Deskripsi: Tari ini merupakan tari yang berkembang di Banyuwangi, Jawa Timur. Pemuat di Youtube: nuansaseni
Deskripsi : Tari Gedog Srampat adalah tarian tradisional Khas Banyuwangi Jawa Timur. Kontributor Youtube : priyouny
Deskripsi : Tari gandrung di pertunjukan oleh seorang atau dua orang gadis yang biasanya di pertunjukan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga di pertotonkan pada hari-hari besar. Tari Gandrung memiliki ciri khas , mereka menari dengan kipas dan ketika penari menyentuh kipasnya kepada salah satu penonton biasanya laki - laki dan di ajak untuk menari. Tari jejer gandrung merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang ada di daerah Kabupaten Banyuwangi. Jejer Gandrung itu sendiri berasal dari bahasa osing (bahasa asli banyuwangi) yang artinya “Jejer” adalah ditampilkan dan “Gandrung” adalah senang. Jadi trai jejer gandrung adalah tari yang ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau undangan yang berkunjung ke Banyuwangi. Tari jejer gandrung berasal di daerah Kemiren yaitu didaerah kaki gunung Ijen. Tari ini dimainkan oleh beberapa remaja putri dengan serasi, elok dan menawan. About these ads Kontributor Youtube : nyit99
Deskripsi : Tari Jaran Ucul adalah tarian tradisional khas Banyuwabgi Jawa Timur. Kontributor Youtube : Syahzada
Sego tempong (nasi tempong) adalah makanan khas Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia yang ciri khasnya ada pada sambalnya yang pedas dan segar. Diberi nama "tempong" (tempeleng) karena setelah makan sego tempong rasanya seperti ditempeleng karena pedas RM/Toko yang Menyediakan : Nasi Tempong Mbok Nah Rumah Makan Keluarga Alamat: Jl. Kolonel Sugiono No.16, Kertosari, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68416 Telepon: 0852-3272-1222
Banyuwangi adalah juga kota santri. Untuk menjaga jiwa seni anak-anak didik tidak hilang, namun busananya disesuaikan dengan aturan Islam, yaitu menutup aurat. Gerakan tari ini disesuaikan dengan ajaran islam, seperti sholat, wudhu, dan sebagainya. Tarian ini menggunakan bahasa daerah osing, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Ilahi. Warna yang digunakan adalah merah muda dan hijau daun, karena merupakan ciri khas Banyuwangi. Pakaian ini dipentasikan di pagelaran Segara Gunung di Candi Borobudur tanggal 26 April 2012, oleh kontingen jambore pendidikan seni nusantara dari Jawa Timur.
PengantarBanyuwangi adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Di sana ada sebuah etnik yang bernama Using[1]. Di kalangan mereka, khususnya yang berdiam di Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, ada sebuah upacara tradisional yang sangat erat kaitannya dengan bidang pertanian yang disebut sebagai "Kebo-keboan". Maksud diadakannya upacara itu adalah untuk meminta kesuburan tanah, panen melimpah, serta terhindar dari malapetaka baik yang akan menimpa tanaman maupun manusia yang mengerjakannya. Sejak kapan upacara kebo-keboan diadakan? Sampai kini belum ada yang mengetahuinya secara pasti. Namun, menurut cerita yang berkembang secara turun-temurun di kalangan masyarakat Krajan, kisah dibalik adanya upacara kebo-keboan tersebut berawal ketika Dusun Krajan mengalami pagebluk, yaitu timbulnya berbagai macam hama penyakit yang menyebabkan kematian tanaman pertanian. Untuk mengatasi bencana tersebut, salah seorang tokoh masyarakat setempat ya...
Bahan 300 gram daging sapi 300 gram jerohan sapi (paru, babat, hati) 1 ½ liter air Haluskan 8 butir bawang merah 4 siung bawang putih 3 cm kunyit, bakar 5 butir kemiri, sangrai 1 sdt merica 1 sdm garam 4 lembar daun jeruk 2 batang serai, memarkan 3 cm jahe 1 sdt gula pasir Pelengkap 3 butir telur rebus, masing-masing belah dua 1 batang daun bawang, iris halus 2 batang seledri, iris halus 3 sdm bawang goreng 2 buah jeruk nipis, belah-belah Kerupuk udang Cara membuat didihkan air, rebus daging sampai empuk. Angkat, potong-potong. Sisihkan air rebusan untuk kuah soto. Rebus jerohan sapi sampai matang. Angkat, potong-potong. Buang air rebusannya. rebus kembali kaldu daging bersama daun jeruk, serai, dan jahe sampai mendidih. Tumis bumbu halus sampai matang. Masukkan ke dalam kuah soto. Tambahkan gula pasir. masukk...
Kue bagiak adalah kue tradisional asal Banyuwangi. Kue ini terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan kelapa parut dan bahan lainnya. Rasa dari kue ini manis, gurih dan garing dengan aroma kayumanis. Bahan-bahan/bumbu-bumbu : 175 gram tepung sagu tani, disangrai 50 gram tepung arrowrut 20 gram susu bubuk 150 gram kelapa parut kasar, disangrai, dinginkan 75 gram gula pasir 1 butir telur 50 gram margarin 1/4 sendok teh vanili bubuk 1 sendok teh kayumanis bubuk 2 sendok makan air Cara Pengolahan : Campur kelapa parut sangrai dan gula pasir. Aduk rata. Blender halus sampai berminyak. Campur tepung sagu tani, tepung arrowrut, susu bubuk, campuran kelapa, telur, margarin, vanili bubuk, garam, kayumanis bubuk, dan air. Aduk rata. Pulung panjang 5 cm. Letakkan di atas loyang tanpa dioles. Oven 40 menit dengan suhu 150 derajat Celsius sampai kering. Untuk 28 buah