Cerita Rakyat Aceh Si Kepar : Nanggroe Aceh Darussalam termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung paling Barat Pulau Sumatera. Selain terkenal sebagai Serambi Mekah, provinsi ini juga terkenal dengan kanekaragaman suku-bangsanya. Salah satu di antaranya adalah suku-bangsa Alas, yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara. Menurut sejarah, suku-bangsa Alas merupakan pecahan dari suku-bangsa Gayo, karena nenek moyang mereka berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Oleh karena itu, kedua suku-bangsa ini seringkali disatukan menjadi suku-bangsa Gayo-Alas. Menurut pendapat sebagian ahli, kata Alas berasal dari bahasa Gayo yang berarti tikar. Pemberian nama ini dikaitkan dengan keadaan wilayah pemukiman orang Alas yang terbentang luas seperti tikar terkembang di sela-sela Bukit Barisan. Pendapat lain mengatakan bahwa orang Alas berasal dari daerah Singkil, Kabupaten Aceh Selatan, yang ditandai dengan adanya tari Alas di daerah itu. Dalam bahasa Singkil, Alas diartikan se...
Cerita Rakyat Aceh Tujuh Anak Lelaki : Tujuh anak lelaki dalam cerita ini adalah tujuh orang bersaudara yang dilahirkan oleh sepasang suami-istri di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, Indonesia. Ketujuh anak lelaki tersebut sungguh bernasib malang. Ketika masih kecil, mereka dibuang oleh kedua orangtua mereka ke tengah hutan jauh dari perkampungan. Mengapa ketujuh anak lelaki itu dibuang oleh kedua orangtua mereka? Lalu, bagaimana nasib mereka selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Tujuh Anak Lelaki berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak yang paling tua berumur sepuluh tahun, sedangkan yang paling bungsu berumur dua tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sepasang suami-istri itu menanam sayur-sayuran untuk dimakan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar. Meskipun serba pas-pasan, kehidupan mereka senantiasa rukun, damai...
Gangan merupakan Sop Ikan dengan Kunyit. Sopnya berwarna kuning dan berbumbu pedas. Cita rasanya tergantung pada jenis ikan yang dimasak. Ikan yang paling populer untuk gangan diantaranya adalah: ikan ketarap, ilak, and libam/baronang. Gangan harus dimasak pedas sebagai cara untuk mengurangi bau amis dari ikan. Gangan Masyarakat Belitung memasak gangan hampir setiap hari. Bumbunya terdiri atas kunyit, lengkuas, serai, cabe rawit, bawang merah, terasi, asam jawa, garam dan gula pasir. Sebagai tambahan, potongan nanas muda ditambahkan untuk menambah kesegaran. Mohon dicatat, gangan harus menggunakan ikan yang SEGAR dan GEMUK. Ikan segar dan gemuk bisa diidentifikasi dari mata yang jernih, kenyal dan insangnya masih berwarna merah. Sementara ikan yang gemuk diidentifikasi dari permukaan badan yang bulat dan dan bagian perut yang agak besar. https://www.belitungisland.com/ BAHAN : 500 gram ikan kakap, bersihkan, potong-potong 750 ml air Masukkan ikan dan nanas, 1 buah nanas setengah m...
Cerita Rakyat Asal Usul Danau Toba : Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa, Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini . Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu san...
I Ceker Cipak adalah seorang pemuda miskin dan tidak berayah. Ia sangat rajin membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ia juga sangat tekun menjalankan kewajibannya terhadap Tuhan Yang Mahakuasa. Berkat kerajinan dan ketekunannya beribadah, suatu hari ia mendapat rezeki yang melimpah. Rezeki apa yang diperoleh oleh I Ceker Cipak? Ikuti kisahnya dalam cerita I Ceker Cipak berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah kampung di Pulau Dewata atau Bali, Indonesia, ada seorang pemuda tampan bernama I Ceker Cipak. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk di pinggir kampung. Ia dan ibunya sangat teguh memegang dan menjalankan dharma. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ibu dan anak tersebut mencari kayu bakar dan hasil-hasil hutan lainnya. Hidup mereka serba kekurangan. Oleh karena tidak ingin terus terbelenggu oleh keadaan tersebut, I Ceker Cipak memutuskan untuk berdagang jagung. Ia ingin pergi ke kota untuk membeli jagung untuk direbus dan dijual kembali. Bu, apakah I...
