Lomba kolek dimainkan oleh masyarakat Tanjungbalai Karimun, Moro, Kundur dan Batam. Biasanya dimainkan pada musim kering pada waktu siang mulai jam 9.30 hingga jam 13.00 karena waktu itu diperkirakan angin sedang berhembus kencang, rata dan pasangpun sedang penuh yang memberikan kemungkinan besar bagi kolek-kolek itu diperlombakan. Dahulu, lomba kolek dipertandingkan pada hari penobatan anak-anak raja ataupun keluarga istana semasa keemasan Sultan Riau abad XVII, dan sekarang menjadi permainan untuk memeriahkan perayaan 17 Agustus dan akhirnya menjadi permainan rakyat yang tetap dilaksanakan setahun sekali secara mentradisi. Pada umumnya permainan ini hanya dimainkan oleh para nelayan yang mendiami perkampungan di tepi pantai, di manalaut adalah sarana harian mereka untuk menyambung hidup, karena itu setidak-tidaknya mereka harus memiliki kolek, jongkong, sampan ataupun perahu sebagai alat perhubungan dan fasilitas bagi kepala keluarga untuk menggarap hasil laut. ...
Setatak adalah sebuah permainan anak-anak yang masih berkembang di Pekanbaru dan sekitarnya. Menurut informasi yang didapat, permainan setalak sama dengan Dore di mana bentuk dan aturan permainannya adalah sama. Permainan setatak digolongkan dengan permainan hiburan yang dilakukan saat waktu senggang oleh anak laki-laki dan perempuan berjumlah 2 sampai 4 orang dengan usia 6 sampai 12 tahun. Sebelum permainan dimulai, anak-anak biasanya bergotong-royong menggaris tanah untuk membuat lapangan permainannya Kemudian setiap anak akan menyiapkan ucak atau gacuk yang dibuat dari pecahan piring kemudian diasah dan dibulatkan yang digunakan sebagai penikam. Pada permainan setatak ada beberapa urutan permainan yang akan dilaksanakan 1. Ucak tikam pada petak 1 sampai petak 9 kemudian kembali ke petak 5 sampai petak l, loncat sebelah kaki sambil menjepit gacuk pada jari kaki. 2. Ucak diletakkan di telapak tangan dan loncat sebelah kaki untuk naik lan turun lapangan....
Porok adalah suatu permainan rakyat yang terdapat di Selat Panjang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis serta pada lain di Kepulauan Riau. Permainan porok merupakan olahraga rakyat secara tradisional yang bersifat hiburan bagi pemain dan penonton. Permainan porok biasanya dimainkan oleh orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran laut yang hanyak ditanami oleh kelapa, sehingga mudah mendapatkan tempurung. Permainan ini menggunakan tempurung kelapa, di mana setiap pemain mempunyai 3 sampai 4 buah tempurung sebagai alat permainan. Peserta permainan terdiri dari 3 sampai 8 orang secara perorangan atau beregu oleh anak laki-laki, anak perempuan maupun campuran laki-laki dan perempuan yang berusia 8 sampai 40 tahun. Terlebih dahulu semua pemain melakukan undian. Pemenang undian berhak membawa tempurung terlebih dahulu disebut penentu. Untuk permainan perorangan, undian dilakukan dengan melerengkan tempurung permainannya secara bersama-sama ke gawang pusat y...
Permainan canang adalah permainan rakyat yang digemari oleh masyarakat Bunguran Barat, Pulau Tujuh, Kepulauan Riau terutama anak-anak dan telah berkembang ke kota Pekan bani dan sekitarnya yang disebut dengan main Patok lele. Mula-mula permainan canang dilakukan anak-anak pelani dan anak-anak nelayan, di manasehari- harinya dalam melengkapi keperluan hidupnya dengan cara menikam, melempar dari berbagai bahan baku yang diperlukan. Permainan ini mengandung unsur kecerdasan, kemahiran dan hiburan bagi pemain dan penontonnya. Permainan ini juga digemari oleh anak-anak kaum bangsawan, terutama putera-puteri Datuk yang berkuasa pada /aman kekuasaan Sultan Riau abad XVIII, sehingga main canang sangat berkembang dari masyarakat desa, kota dari seluruh lapisan masyarakat. Dimainkan anak laki-laki saja atau perempuan saja yang berumur 7 – 20 tahun secara perorangan (2 sampai 5 orang) dan berkelompok (masing-masing kelompok terdiri 3 sampai 5 orang). Permainan cana...
Cara bermain: Lempar dadu pada bagian tengah meja Yang keluar pada mata dadu akan menunjukkan berapa anak pari yang dapat dimakan dengan cara menyilang. sumber: Web riaudailyphoto dan https://twitter.com/SayeBudaye
Geunteut Bruek adalah permainan tradisional yang menggunakan bruek atau batok kelapa. Permainan ini dibentuk dengan tali yang panjangnya disesuaikan dengan tinggi pemain. Tai tersebut dipasangkan pada lubang yang elah di "bolongi" di bagian tengah batok kelapa. Permainan ini memiliki keseimbangan untuk menjaga postur tubuh sang pemain agar bisa berdiri dan berjalan tanpa jatuh. https://twitter.com/BGeutanyoe/status/1356964942679695363/photo/2
https://twitter.com/SayeBudaye/status/1352975326981177344
Tali merdeka merupakan permainan yang sangat digemari oleh anak-anak Riau. Mungkin di daerah lain permainan tali merdeka juga disebut dengan permainan lompat tali. Cara bermain: Tali dipegang dengan cara mengacungkan kepalan tangan setinggi mungkin di atas kepala layaknya para pejuang yang sedang meneriakkan pekikan 'merdeka'. Idealnya permainan Tali merdeka dilakukan oleh 3-10 orang pemain. Namun, jika tidak memungkinkan bisa juga dilakukan oleh dua orang pemain. Permainan tali merdeka bisa dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Jika dilakukan dalam kelompok, pemain dibagi menjadi dua kelompok, sumber: Jurnal PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL TALI MERDEKA DAERAH RIAU Nofi Marlina Siregar https://twitter.com/SayeBudaye/status/1347890982461734920