Batik Nusantara terus menginspirasi masyarakat untuk berkreasi dan menemukan ide-ide segar terkait motif batik. Termasuk Batik Pecelan Madiun yang terinspirasi dari keragaman sayuran dari Nasi Pecel, makanan khas Kota Madiun. Seorang warga Kota Madiun, Jawa Timur, mengembangkan sebuah motif untuk kain batik dengan tema nasi pecel yang menjadi makanan khas Madiun. Pengembang Motif Batik Pecelan tersebut adalah Sri Murniati, warga Jalan Halmahera, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Motif Pecelan terdiri dari motif daun pepaya, daun ketela (singkong), cabai, kembang turi, butiran nasi, dan lainnya yang merupakan paduan bahan dari makanan nasi pecel. Selain motif pecelan, hasil bumi dan kejayaan yang pernah ada di Kota Madiun juga menjadi inspirasi untuk membuat motif lain. Untuk membuat satu lembar batik tulis, dibutuhkan waktu hingga empat hari. Adapun, proses pembuatannya harus telaten, mulai dari tahap perebusan kain...
Tari Ruung Sarung Merupakan seni tari kreasi baru yang idenya dikembangkan dari kebudayaan masyarakat setempat, yang diciptakan oleh Deasylina da Ary, seorang praktisi seni budaya sekaligus Dosen Universitas Negeri Semarang. Tarian yang menggambarkan kegiatan keseharian para ibu ini diciptakan oleh perempuan yang akrab disapa Lina tersebut, pada tahun 2004. Tari ini terinspirasi dari harmonisme masyarakat setempat, terutama dari kebiasaan masyarakat yang memakai sarung. Karya tari daerah Pacitan ini mengisahkan ibu-ibu petani desa yang memanfaatkan sarung sebagai penghangat tubuh, penggendong senik ke Tegal, pergi ke pasar, juga sekaligus sebagai sarana ibadah. Dalam penampilannya, empat penari perempuan berbaju putih dan bercelana hitam nampak menari lincah kesana kemari. Dengan mengenakan properti sarung bermotif batik, keempat perempuan tersebut menampilkan gerakan lincah namun serasi. Kadang sarung dijadikan kerudung, kadang juga ditarik lurus, begitu seterusnya. Hi...
Bahan-bahan 1/2 kg beras ketan rendam 3 jam lalu kukus 30 menit 400 ml santan kental 3 batik gula aren 1/2 sst garam 200 ml Air panas Langkah Setelah dikukus 30 menit keluarkan dan taruh dalam baskom beri sedikit air panas 200 ml lalu aduk2 diamkan sebentar dan kukus kembali hingga matang Siapkan kuali lalu beri santan dan gula aren sampai larut saring dan sisihkan ...
Tari Batik Pace Masuk kita kepada tarian daerah Jawa Timur yang kelima yaitu Tarian Batik Pace. Katanya, tarian ini terinspirasi dari pendiri Kota Pacitan yang didalam perjuangannya suka minum sari buah Pace atau Mengkudu. Tari Batik Pace ini diciptakan oleh Anang, yaitu pendiri Sanggar Blarak Pacitan. Terkait dengan buah Pace (Mengkudu), tarian ini mengakomodasi sejarah dari buah Pace dan kebutuhan memperkenalkan karya khas yang berupa batik Pace. https://www.silontong.com/2018/09/13/tarian-adat-tradisional-daerah-jawa-timur/
Museum Kambang Putih merupakan satu-satunya museum yang ada di Kabupaten Tuban. Lokasi Museum berdekatan dengan makam Sunan Bonang, Alun-alun dan juga Pantai Boom Tuban tepatnya di Jalan Kartini No.3 Tuban. Untuk bisa masuk ke dalam Museum Kambang Putih, pengunjung hanya cukup mengisi buku tamu yang berada di dekat pintu masuk tanpa dikenai biaya. Cukup banyak koleksi benda-benda bersejarah di museum Kambang Putih. Diruang pertama museum ini pengunjung akan mendapati Museum Koes Plus Bersaudara yang merupakan band legendaris Indonesia yang berasal dari Tuban. Di ruangan ini disuguhkan koleksi kaset-kaset dan juga foto-foto Koes Plus. Diruang berikutnya, dipajang uang-uang kuno baik yang berbahan kertas maupun koin dari abad XIX-XX. Dirungan ini juga terdapat peralatan nelayan tradisional seperti dayung, jala atau jaring, tempat menyimpan ikan dan juga sepasang sandal yang terbuat dari kayu. Diruang selanjutnya pengunjung bisa mendapatkan informasi dan juga contoh kain batik...
