
“Kita mendengar pidato presiden terpilih kita yaitu Revolusi mental. Revolusi mental itu apa? Revolusi mental itu adalah bidang budaya,” kata DR. Tinia Budiati Wakil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta didampingi oleh Diah Damayanti, MM Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK) Jakarta Selatan, belum lama ini dalam Kegiatan Pagelaran Evaluasi Hasil Pelatihan Seni Bagi Guru TK/SD di Auditorium Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kesenian (BLK), Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tentu saja semua ini tidak lepas dari kerjasama dan komitmen semua pihak, untuk terus bersinergi dalam membangun kesenian bangsa kita kedepan.
“Anak-anak kita diberi bekal sehingga mereka nanti tidak hanya menjadi singa dikandang sendiri tetapi mereka juga harus ke luar negeri dengan turut mempromosikan kesenian-kesenian lokal bangsa kita,” ungkapnya.
Menurutnya bahwa tahun depan kita akan menghadapi globalisasi pasar bebas. Dan nanti jangan heran bahwa kalau seniman-seniman, guru-guru seni dari negara lain juga akan datang ke Indonesia, itu satu. Yang kedua bahwa kalau kita tidak mewariskan keterampilan dan kemampuan seni ini siapa yang akan memelihara dan meneruskan kekayaan budaya kita dibidang seni dan tentu saja nanti akan diambil oleh negara lain.
“Anak-anak kita ini harus diberikan keterampilan khusus, sehingga mereka bisa menjawab tantangan masa depan nanti dan siap bersaing dengan anak-anak bangsa lain,” harapnya.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang