangeran Purbaya dengan wewenang yang besar sekali pada jaman Amangkurat IV Dan diadopsi R. Sahid, R. Sambaya, R. Sabar (putra dari Pangeran Harya Mangkunegara Kartasura), kemudian tentang R.M. Garendi (putra Pangeran Tapasana), melalui jaman PB II dengan Dirk van Cloon sebagai Gubernur Jendral dan Geger Pecina. Teks berahir dengan tertangkapnya Amangkurat Mas dan dibawa ke Semarang, sedang tuga hari kemudian Kapten Undur (Hoogendoom) disuruh ke Kartasura oleh Gubernur agar Sunan Prabu Mangkurat (IV) datang ke semarang, dan dijemput oleh Adipati Suraadimenggala di Peterogan, kemudian diantar ke Loji bersama k. Ratu Mas dan Pangeran Buminata serta Tumenggung Wirajaya, dimana mereka ditempatkan di gedung Pasingidan. PB A.2 658 Bhs Jawa Aks Jawa Macapat Rol 21 no. 1  

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Menak Sarehas
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Keterangan korpus Adabtasi jawa dari cerita Arab-Persi yang terkenal dengan judul Serat Menak terdapat dalam berbagai redaksi, sebagaimana diterangkan dalam Poerbatjaraka 1940. Diantaranya ada yang merupakan versi pesisiran, versi Kartasura maupun versi Yasadipura. Disamping versi ceritera Menak Amir Hamzah �pokok� ada lagi ceritera ceritera carangan, terutama Serat Dewi Rengganis. Penelitian dasar yang membeda-bedakan korpus sastra Menak ini dalam masing-masing redaksinya belum dilaksanakan. Bahkan hanya redaksi Yasadipura-lah yang biasanya dikenal oleh para sarjana sastra jawa. Versi ini rupanya dikarang oleh Yasadipura I pada ahir abad ke-18 atas perintah dari PB III. Didalam karangan ini, Yasadipura mengumpulkan serta memperluas versi-versi sebelumnya, sehingga Serat Menak Yasadipuran menjadi amat banyak jumlah episodenya. PB A.8 305 Bhs jawa Aks Jawa Macapat Rol 116 no.4

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Mim Sanga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

PB C.7 18 Bhs Jawa Aks Jawa Prosa Roll 98 no. 3 Naskah ini berisi piwulang tentang kesulitan hidup seseorang karena 9 macam prilaku yang kesemuanya itu dimulai dengan huruf “M”, yaitu meneng, mantu, mangan, minum, madat, madon,main, maling, mati.   PB C.7 18 Bhs Jawa Aks Jawa Prosa Roll 98 no. 3 Naskah ini berisi piwulang tentang kesulitan hidup seseorang karena 9 macam prilaku yang kesemuanya itu dimulai dengan huruf “M”, yaitu meneng, mantu, mangan, minum, madat, madon,main, maling, mati.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Panji : Panji Jayalengkara
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

PB A.25 834 Bhs Jawa Aks Jawa Macapat Roll 123 no. 1 Sastra roman tentang panji Ino Kertapati, diawali dengan kisah Prabu Jayalengkara di Medhangkamulan beserta keturunannya, perkawinan sang panji dengan Angraeni dan berahir dengan perkawinan R. Kudanadpada dengan Dewi Murdaningsih, putri dari Tamite. Naskah dilengkapi dengan ringkasan serta cuplikan gatra pertama buatan R.Tanojo pada tahun 1935.

avatar
Arum Tunjung