Di daerah Klungkung, Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Sagening. Ia mempunyai istri bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji. Mereka mempunyai anak bernama I Gusti Gede Pasekan. I Gusti Gede Pasekan mempunyai wibawa yang besar. Ia sangat dicintai oleh pemuka masyarakat dan masyarakat biasa. Setelah ia berusia dua puluh tahun, ayahnya menyuruhnya pergi ke Den bukit di daerah Panji. Keesokan harinya, I Gusti gede berangkat bersama rombongan dari istana. Dalam perjalanan ke Den Bukit ini, I Gusti Gede Pasekan diiringkan oleh empat puluh orang di bawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot. Setelah empat hari berjalan, mereka tiba disuatu tempat yang disebut Batu Menyan. Di sana, mereka bermalam. Tiba-tiba, I Gusti Gede Mendengar suara gaib yang mengatakan bahawa daerah Panji akan menjadi daerah kekuasaannya. I Gusti Gede Pasekan terkejut mendenga suara gaib tersebut. Keesokan harinya, I Gusti Gede Pasekan melanjutkan perjalanan. Walaupun perjal...
Sejarah Musik Campursari - Campursari adalah salah satu jenis musik tradisional jawa yang lahir pada pertengahan tahun 60an di daerah jawa tengah.Pada awal kemunculannya musik campursari mendapat tentangan dari kalangan musisi jawa lain karena dianggap menurunkan citra musik tradisional jawa yang terkenal dengan kebudayaan keraton yang adiluhung namun seiring dengan meroketnya manthous dan waldjinah musik campursari mulai mendapat tempat di kalangan masyarakat. Namun pamor Manthous tak terlalu bersinar setelah beliau terkena stroke lalu muncullah Didi kempot yang membawa musik campursari semakin meroket.Didi kempot merupakan pria kelahiran solo yang tercatat sebagai musisi musik campursari paling produktif dengan mengeluarkan 72 album. Didi kempot berhasil membuat musik campursari go internasional itu dibuktikan dengan kesuksesannya melanglang buana ke berbagai negara eropa seperti hawai,belanda,suriname dll.Musik campursari mengangkat lirik yang biasa dipakai oleh masyarakat keba...
Motif batik bakaran sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Sempat tenggelam dan hampir dilupakan. Kini, batik bakaran mulai bergeliat lagi. Saat ini, lebih dari 300 perajin terus melestarikannya. Selain motifnya yang unik, batik bakaran juga memiliki kisah sejarah yang erat dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit. Penjaga museum pusaka dan pembuat seragam prajurit dari Kerajaan Majapahit, Nyi Banoewati, menularkan keterampilannya membatik ketika melarikan diri ke daerah Bakaran di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada abad ke-14 Masehi. Dikutip dari: http://female.kompas.com/read/2012/01/09/0907545/Batik.Bakaran.Batik.Warisan.Majapahit
Ayam taliwang merupakan suatu makanan khas dari Lombok. Makanan ini bisa dinamakan ayam taliwang karena bumbunya ini berasal dari desa karang taliwang, cakra utara, cakranegara, mataram, nusa tenggara barat. Bunbu ini dulunya ditemukan oleh Haji Murad dan istrinya Salmah yang berasal dari karang taliwang. Oleh karena itu ayam ini dinamakan ayam taliwang. Ayam Taliwang adalah hidangan khas Lombok yang diperkirakan sudah dimasak orang Lombok sejak lama. Ayam berbumbu pedas ini pertama kali dibuat oleh masyarakat Kampung Karang Taliwang di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Rasanya paduan pedas yang menggigit dan sedikit manis. Menurut sejarah yang sempat tercatat, menu ini pertama kali diperkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa yang ditempatkan di Lombok pada zaman Raja Karangasem. Cerita lain menyebutkan, menu ini diperkenalkan oleh jurumasak Kerajaan Taliwang ketika didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selarang saat mendapat serangan dari Kerjaan Karangasem Bali....