Senggayung adalah alat musik perkusi berupa pasangan bambu yang dimainkan dengan cara saling dipukulkan. Teknik memainkannya adalah: pasangan alat bernada lebih rendah dipegang pada tangan kiri, dan yang bernada lebih tinggi pada tangan kanan yang juga berfungsi sebagai pemukul. Alat musik senggayung dimainkan dalam masa musim buah dan panen di ladang. Persebaran alat musik senggayung adalah di wilayah kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pendalaman mengenai alat musik senggayung dan musik besenggayung (memainkan senggayung) dapat dibaca dalam: "Musik Tradisional Besenggayung di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat: Studi Banding antara Kelompok Pesaguan dan Randau" (Laporan Penelitian untuk Yayasan Masyarakat Musikologi Indonesia, Surakarta, 1991), "Musik Senggayung dalam Masyarakat Dayak Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat" (Seni Pertunjukan Indonesia, Jakarta: MSPI dan Gramedia Widiasarana, 1993), "Besenggayung dan Kelestarian Alam bagi Masyarakat Pesaguan" (Temu Ilmiah dan F...
Ritual Nyobeng; Memandikan Tengkorak Manusia Hasil Mengayau Nyobeng dari berbagai referensi merupan sebuah ritual memandikan atau membersihkan tengkorak manusia hasil mengayau oleh nenek moyang. Ini dilakukan oleh suku Dayak Bidayuh, salah satu sub-suku Dayak di Kampung Sebujit, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. MENGAYAU adalah memenggal kepala manusia, dan tengkoraknya diawetkan. Sekarang, tradisi mengayau sudah tak dilakukan lagi. Upacara ini cukup mengharukan, dan berlangsung selama tiga hari. Mulai tanggal 15 hingga 17 Juni. Kegiatan utamanya yakni, memandikan tengkorak yang tersimpan dalam rumah adat. Sesuai aturan yang dipercaya secara turun temurun. Dimulai menyambut tamu di batas desa. Awalnya, ini dilakukan untuk menyambut anggota kelompok yang datang dari mengayau. Penyambut, mengenakan selempang kain merah dengan hiasan manik-manik dari gigi binatang. Dilengkapi dengan sumpit dan senapan lantak yang dibunyikan, ketika para tamu undangan...
Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
Alkisah, di sebuah desa terpencil di daerah Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa. Sejak ayah Darmi meninggal, kehidupan mereka menjadi susah. Ayah Darmi tidak meninggalkan harta warisan sedikit pun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, ibu Darmi bekerja di sawah atau ladang orang lain sebagai buruh upahan. Sementara putrinya, Darmi, seorang gadis yang manja. Apapun yang dimintanya harus dikabulkan. Selain manja, ia juga seorang gadis yang malas. Kerjanya hanya bersolek dan mengagumi kecantikannya di depan cermin. Setiap sore ia selalu hilir mudik di kampungnya tanpa tujuan yang jelas, kecuali hanya untuk mempertontonkan kecantikannya. Ia sama sekali tidak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap kali ibunya mengajaknya pergi ke sawah, ia selalu menolak. (Nak! Ayo bantu Ibu bekerja di sawah, ) ajak sang Ibu. (Tidak, Bu! Aku tidak mau...
Tari Pedang Mualang suku Dayak Mualang Kalimantan Barat adalah sebuah tarian tunggal tradisional yang di sajikan di masa kini untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional, seperti Gawai Dayak (pesta panen padi), Gawai Belaki Bini (pesta pernikahan) dan lain-lain. Tari ini lebih menekankan pada Gerakan aktraktif menggunakan pedang dalam menyerang maupun menangkis serangan lawan demikian juga menjadikan pedang sebagai objek yang di mainkan baik di kepala maupun di bahu serta keahlian melakukan putaran pedang. Di masa lalunya, tari Pedang Mualang di lakukan oleh para kesatria sebagai motivasi mendatangkan semangat perang sebelum turun melakukan ekspedisi Mengayau. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka harus menang dalam melawan serangan maupun dalam menyerang lawannya. Tari ini diiringi oleh tebah tradional yang disebut "tebah Undup Banyur " tetapi ada kalanya dilakukan dengan Tebah Undup Biasa. kini Tarian Pedang Mualang, mulai te...
