Konon, ritual dan tradisi adat pernikahan Palembang merupakan salah satu simbol yang mencerminkan keagungan serta kejayaan dinasti raja-raja Sriwijaya berabad-abad silam. Kilau keemasan serta simbol kemewahan dan keagungan terlihat dari rangkaian upacara adat yang menyertakan sejumlah ornamen warna keemasan dan kain sutera, baik untuk perlengkapan prosesi lamaran, seserahan, hingga saat pernikahan. Gemerlap warna keemasan juga menjadi titik pusat keindahan busana mempelai berikut asesorisnya. Berikut beberapa ritual adat yang mengiringi acara pernikahan adat Palembang : 1. Madik Dalam tradisi madik keluarga calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk berkenalan sekaligus melakukan observasi terhadap keadaan calon mempelai wanita dan keluarganya. Dalam tradisi ini biasanya calon mempelai pria mengutus orang kepercayaan dari kerabat ibu atau bapak calon mempelai pria yang dapat memberikan informasi yang akurat. Utusan tersebut datang berkunjung sambi...
Deskripsi : Terdiri dari kain dan selendang. Bahan sutera, warna coklat tua dan muda. Motif belak ketupat, baling-baling, kembang kacang dan kembang matahari. Di sepanjang tepi bermotif geometris, sedangkan di bagian tumpal bermotif pucuk rebung. Pada ujung selendang dihiasi dengan rumbai benang yang dipilin. Setelan batik ini biasa dipakai wanita dewasa dalam acara resmi, seperti pernikahan.
Pakaian Tradisional Palembang Sumatera Selatan : Busana adat Palembang ini sebenarnya sudah berasal sejak dari jaman kesultanan Palembang pada abad ke 16 hingga pertengahan abad yang ke 19, dan waktu itu dikenakan oleh golongan dari keturunan raja-raja yang disebut dengan Priyai. Berupa pakaian kebesaran yang di kenakan untuk laki-laki dan dilengkapi dengan nama tanjak atau tutup kepala, dan pakaian ini terbuat dari bahan kain batik atau dari kain tenunan. Pakaian Tanjak ini dibedakan ada tanjak kepudang, tanjak meler serta tanjak bela mumbang. Semuanya busana ini terbuat dari kain songket yaitu kain tenunan tradisional dari Palembang. Sementara untuk baju yang dikenakan disebut dengan kebaya pendek, atau dapat pula memakai kebaya landoong atau kelemkari yaitu sejenis kebaya yang ukuran panjangnya hingga di bawah lutut. Busana ini terbuat dari bahan kain yang ditenun dan disulam dengan menggunakan benang emas ataupun dengan benang biasa yang berwarna, atau bisa pula dengan dica...
Kota Palembang di Sumatera Selatan dulu merupakan pusat kerajaan Sriwijaya. Beragam kain tradisional yang telah dikenal luas di tanah air yakni kain songket dan jumputan berasal dari kota ini. Kain tradisional jumputan mendapat tempat di pusat-pusat perbelanjaan modern dan gerai-gerai cendera mata terkemuka di Palembang, Sumatera Selatan. Warnanya yang meriah, ibarat rona pelangi, menyimpan kisah perjuangan pengrajin bermodal kecil demi membangkitkan kembali salah satu produk budaya Palembang itu. Kain jumputan adalah salah satu kain tenun tradisional Palembang yang dibuat dengan cara jelujur ikat. Kain ini disebut kain pelangi karena sebagian besar dibuat oleh tangan-tangan&...
Batik yg pembuatannya sangat mirip dengan pembuatan batik namun dihiasi teknik colek dengan prada emas.
Batik yg pembuatannya sangat mirip dengan pembuatan batik namun dihiasi teknik colek dengan prada emas.
Prada Kosong, batik tulis khas palembang yg memiliki kekhasan khusus dengan warnanya. Corak Palembang merupakan perpaduan motif Melayu, Arab, dan China. Batik ini dihiasi teknik colek dengan Prada Emas dan tidak memenuhi seluruh bagian kain.
Batik Palembang yg menggunakan motif floral (tumbuh-tumbuhan).
Motif lasem biasanya di hiasi dengan gambar-gambar tanaman dan bunga serta dipadukan dengan garis-garis berbentuk simetris yang dibuat dari kiri dan kanan sehingga menghasilkan pertemuan garis berupa pola kotak-kotak.