Asal mula Gunung Kidul terjadi pada masa berdirinya Kesultanan Yogyakarta. Kala itu yang menjadi raja adalah Sultan Hamengku Buwono I. Pada waktu pemerintahannya, daerah sepanjang pesisir Laut Selatan masuk ke dalam wilayah Kesultanan Yogyakarta. Namun, pada waktu itu namanya bukan Gunung Kidul, tetapi Sumengkar. Karena wilayahnya sangat luas, daerah Sumengkar dipimpin oleh seorang adipati. Oleh karena itu, disebut daerah Sumengkar. Lalu mengapa Kadipaten Sumengkar kemudian berganti nama menjadi Kadipaten Gunung Kidul? Ceritanya sebagai berikut: Pada suatu hari, di Kadipaten Sumengkar sedang diadakan sebuah pertemuan yang sangat penting. Pertemuan itu dipimpin oleh Adipati Sumengkar sendiri, yaitu Adipati Wironegoro. Saat itu, Sang Adipati dihadapkan oleh orang-orang kepercayaannya, seperti Patih Panitipraja, Rangga Puspowilogo, Panji Semanu Harjodipuro, dan para punggawa Kadipaten Sumengkar lainnya. Namun, sampai sekian lama para punggawa itu menunggu, Adipati Wironegoro belum juga m...
Secara lengkap aksara jawa bisa dilafalkan menjadi sebuah kalimat “Hanacaraka, data-sawala, pada jayanya, magha-batanga” . Secara terpisah aksara tadi bisa dijelaskan mulai dari “Ha-Na-Ca-Ra-Ka” yang mengisahkan tentang dua orang sakti, “Da-Ta-Sa-Wa-La” menceritakan kalau keduanya terlibat perselisihan hingga mereka berkelahi. “Pa-Da-Ja-Ya-Nya” menyebutkan kalau keduanya sama – sama sakti, pada kumpulan aksara yang tersisa “Ma-Ga-Ba-Tha-Nga” menceritakan kalau akhirnya dua orang sakti tadi tewas bersama. Sumber: http://catperku.com/mesin-waktu-itu-bernama-ullen-sentalu/
Kesenian ini awalnya berasal dari kebudayaan dan tata cara keraton dan biasa dilakukan pada upacara-upacara besar seperti Arak-arakan Pernikahan Putri Raja
Buku Gusti Ora Sare adalah buku berisi 90 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa.
Kain tradisional Indonesia yang satu ini sudah berkali-kali hampir di-klaim oleh negara tetangga kita. Padahal, jika kita telusuri, jelas-jelas akar kata batik adalah dari bahasa Jawa. Batik berasal dari kata “ amba ” yang dalam bahasa jawa artinya menulis dan “ titik ” yang artinya titik. Pada awalnya batik dibuat di atas kain mori lalu digambar dengan menggunakan lilin dengan canting. Motif atau corak batik bukan hanya sekedar indah, namun juga mengandung berbagai lambang dan makna masing-masing. Beberapa motif batik batik bahkan hanya digunakan oleh keluarga keraton. Batik tak melulu hanya batik jogja. Ada juga batik solo, batik pekalongan , batik cirebon, batik banyumas, batik bali, dan lainnya.
Anda yang pernah tinggal di Yogyakarta di era tahun 1950-an, pasti pernah minum limun Sarsaparilla. Oleh sebagian masyarakat Jogja disebut limun saparilla. Limun ini merupakan jenis minuman berkarbonasi yang populer di era tahun 1950 hingga 1970-an. Cola Jawa, kebanyakan penikmat limun sarsaparilla sepakat mengatakannya demikian. Jenis minuman yang berwarna ungu kecoklatan ini pernah menduduki rangking minuman favorit kaum berada di Yogyakarta. c Ketika itu, limun Sarsaparilla merupakan jenis minuman elit yang membawa gengsi sosial tertentu pada konsumennya. Hanya orang yang punya kocek lebih saja yang mampu membeli minuman yang dianggap modern, simbol kemajuan, dan tentu saja berkelas di zamannya. Limun Sarsaparilla memiliki rasa yang khas di lidah. Namanya juga minuman berkarbonasi, tentu saja memiliki sensasi kemranyas di lidah. Begitu dicecap, aroma semriwing laiknya mint cukup terasa, sehingga mendatangkan efek lega di rongga hidung dan rongga dada. Aro...
Pernah mendengar istilah aksara Jawa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa aksara Jawa adalah "aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, berjumlah dua puluh huruf, bermula dengan ha dan berakhir dengan nga ;". Aksara Jawa dikenal juga sebagai Hanacaraka dan Carakan, adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah di Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak. Tulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali. Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal / a / atau / É" / , yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi ( scriptio continua ). Dibandingkan dengan alfabet Latin , aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar, seperi titik dua, ta...
Wedang uwuh adalah minuman dengan bahan-bahan yang berupa dedaunan mirip dengan sampah. Dalam bahasa Jawa wedang berarti minuman, sedangkan uwuh berarti sampah. Wedang uwuh disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah karena adanya secang. Wedang uwuh ini adalah minuman khas dari DI Yogyakarta. Pada awalnya wedang uwuh masih dalam bentuk bahan utuh berupa rempah-rempah asli, namun seiring perkembangan zaman dan kebutuhan akan kepraktisan, saat ini wedang uwuh sudah dikembangkan menjadi dalam bentuk instan, maupun bentuk celup. Bahan-bahan: 700 ml air. 40 gram serutan kayu secang kering. 50 gram gula batu atau gula pasir. 6 cm jahe , mema...
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2. Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenklatur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat sering disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun m...