"Rambut sama hitam, hati lain-lain," ( Sungguhpun manusia mempunyai persamaan pada zahirnya, namun sifat, kelakuan, perasaan dan hati masing-masing adalah berbeda). Makna peribahasa ini tergambar dalam sebuah cerita rakyat di daerah Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Cerita ini mengisahkan tentang dua orang bersaudara yaitu Muzakir dan Dermawan. Keduanya adalah putra dari seorang saudagar kaya di daerah itu. Setelah orang tuanya meninggal, keduanya mendapat harta warisan yang sama banyaknya. Namun, kedua orang bersaudara ini memiliki sifat, kelakuan, perasaan dan hati yang berbeda. Muzakir memiliki sifat yang sangat kikir. Ia enggan untuk mengeluarkan uang atau hartanya untuk kepentingan apapun. Sebaliknya, Dermawan, sesuai dengan namanya, memiliki sifat yang sangat dermawan. Ia suka mengeluarkan uang atau hartanya untuk kepentingan yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun orang lain. Suatu ketika, si Dermawan jatuh miskin, karena sebagian besar h...
Teknik Pembuatan Tato khas Dayak Jarum jahit diikat/diberkas beberapa buah biasanya tujuh atau sembilan buah jarum. Ujungnya dibatasi/diikat benang untuk ukuran dalam masuk ke kulit. Pangkalnya terbuat dari kayu, diberi warna hitam dari arang lampu yang dibubuhi minyak kelapa. Ditempelkan kebagian badan yang akan ditato. Jarum tadi diketok perlahan-lahan, sehingga menimbulkan luka-luka kecil yang mengeluarkan cairan putih. Luka-luka ini nantinya menjadi korengan dan bila telah sembuh, gambar yang ditato mulai kelihatan jelas. Akibat dari korengan tersebut tidak jarang menjadi demam dan korengan tersebut juga tidak perlu diobati. Keterangan Tato: 1. Telingkai Puntul biasanya dilukis di bagian kiri/kanan sebelah badan bagian bawah tempat yang ditutup cawat (lenderstreek) artinya bahwa kelamin pria dipasang alat (penistift) sebagai perangsang dalam hubungan sex. 2. Tapak Bekang Jari biasanya dilukis di belakang telapak jari tangan sebagai tanda sudah mendapat tapat rid...
Merupakan kue tradisionaldari masyarakat Dayak Mualang yaitu daerah Belitang Kabupaten Sekadau. Bahan dasar Jimut adalah tepung yang dibentuk bulatan sebesar bola pimpong.
Bubur padas merupakan makanan khas kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. bubur ini menyerupai bubur Manado, Sulawesi Utara, yang terdiri dari beras yang dicampur dengan rupa-rupa sayuran. Bubur Padas pun serupa, terdiri dari beras dan sayur-mayur yang disatukan. Konon, makanan khas masyarakat melayu di Kalimantan Barant ini terdiri dari 70 jenis sayuran. Apabila bubur Manado dihidangkan bersama dengan ikan tongkol dan sambal dabu-dabu, maka bubur padas dihindangkan bersama dengan ikan teri, kacang, jeruk limo, dan kecap. berasnyapun terlebih dahulu dicampur dengan kelapa parut yang kemudian dioseng hingga matang dan ditumbuk hingga halus. Bubur padas biasanya dibuat saat acar-acara besar seperti lebaran. Bubur Padas Bubur Manado Lokasi penjual: Sallo' Innyan Kopi Pontianak Alamat: Jl. Tebet Timur Dalam II No. 38C, Tebet, Jakarta Telepon: 02183796802 B...