Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sasando
Pada jaman dahulu, di pulau Timor hiduplah seorang petani dengan isteri dan empat belas anaknya. Tujuh orang anaknya laki-laki dan tujuh orang perempuan. Walaupun mereka memiliki kebun yang besar, hasil kebun tersebut tidak mencukupi kebutuhan keluarga tersebut. Sebabnya adalah tanaman yang ada sering dirusak oleh seekor babi hutan. Petani tersebut menugaskan pada anak laki-lakinya untuk bergiliran menjaga kebun mereka dari babi hutan. Kecuali Suri Ikun, keenam saudara laki-lakinya adalah penakut dan dengki. Begita mendengar dengusan babi hutan, maka mereka akan lari meninggalkan kebunnya. Lain halnya dengan Suri Ikun, begitu mendengar babi itu datang, ia lalu mengambil busur dan memanahnya. Setelah hewan itu mati, ia membawanya kerumah. Disana sudah menunggu saudara-saudaranya. Saudaranya yang tertua bertugas membagi- bagikan daging babi hutan tersebut. Karena dengkinya, ia hanya memberi Suri Ikun kepala dari hewan itu. Sudah tentu tidak banyak daging yang bisa dipero...
Compang Tugu yang dibuat di tengah halaman rumah yang berfungsi sebagai altar dalam upacara adat Manggarai. Altar terbuat dari tumpukan batu dan ditengahnya terdapat sebuah pohon. Altar tersebut dikelilingi halaman dan pemukiman penduduk. Lokasi compang biasanya merupakan pusat desa. Rumah adat dan kampung tradisional seperti ini, saat ini dapat ditemui di kampung Ru'I di Sano Nggoang, Kampung Balo di Kuwus, dan Pacang Pu'u di Macan Pacar, Nusa Tenggara Timur.
KAMPUNG Hokor terletak di wilayah selatan Kabupaten Sikka. Berjarak 39 kilometer dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Pulau Flores. Kampung Hokor berbatasan dengan Kampung Sikka dan Pomat. Sedikit berbeda dengan topografi kampung lain di Sikka, Hokor adalah kampung berbatu, diapit oleh dua buah bukit, Bukit Ilin Lhorat dan Ilin Pigang. Karena itulah Hokor sering mendapat julukan Kampung Watu Apar, kampung berbatu. Daerah berbukit dan berbatu ini memang semula (dahulu kala) merupakan wilayah 'pengungsian' orang-orang Hokor, yang lari dan mencari keamanan dari perang antarkampung, tetapi selanjutnya dipilih sebagai tempat menetap (kampung) dengan nama Hokor. Nama kampung ini (Hokor), bila dicermati secara harfiah, tidak akan ditemukan arti dan padanannya dalam bahasa Sikka. Diduga nama ini berasal dari kata bahasa Sikka, yakni "hogor" yang berarti bangun. Dugaan lain menyebutkan nama ini berasal dari nama sejenis burung yang bernama "Hokok", yang pada awa...
Bahan 500 gram kerang hijau 500 ml air untuk merebus 1 ½ sdt garam 1 ibu jari jahe, memarkan 2 lembar daun salam 4 lembar daun jeruk purut 1 mata asam jawa 3 sdm minyak untuk menumis Haluskan 3 butir bawang merah 6 buah cabai merah keriting 3 cm kunyit 2 buah kemiri 1 sdt irisan gula merah ¼ sdt penyedap, bila suka 4 buah cabai hijau, iris serong 4 buah belimbing wuluh, iris bulat 100 ml air 2 sdm kecap manis 1 ikat kecil kemangi, petik daunnya 1 sdt air jeruk nipis Cara membuat rebus kerang hijau dengan garam, jahe, daun salam, dan daun jeruk purut sampai kerang terbuka. Angkat dan tiriskan. Sisihkan. panaskan minyak, tumis bumbu halus dan cabai hijau sampai harum dan matang. Masukkan belimbing wuluh dan kerang hijau rebus. Aduk rata. beri air, kecap manis, daun kemangi, dan air jeruk nipis. Aduk rata dan didihkan sekali lagi...