Museum ini juga merupakan museum yang di gelar / di buka untuk umum, sebab benda – benda koleksi dari musueum ini di dalamnya tak hanya satu jenis saja. Di ketahui juga bahwa museum ini didirikan pada tanggal 25 Desember 1977 oleh Gubernur Jawa Timur, yaitu Bapak Soenandar Priyosoedarmo. Pada saat itu Museum Blambangan ini dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi bersama pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi. Kemudian di resmikan oleh gubernur tingkat I Jawa Timur. Pada museum ini di beri nama Blambangan karenan konon dulu wilayah ini merupakan wilayah bekas kerajaan Blambangan atau yang cukup di kenal pada masa kerajaan Majapahit. Pengembangan museum ini dilakukan dengan cara meningkatkan atau mengadakan berbagai acara kegiatan dan jangkauan komunikasi daerah, dengan manyangkut fisik, penambahan benda koleksi, kemampuan dan serta ketrampilan para petugas itu sendiri. Pengembangan museum ini mempunyai tujuan untuk melestarikan warisa...
Museum Probolinggo , Merupakan destinasi wisata yang menawarkan konsep sejarah dari Probolinggo, Museum ini terletak di Jalan Suroyo No 7 Kota Probolinggo, jadi anda tidak akan sulit untuk menemukan letak dari museum ini, karena akses menuju kesana yang sangat mudah dijangkau, baik oleh wisatawan yang menggunakan kendaraan sendiri atau dengan menaiki kendaraan umum. Museum ini mempunyai arsitektur bangunan yang khas peninggalan Belanda menjadikan Museum ini sangat kental dengan suasana masa lampau. Bangunan Museum ini dulunya merupakan sebuah Gedung Societiet Gebow Harmony yang difungsikan sebagai Ballroom (Kamar Bola), yang artinya merupakan tempat berkumpulnya kaum priyayi Belanda, berdansa, main billyard, berinteraksi, dll dan kemudian gedung ini dufungsikan sebagai Gedung Serba Guna yang biasanya digunakan oleh masyarakat atau instansi di Probolinggo untuk melakukan acara atau event – event tertentu. Disini anda dapat menjelajah Probolinggo dari zaman dahulu hingga saat...
Batik ini terbilang unik. Ada nama tersendiri yang digunakan untuk menyebut batik asal Bojonegoro yakni, Jonegoroan. Batik ini memiliki 9 corak yang populer di kalangan masyarakat. Masing-masing corak memiliki nama tersendiri yaitu, Mliwis Mukti, Parang Jembul Sekar Rinandar, Sekar Jati, Jagung Miji Emas, Rancak Thengul, Parang Dahano Munggal, Gastro Rinonce, dan Pari Sumilak. Setiap motif Jonegoroan selalu terinspirasi oleh kekayaan alam Bojonegoro. Hal ini didukung oleh kondisi alam dan ragam budaya di wilayah Jawa Timur ini. Tak heran bila motif batik khas Bojonegoro tampak kaya dengan warna. Sumber : https://fnrbatik.com/motif-batik/
Kerap menggambarkan keindahan alam di Banyuwangi, batik ini dikenal sangat artistik. Perpaduan gambar tumbuhan dan hewan menjadi keunggulan batik Banyuwangi. Bisa dikatakan bahwa motif yang digunakan oleh batik ini berpusat pada kearifan lokal masyarakat Banyuwangi di tengah lingkungannya. Sumber : https://fnrbatik.com/motif-batik/