Setu Babakan Pertumbuhan ekonomi di ibukota Jakarta terus berkembang, hal itu terlihat dengan meningkatnya investor asing dan lokal serta kondisi pasar yang semakin hari semakin berjalan optimis dan dinamis. Dengan demikian berimplikasi pada bertambahnya jumlah pendapatan daerah , tentunya sudah menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengalokasikan anggaran khusus terhadap pemberdayaan masyarakat Betawi terutama sekali terhadap seni budaya Betawi itu sendiri. Seperti halnya mengenai pengelolaan alokasi anggaran kegiatan seni budaya Betawi yang berlangsung setiap tahunnya di Perkampungan Budaya Betawi Setubabakan harus dialokasikan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya, seefisien mungkin dan harus tepat dengan sasaran, sehingga seni budaya Betawi bisa dikenal dan dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan sekaligus lokasi cagar budaya Betawi Setubabakan ini tetap dapat dipertahankan agar tidak terpengaruhi oleh budaya asing.
Revolusi Mental adalah Revolusi Budaya “Kita mendengar pidato presiden terpilih kita yaitu Revolusi mental. Revolusi mental itu apa? Revolusi mental itu adalah bidang budaya,” kata DR. Tinia Budiati Wakil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta didampingi oleh Diah Damayanti, MM Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK) Jakarta Selatan, belum lama ini dalam Kegiatan Pagelaran Evaluasi Hasil Pelatihan Seni Bagi Guru TK/SD di Auditorium Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK), Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tentu saja semua ini tidak lepas dari kerjasama dan komitmen semua pihak, untuk terus bersinergi dalam membangun kesenian bangsa kita kedepan. “Anak-anak kita diberi bekal sehingga mereka nanti tidak hanya menjadi singa dikandang sendiri tetapi mereka juga harus ke luar negeri dengan turut mempromosikan kesenian-kesenian lokal bangsa kita,&rdq...
Pentingnya Pemaduan Idiom Dalam Satu Aktifitas Pentas Teater Yang Melahirkan Bentuk Baru Seni pertunjukan merupakan bentuk seni yang menggunakan media panggung bagi seorang sutradara. Apakah itu seni tari, musik maupun teater atau drama. Seorang koreografer, musisi atau sutradara teater, menuangkan gagasannya diatas pentas dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang dapat menunjang kreatifitasnya, seperti tata pentas, kostum, dan tata cahaya, akan menjadi karya pentas tersebut menjadi hidup dan dapat dinikmati oleh penontonnya untuk hiburan dan kepuasan batinnya. Dalam kesempatan ini pelatihan yang digagas oleh Disparbud Prov. DKI Jakarta melalui UPT Balai Latihan Kesenian Jakarta Selatan, mencoba untuk terus membina dan mengembangkan satu bentuk pertunjukan terpadu mulai dari kelas dasar, madya, dan kelas terampil. Kelas terampil yang ini kali telah diberikan pembelajaran secara mandiri dengan pebimbingan para fasilitator berbagai ilmu seperti tata busana, tata rias, ar...
Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah, dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat. Secara umum, musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut : Dipelajari Secara Lisan Sebagai bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus...
Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa. Namun pihak lain berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada masa lalu ternyata tidak sepenuhnya benar karena eksistensi suku Betawi menurut sejarawan Sagiman MD telah ada serta mendiami Jakarta dan sekitarnya sejak zaman batu baru atau pada zaman Neoliticum, penduduk...
Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang digunakan, seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan, dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain; gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong. Kesenian Gambang Kromong berkembang pada abad 18, khususnya di sekitaran daerah Tangerang. Bermula dari sekelompok grup musik yang dimainkan oleh beberapa orang pekerja pribumi di perkebunan milik Nie Hu Kong yang berkolaborasi dengan dua orang wanita perantauan Cina yang baru tiba dengan membawa Tehyan dan Kongahyan.Pada awalnya lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu Cina, pada istilah sekarang lagu-lagu klasik semacam ini disebut Phobin. Lagu Gambang Kromong muatan lokal yang masih kental unsur klasiknya bisa didengarkan lewat lagu Jali-Jali Bunga Siantan, Cente Manis, dan Renggong Buyut. Pada tahun 70an Gambang Kromong sempat terdongkrak keberadaannya lewat...
Berbicara tentang budaya, Betawi juga mempunyai beragam budaya yang patut kita ketahui. Misalnya, busana si Pitung yang sering digunakan oleh para pemain sinetron yang memerankan seseorang yang berasal dari suku Betawi. Busana yang dikenakan oleh jawara silat dari Betawi ini, terdiri dari kemeja lengan panjang warna merah polos, celana yang menggantung, kain kotak-kotak atau batik betawi yang disematkan di leher, peci atau kopiah, sabuk ijo, dan sebilah golok yang terselip di pinggang. Busana ini tidak hanya dipakai oleh si Pitung, tapi memang inilah busana yang dipakai oleh pria-pria Betawi pada jaman dahulu. Inilah yang membuat Pemprov DKI Jakarta yang membuat peraturan pemakaian baju khas Betawi ini di lingkungan PNS Pemprov DKI Jakarta.
Tari Yapong, Tarian Khas Betawi Tari yapong merupakan tarian dengan kreasi Betawi yang penuh keceriaan dengan gerakan yang erotis dan dinamis. Tari yapong ini ialah tari kontemporer yang menggambarkan pergaulan muda-mudi, yang diciptakan oleh seorang seniman produktif asal Yogyakarta yakni Bagong Kussudiardja, yang mana menurut sejarah, tari yapong awalnya merupakan tari yang sengaja dipentaskan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Jakarta yang ke-450 pada tahun 1977. Dengan mengangkat tema tentang perjuangan Pangeran Jayakarta dan Pagelaran berbentuk sendratari ini dipercayakan kepada Bagong Kussudiarjo sebagai penyelenggara acara tersebut. Untuk menciptakan tarian ini, Bagong melakukan berbagai riset dengan terjun langsung dengan mengamati tingkah polah masyarakat Betawi saat itu. Hingga akhirnya menjadi sebuah sendatari yang di pentaskan di Balai Sidang Senayan, Jakarta, pada tanggal 20 Juni 1977. Nama “yapong” sendiri sebenarnya tidak memiliki arti...
Tarian betawi yang satu ini dibawa oleh para cukong atau tuan tanah peranakan tionghoa yang kaya raya. Dulu mereka merawat penari cokek dan pemain-pemain Gambang Kromong. Tarian cokek ini diiringi oleh musik Gambang Kromong dan sering ditampilkan dalam acara-acara yang diadakan oleh Tuan Tanah, seperti acara perayaan dan pernikahan. Oleh karena itu, tarian dan pakaian tari Cokek Betawi agak mirip dengan tarian-tarian di Cina karena Tari Cokek sendiri ialah hasil akulturasi dari kebudayaan asli Betawi dengan kebudayaan Tionghoa. Seiring berkembangnya zaman, tuan tanah yang mau menampung hidup penari cokek dan Gambang Kromong pun berkurang. Alhasil sedikit sekali yang mau melestarikan tarian betawi ini. Tari cokek agak mirip dengan ngibing. Ciri khasnya yang lain adalah goyang pinggul yang geal-geol. Kini pemain cokek dan pemain Gambang Kromong yang profesional sedikit susah dicari, karena sedikitnya peminatnya sehingga tidak ada penerus dari para penari cokek ini. Sekarang ini Ta...