Bahan 700 gram kerang hijau Haluskan 7 butir bawang merah 4 siung bawang putih 5 buah cabai merah keriting 1 sdt ketumbar sangrai ½ sdt jintan sangrai ½ sdt merica butiran 1 sdm kelapa parut, sangrai 1 ½ sdt garam 2 sdt gula merah 2 sdt air asam jawa Tusuk satai secukupnya Cara membuat Rebus kerang hijau sampai merekah. Angkat dan tiriskan, keluarkan dagingnya. Sisihkan. lumuri kerang hijau dengan bumbu halus dan air asam jawa lalu diamkan selama 20 menit. tusuki setiap 4-5 buah kerang berbumbu dengan tusuk satai. Bakar di atas bara api sambil oleskan sisa bumbu sampai matang. Angkat, sajikan.
BAHAN: 1 ekor ayam kampung, ukuran kecil 4 sdm minyak goreng Haluskan 10 butir bawang merah 7 siung bawang putih 10 buah cabai merah keriting 1 ½ dt terasi, baker 2 buah tomat 4 cm kencur 2 sdt garam 2 sdm irisan gula merah 2 buah jeruk limau, ambil airnya CARA MEMBUAT: belah ayam dari bagian tengah dada kearah leher.balikkan,dan tekan punggungnya sampai badan ayam terbuka,sisihkan. tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum dan matang,tambahkan gula merah,aduk rata,angkat. beri air jeruk limau, aduk rata. lumuri ayam dengan bumbu sampai rata. Tusuk-tusuk badan ayam dengan garpu. Diamkan selama satu jam supaya bumbu meresap. bakar / panggang ayam diatas bara arang sambil sesekali dibalik dan diolesi dengan sisa bumbu. Panggang sampai ayam berwarna kecokelatan,angkat. Sajikan dengan sisa bumbunya.
Bahan 500 gram daging sapi, iris tipis melintang serat Haluskan 10 butir bawang merah 4 siung bawang putih 2 cm lengkuas 2 sdt ketumbar ½ sdt adas manis sangrai 1 sdt merica butiran 1 ½ sdt garam 4 sdm kecap manis 2 mata asam jawa 2 cm jahe, memarkan 700 ml air 50 ml minyak goreng Cara Membuat Aduk rata daging bersama bumbu halus, kecap manis, asam jawa, jahe, dan air. Beri air, kemudian masak sampai mendidih. Kecilkan api, lanjutkan memasak sampai daging sampai empuk dan bumbu meresap. Tambahkan minyak goreng , aduk sampai air mulai mongering. Angkat. Untuk 4 Orang
Bahan 500 gram kerang hijau 500 ml air untuk merebus 1 ½ sdt garam 1 ibu jari jahe, memarkan 2 lembar daun salam 4 lembar daun jeruk purut 1 mata asam jawa 3 sdm minyak untuk menumis Haluskan 3 butir bawang merah 6 buah cabai merah keriting 3 cm kunyit 2 buah kemiri 1 sdt irisan gula merah ¼ sdt penyedap, bila suka 4 buah cabai hijau, iris serong 4 buah belimbing wuluh, iris bulat 100 ml air 2 sdm kecap manis 1 ikat kecil kemangi, petik daunnya 1 sdt air jeruk nipis Cara membuat rebus kerang hijau dengan garam, jahe, daun salam, dan daun jeruk purut sampai kerang terbuka. Angkat dan tiriskan. Sisihkan. panaskan minyak, tumis bumbu halus dan cabai hijau sampai harum dan matang. Masukkan belimbing wuluh dan kerang hijau rebus. Aduk rata. beri air, kecap manis, daun kemangi, dan air jeruk nipis. Aduk rata dan didihkan sekali lagi...