52 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Letep
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Letep adalah sejenis permainan membidik sasaran atau menembak dengan menggunakan letep atau sumpit yang dibuat dari bambu kecil. Permainan ini dapat dilakukan dengan berdiri, berlutut, duduk atau tiarap. Peserta permainan berumur 10 – 12 tahun dengan jumlah tak terbatas. Peralatan berupa sumpit dan anak panah + 10 buah.   Peralatan dapat disediakan oleh panitia atau peserta. Sasaran dapat berupa buah jeruk atau benda lain yang sebentuk/seukuran dan mudah ditancapi anak panah. Cara membidik atau menembak bisa bersama atau sendiri- sendiri. Pemenang ditentukan banyaknya anak panah yang menancap pada sasaran tempat masing-masing. Sumber :http://www.wacana.co/2010/06/permainan-tradisional-aceh-king-kingan-lehong-dan-letep/

avatar
Aze
Gambar Entri
Meukrueng-Krueng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Permainan ini adalah permainan beregu yang memerlukan ketangkasan dan kekuatan dari setiap anggota regu. Unsur kekuatan menabrak, membanting, menangkap dan menyeret adalah sangat penting. Biasanya dilakukan pada sore, malam atau pagi dan tidak pada siang hari. Pemain harus laki-laki dewasa. Permainan tidak membutuhkan peralatan dan iringan apa pun. Permainan dapat dilakukan pada tempat lebar antara 4 – B meter dan panjang 10 – 12 meter (atau lebih). Daerah panjang dibagi tiga yaitu daerah regu A dan daerah regu B yang dipisahkan oleh daerah bebas (daerah bebas lebih panjang; biasanya dua kali panjang daerah setiap regu).   Cara permainan : Setiap regu menunjuk pimpinan. Pemimpin mengatur siapa penyerang pertama dan pembantu-pembantunya. Pertama salah satu anggota regu A masuk daerah bebas dengan hati-hati. Anggota regu B berusaha menangkap. Jika anggota regu A itu merasa lebih kuat, maka dia akan melayani tangkapan regu B tadi dan berusaha menyer...

avatar
Aze
Gambar Entri
Meu Awo
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Permainan ini membutuhkan tempat yang cukup luas semacam lapangan. Pemainnya adalah anak-anak alau anak dewasa. Permainan menggunakan bola yang dibuat dari daun kelapa (meu awo = bahasa Aceh). Kelompok pemain terdiri dua regu dengan anggota tidak terbatas (± 10 orang/regu). Pemain harus sebaya dan laki-laki atau perempuan, bahkan dapat bercampur (kadang-kadang). Peralatan berupa bola daun kelapa dan lidi-lidi daun aren untuk pancang atau tanda-tanda di lapangan permainan. Tanda itu ada pada tempat memukul bola alau bu satu (rumah satu) bu dua (rumah dua) dan bu tiga (rumah tiga).   Cara bermain dilakukan undian untuk menentukan regu bermain dan regu penjaga. Regu bermain telah ditentukan urutan pemukul bola. Regu penjaga menentukan pula personil untuk tempat tertentu. Urutan pertama melakukan pemukulan bola dengan tangan seperti sikap petenis memukul bola. Setelah memukul bola ia langsung lari ke bu kedua. Pemukul kedua mendapat giliran. Pada saat pem...

avatar
Aze
Gambar Entri
Peh Kayee
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Meuen peh kayee (permainan dengan cara memukul kayu). Peralatan ini ada juga yang terbuai dari rotan, pelepah rumbia dan aur yang telah kering. Permainan ini ada juga yangmenamakan meuen siuigket (menyungkit). Permainan ini tidak terikat sama sekali dengan waktu kecuali malam hari. Istilah-istilah yang dipergunakan dalam permainan yaitu boh sungket adalah bola pertama dalam memulai permainan dengan menyungkit anak yang telah diletakkan di atas lubang yang telah disediakan dengan gagangnya sekuat mungkin ke arah lawan.   Boh Peh adalah bola kedua dimana anak diumpamakan sebagai bola sesudah dilambungkan ke atas kemudian dipukul sekuat mungkin ke arah lawan. Sedangkan boh jeungki adalah bola ketiga, dimana anak diletakkan di atas lubang yang berukuran 5 cm, panjang 10 cm, luas 5 cm secara membujur yang sebagian berada di dalam lubang dan sebagian lagi berada di atas dan kemudian dipukul bagian atas sampai naik setelah anak ini naik dari atas lubang diusahakan...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ploek Darut Kleng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Kotak jengkrik terbuat dari kayu dan pegangan dari kuningan. Kotak ini digunakan untuk sarana permainan adu/melaga jengkrik. Permainan tradisional Aceh ini pada umumnya dilakukan remaja laki-laki yang berusia 8-16 tahun pada saat pagi dan sore hari pada musim selesai panen padi Sekelompok remaja, musim selesai penen ini juga disebut rnusetn peupok darut kleng atau musim adu jengkrik. Para pemain masing-masing berkumpul pada tempat yang telah disepakati. Tempat ini biasanya pada balai/gubuk yang ada di sawah bahkan adakalanya langsung di pemantang-pemantang sawah atau tempat mereka mendapatkan jengkrik.   Sistem adu jengkrik ini dilakukan oleh remaja, bukanlah usaha peternakan, tapi merupakan rekreasi yang bersifat temporer. Dalam penyelenggaraan permainan ini jumlah pesertanya tak dibatasi, makin ramai pesertanya makin meriah acaranya. Satu-satunya perlengkapan yang penting adalah kotak jengkrik. Sebagai sarana adu dan kelengkapan lainnya adalah bunga ru...

