Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Permainan Tradisional Riau Riau
Canang
- 6 Januari 2019

Permainan canang adalah permainan rakyat yang digemari oleh masyarakat Bunguran Barat, Pulau Tujuh, Kepulauan Riau terutama anak-anak dan telah berkembang ke kota Pekan bani dan sekitarnya yang disebut dengan main Patok lele.

Mula-mula permainan canang dilakukan anak-anak pelani dan anak-anak nelayan, di manasehari- harinya dalam melengkapi keperluan hidupnya dengan cara menikam, melempar dari berbagai bahan baku yang diperlukan. Permainan ini mengandung unsur kecerdasan, kemahiran dan hiburan bagi pemain dan penontonnya.

Permainan ini juga digemari oleh anak-anak kaum bangsawan, terutama putera-puteri Datuk yang berkuasa pada /aman kekuasaan Sultan Riau abad XVIII, sehingga main canang sangat berkembang dari masyarakat desa, kota dari seluruh lapisan masyarakat.

 

Dimainkan anak laki-laki saja atau perempuan saja yang berumur 7 – 20 tahun secara perorangan (2 sampai 5 orang) dan berkelompok (masing-masing kelompok terdiri 3 sampai 5 orang). Permainan canang memerlukan “induk canang” = pemukul, sepanjang 30 cm. diameter 5 cm dan “anak canang” = yang dipukul, sepanjang IX cm, diameter 172 cm.

Lapangan permainan cukup menggunakan jalur jalan baik di lembah, dilereng-lereng gunung ataupun di pantai yaitu dengan menyiapkan lubang permainan dengan ukuran 30 x 5 cm sedalam 3 – 5 cm yang dibuat secara bersama-sama, dan membuat garis batas tikam/garis benteng yaitu balas minimum jatuhnya anak canang yang dilentingkan pelaku.

 

Seluruh pemain akan melakukan undian dengan sut untuk menentukan urutan pelaksanaan permainan, dan bila permainan berkelompok dilakukan undian oleh masing- masing ketua kelompok. Masing-masing melakukan permainan sampai mencapai nilai gim yang sudah disepakati yaitu dari 1000 sampai 20(X).

Tahapan permainan :
– Mencuit yaitu dengan meneuit anak canang yang diposisikan sedemikian pada lubang canang dengan menggunakan induk canang. Saat anak canang melayang, si penjaga boleh menangkapnya lalu menancapkan pada garis benteng (nilai 2 bagi penjaga), bila tidak berhasil menangkapnya maka menjadi nilai bagi pencuit.

– Nyanang yaitu dengan melambungkan anak canang dan memukulnya dengan induk canang, penjaga berusaha untuk menangkapnya, seperti pada tahap mencuiL.

– Ngidup api yaitu melentingkan anak canang dengan induk canang yang diposisikan 30° pada lubang canang, penjaga berusaha untuk menangkapnya seperti tahap mencuit.

– Melengkang yaitu anak canang dilambungkan melalui bawah kelengkang dari belakang ke depan lalu memukulnya dengan induk canang sampai batas garis benteng.

 

– Minggang yaitu dengan tangan kanan memegang kedua canang berada pada posisi pinggang, kemudian melambungkan anak canang dan memukulnya dengan induk canang sampai batas garis benteng.

– Mbau yaitu induk canang diletakkan di bahu kanan dan anak canang diposisikan dekat lambung. Anak canang dilambungkan ke atas dan segera memukulnya dengan induk canang

– Nelinga yaitu dengan memegang induk canang di dekat telinga bagian kanan, kemudian melambungkan anak canang dan segera memukulnya dengan induk canang sampai batas garis benteng.

– Kepala yaitu dengan meletakkan induk canang di atas kepala. Kemudian me-lambungkan –

– Ngidung yaitu dengan memegang induk canang di dekat pangkal hidung dekat antara kedua mata, kemudian melambungkan anak canang dan segera memukulnya dengan induk canang sampai batas garis benteng,

– Bibir yaitu dengan memegang induk canang dekat di atas bibir kemudian me-lambungkan anak canang dan segera memukulnya dengan induk canang sampai batas garis benteng.

 

– Lambung yaitu dengan memegang induk dan anak canang dengan sebelah tangan, kemudian melambungkan induk canang dan diikuti dengan anak canang, kemudian menangkap induk canang dan langsung memukul anak canang sampai batas garis benteng.

Saat dilakukan pemukulan anak canang yang melambung di udara, penjaga ber-siap-siap untuk menangkap anak canang, bila berhasil langsung membawanya lari dan tancapkan pada benteng sebelah garis batas, maka penjaga mendapat nilai 2 saat penjaga membawa lari anak canang pemain dapat merebutnya kembali sehingga nilai pada penjaga tinggal L Bila penjaga tidak berhasil menangkap anak canang, dilakukan pengukuran tempat jatuhnya anak canang untuk melakukan penilaian.

Pergantian pemain/pemukul berlangsung bila tidak dapat memukul anak canang can memindahkan sampai garis balas benteng dan bila anak canang dapat ditangkap oleh penjaga dan menancap-kannya pada garis balas benteng secara selamat.Pergantian pemain dilakukan dari penjaga menjadi pemukul, dimulai dari tahap awal alau bila sudah pernah “mati” maka hanya melanjutkan pada tahapan saat permainan mati sebelumnya.

Demikianlah permainan ini dilakukan dari tahap ke tahap acara berurutan sampai mencapai nilai gim yang disepakati, Bagi pemain yang kalah harus menggendong temannya yang menang satu persatu sampai arena yang ditentukan. Walaupun main canang tergolong permainan berbahaya tetapi permainan ini sangat diminati masyarakat, terlebih-lebih saat hari-hari besar permainan ini sering dipertandingkan.

sumber : http://www.wacana.co/2012/05/permainan-canang-permainan-tradisional-riau/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel