Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun "Cariang" (keladi hutan). Seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, Toropong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang...
*.Bahan :.* *Tepung beras yang baru 1 liter *Gula merah 400 gram *Garam 1/2 sendok teh *Air 100 ml *Kemiri (dihaluskan) 5 butir *Minyak untuk menggoreng *.Cara membuat :.* 1. Rebus gula dan air hingga berambut, angkat. 2. Siramkan air gula ke atas tepung beras, aduk rata. Tambahkan garam dan kemiri, uleni hingga halus. 3. Panaskan minyak goreng, bentuk adonan seperti resep donat kentang kecil. Goreng sampai kecoklatan. RM/Toko yang Menyediakan: Cake Shop Ali Agrem Buhun Cake Shop Address: Jl. Soekarno Hatta No.4, Cibuntu, Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat 40212 Phone: 0896-1794-5845
Deskripsi: Tarian ini adalah tari klasik masyarakat Sunda. Ia dipentaskan dan direkam oleh STSI Bandung pada tahun 1999. Pemuat di Youtube: hMKo
Deskripsi: Tari Sunda ini dimainkan dengan keris. Tarian ini dikoreografi oleh Raden Tjetje Soemantri dan dipentaskan oleh mahasiswa STSI Bandung, Jawa Barat, Indonesia Pemuat di Youtube: hMKo
Deskripsi : Tari Topeng Tumenggung adalah tarian yang bersal dari jawa barat, dalam topeng Tumenggung sesaat terasa nuansa atmosfir pada musik karawitan Priangan. Pada tari topeng Tumenggung ini pula diiringi oleh juru kawih/sinden. Iringan musik terasa berbeda, kendang sebagai pembungkus irama gerak tari ditabuh dengan ditepak, seperti pola kendang pada tepak kendang tari gaya Priangan. Kontributor Youtube : hMko
Cipt: Ibu Mirsih. Es lilin mah didorong-dorong dibantun mah dibantun ka Sukajadi abdi isin ceuceu samar kaduga sok sieun mah aduuh henteu ngajadi Es lilin mah ceuceu buatan Bandung dicandakna geuningan ka Cipaganti abdi isin jungjunan duh bararingung sok inggis mah aduuh henteu ngajadi Itu saha dunungan nu nungtun munding digantelan geuning ku saputangan itu saha dunungan ku ginding teuing sing horeng mah aduh geuning jungjunan Es lilin mah ceuceu dikalapaan raosna mah geuningan kabina-bina abdi alim dunungan paduduaan sok sieun mah dibantun kamana-mana Kamana mah dunungan ngaitkeun cingcin ka kaler mah aduuh katojo bolat kamana mah dunungan ngaitkeun pikir sakieu mah aduuh panas hatena.
UPACARA ADAT BUDAYA SUNDA (NUSANTARA - SABUANA) "NGERTAKEUN BUMI LAMBA" -mapag sasih kapitu suryakala- Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu. Upacara Ngertakeun Bumi Lamba adalah upacara untuk menjalankan pesan kasepuhan (orangtua adat) dari Kanekes, yang menitipkan 3 (tiga) Gunung, sebagai Pakualam (harus diperlakukan sebagai tempat suci yang penting bagi warga adat yang mengakui dirinya Urang Bandung), yaitu Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Wayang dan Gunung Gede sebagai tempat 'Kabuyutan' (sumber air, makanan atau juga leluhur). Inti upacara adala...
Tarian ini karya Toto Sugiarto dengan penata gending, Ujang Hendi. Tarian ini pertama digelar pada Festival Tari Kreasi Jawa Barat di Taman Mini Indonesia Indah, dan meraih Terbaik Kedua dari Penata Tari dan Rias Busana. Berikut adalah penampilan di Taman Budaya 9 Juni 2007. http://senidanbudayasunda.blogspot.com/2009/08/tari-pakujajar-di-taman-budaya-bandung.html http://senidanbudayakabupatensukabumi.blogspot.com/2009/09/anela-tarian-khas-kab-sukabumi.html
Bahan Bubur > 250 gr beras, cuci sekali aja, tiriskan > 1 liter air dan lebih > garam secukupnya > merica halus secukupnya Topping dan pelengkap > Daging ayam rebus, suwir2 > Cakue goreng, iris tipis > Hati-Ampela goreng, potong > Kacang kedelai goreng > Bawang daun, iris tipis > Merica putih bubuk > Kecap manis > Kecap asin > Kerupuk > Sambal cabe rawit Cara membuat 1. Didihkan air, masukkan beras, didihkan 2. Kecilkan api, masak sampai beras menjadi bubur, aduk sesekali agar tidak gosong, tambahkan air jika diperlukan 3. Masukkan garam aduk 4. Tuang ke mangkuk, bubuhi topping sesuai selera, sajikan hangat Tempat yang Menyediakan: Bubur Ayam Pak Zaenal Restaurant Address: Jalan Ir. H.Djuanda No. 244, Sekeloa, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135 Phone: 0813-2002-2236