avatar
Aze
Gambar Entri
Sepangkal
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Kata sepangkal berarti saling menjatuhkan. Permainan tradisional ini dilakukan oleh anak berumur antara 10 – 15 tahun di daerah Alas. Peserta terdiri dari dua regu yang saling berhadapan. Masing-masing regu terdiri dari 5-11 orang. Setiap anggota regu berhadapan dengan anggota regu yang lain dengan kekuatan besar badan atau umur yang hampir sama. Maka dapat disebut satu lawan satu. Biasanya permainan itu dilakukan pada sore hari sehabis membantu kerja orang tua atau sehabis sekolah atau sewaktu akan mandi di sungai.   Kedua regu menunjuk seorang wasit yang disegani kedua regu. Permainan itu dilakukan di pinggir sungai. Pada garis besarnya teknis permainan satu lawan satu, saling menjatuhkan dengancara menarik atau mendorong untuk dapat menceburkan dalam sungai. Regu yang menang adalah regu yang dapat lebih banyak menjatuhkan dan memasukkan dalam sungai anggota regu lawan. Sumber :http://www.wacana.co/2010/11/permainan-tradisional-aceh-sepangkal/

avatar
Aze
Gambar Entri
Gatok / Katok
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Gatok/katok adalah suatu permainan dengan mempergunakan biji pinang tua sebagai alat dan mempergunakan jari tangan sebagai pelenting buah pinang. Permainan dilaksanakan di lapangan yang relatif sempit dimana dibuat 3 buah lubang di tanah yang masing-masing berjarak 1 meter. Setiap peserta I biji pinang. Peserta pemain anak laki- laki umur 8-12 tahun. Permainan ini dilakukan pada waktu senggang atau pada sore hari. Peserta pemain aniara 3 – 5 orang.   Cara bermain; Dari lubang A buah permainan dibuang ke arah lubang C, giliran ditentukan dengan mengukur jarak buah permainan dengan lubang C, dan yang dianggap pemenang (sekaligus memperoleh giliran I) adalah buah yang terdekat dengan lubang C. Tetapi bila lebih dari sebuah yang masuk ke dalam lubang C, maka buah yang terakhirlah yang merebut giliran 1. Jika ketiga-tiganya masuk lubang, maka masing-masing memperoleh angka 1 dan seterusnya secara bergiliran sehingga mencapai angka 10 dan ini sudah dianggap gam...

avatar
Aze
Gambar Entri
Gegedi Pacih
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Permainan Gegedi Pacih (Engklek), terbuat dari lempengan kayu. Alat permainan ini ada juga yang terbuat dari biji-bijian dan dari batu. Permainan tradisional Aceh ini sering dilakukan pada saat pagi dan sore hari dimusim kemarau. Menurut Dr. Smpuck liur gronje; permainan tradisional Aceh ini berasal dari Hindustan dan dibawa/diperkenalkan oleh orang-orang Keling. Permainan ini secara umum pesertanya adalah anak perempuan berumur sekitar 12 tahun, karena permainan ini terlalu statis (tidak terlalu banyak gerak) sesuai dengan kodrat perempuan.   Cara bermain dilakukan secara perorangan. Sarana Permainan ini adalah lapangan yang tidak berumput atau yang agak berdebu. Masing-masing peserta menggunakan sebuah lempengan papan atau balu yang berbentuk bulat/ceper (buah). Setiap permainan terdiri dari 2 – 3 orang. Aturan Permainan; – Setiap pemain memiliki sebuah batu/papan permainan (yang selanjutnya disebut “buah” saja). – Batu te...

avatar
Aze
Gambar Entri
Permainan Auh-Auh
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Setiap perayaan pesta perkawinan di daerah Kluet biasanya dibumbui oleh permainan auh-auh yang dimainkan oleh anak perempuan. Permainan auh-auh yaitu permainan lemparan-lemparan bola yang terbuat dari daun kelapa. Bentuk bola ini tidak bundar seperti bola biasa tetapi seperti kubus dengan rusuk kira-kira 3-5 cm. Anak-anak perempuan membuat sebuah lingkaran dan di titik tengah lingkaran tersebut berdiri seorang pemain yang disebut dengan babu yaitu pembagi bola. Tugas babu ini adalah melempar bola ke arah pemain-pemain lainnya yang berdiri di tepi lingkaran secara bergiliran. Apabila seorang pemain tidak menangkap bola yang dilemparkan tadi, maka gilirannyalah menjadi babu. Secepatnya dia mengambil bola yang lepas tadi dan berlari ke titik pusat lingkaran serta dari sinilah ia melempar pemain lainnya yang sebelumnya telah menjauhkan diri. Bila ada yang kena, maka giliran berganti lagi. Jari-jari lingkaran berjarak kurang lebih 5 meter (bergantung pada permufakatan dan luas lapangan)....

avatar
Widra