Permainan ini mengandalkan keberuntungan dalam menebak. Uniknya permainan ini adalah dalam lagu yang dinyanyikan tidak menyebutkan kata sekolah batu, entah darimana nama sekolah batu ini menjadi identitas permainan satu ini. Lagunya berbunyi : sabiji katumbar dua biji ganemu siapa loko batu cabu rukukuku caburukuku caburukuku caburukuku Permainan ini dimainkan dua kelompok dengan jumlah anggota sama banyak dan akan duduk berdempet-dempetan sehingga tidak ada cela yang dapat dilihat kelompo lawan. Kedua kelompok akan duduk berjauh-jauhan sambil berhadapan satu sama lain. Salah satu pemain akan duduk di belakang pemain lain dan bertugas menjalan batu sambil bernyanyi. Batu yang dipegang pemain tersebut akan dijalankan ditangan-tangan pemain lain di depannya yang tangannya disembunyikan di belakang sambil terbuka siap menampung batu. Pemain yang bertugas dibelakang akan meletakan sembarang batu itu ditangan salah satu pemain di depanya sebelum lagu berakhir. Saat lagu ber...
Piring ya piring, sendo ya sendok, hanya sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia. Permainan ini sangat menyenangkan dan dimainkan oleh anak-anak, tak jarang ada remaja maupun muda-mudi yang ikut memainkan permainan ini. Permainan ini dimaikan dengan menyanyikan lagu : sa piring dua piring sa sedno dua sendo siapa namamu harus dijawab dengan tepat dan sesingkat-singkatnya Para pemain berjumlah lebih dari 5 orang yang kemudian berkumpul dan membentuk lingkaran. Tangan kanan pemain yang satu berada diatas tangan kiri pemain disamping kanannya dan tangan kirinya berada dibawah tangan kanan pemain disebelah kirinya, posisi tangan ini dilakukan memutar pada semua pemain. Sebelum bermain, mereka akan berunding menentukan topik permainan biasa berupa nama buah atau pahlawan kartun dan sebagainya, setelah itu mereka akan menyanyikan lagu Sa Piring Dua Piring Sa Sendo Dua Sendo sambil tangan kanan mereka menepuk tangan kanan teman disampingnya sambil berputar mengikuti arah jaru...
Permainan ini cukup berbahaya dan jarang dimainkan oleh anak kecil, biasanya dimainkan oleh laki-laki remaja, muda dan dewasa. Alat permainan ini dibuat dari satu ruas batang bambu yang dibolongkan kedua sisinya dan sebuah tongkat yang terbuat dari irisan ruas bambu lain sebagai pendorong peluru dan potongan kelapa kering atau bunga jambu. Para pemain akan saling menembak satu sama lain dengan alat itu, kelapa kering atau bunga jambu akan dimasukkan pada ujung bawah dan ditembak dengan didorong oleh pendorong dari bawah. Pendorong itu diberi bambu yang berukuran sama dengan bambu rongga diatasnya sebagai pegangan. Permainan ini akan menimbulkan rasa sakit apabila terkena badan, oleh sebab itu permainan ini hanya dimainkan oleh lelaki dan bukan anak kecil.
Permainan Leng Kali Leng adalah permainan yang berasal dari Kota Ambon, Provinsi Maluku. Permainan ini dimainkan oleh banyak pemain, salah satunya akan menjadi si Cina buta dan yang lainnya adalah orang biasa. Si Cina buta adalah orang yang akan ditutup matanya dengan kain sedangkan pemain lainnya akan membuat lingkaran dengan berpegangan tangan dan si Cina buta akan duduk ditengah-tengah lingkaran itu. Mereka akan berputar-putar mengelilingi si Cina buta sambil bernyanyi lagu "Leng Kali Leng" Lagunya berbunyi : Leng kali leng, Kali leng cina buta, Awas anak kecil Ditangkap cina buta, Buta...(dinyanyikan sambil berteriak) Setelah lagu selesai dinyanyikan, para pemain akan memencar dan si Cina buta akan mencari mereka dengan mata tertutup. Si Cina buta harus menangkap salah satu pemain dan menebak identitas si pemain itu, jika ia benar maka pemain itu dinyatakan kalah dan menjadi si Cina buta, apabila salah maka permainan dimainkan ulang dan ia tetap menjadi Cina buta. Permainan...
Apa sih dibenak kalian ketika mendengar kalimat " sekolah batu" kira-kira apa yang ada dibenak kalian ? sebuah permainan kah atau tempat pendidikan atau yang lainnya ? hmmm, sebelum pemikiran kita jauh melayang mari kita bahas yuk.. Jadi, S ekolah Batu merupakan salah satu permainan daerah yang berasal dari maluku, Permainan ini mengandalkan keberuntungan dalam menebak. Uniknya permainan ini adalah dalam lagu yang dinyanyikan tidak menyebutkan kata sekolah batu, entah darimana nama sekolah batu ini menjadi identitas permainan satu ini. Lagu dari permainan sekolah batu berbunyi : sabiji katumbar dua biji ganemu siapa loko batu cabu rukukuku caburukuku caburukuku caburukuku Permainan ini dimainkan dua kelompok dengan jumlah anggota sama banyak dan akan duduk berdempet-dempetan sehingga tidak ada cela yang dapat dilihat kelompok lawan. Kedua kelompok akan duduk berjauh-jauhan sambil berhadapan satu sama lain. Salah satu pemain akan duduk di belakang pem...
Permainan ini dinamai sesuai dengan lagunya. Lagu Lemon nipis seperti berikut. lemon nipis taguling-guling guling apa dilobang cacing saratus digulung-gulugn dua ratus dikawalinya-linya-linya-linya Permainan ini dimainkan oleh banyak orang, dua orang akan membentuk sebuah lorong dengan tangan mereka yang terangkat ke udara membentuk mulut lorong. Kemudian yang lain akan berbaris kebelakang dan pemain yang dibelakang akan meletakkan tangan mereka dipundak pemain didepan. Mereka akan menyanyikan lagu Lemon Nipis sambil berjalan bagaikan kereta masuk-keluar lorong yang dibuat dua pemani lain sampai pada lirik terakhir yang diulang-ulang dan ada satu pemain yang akan masuk dalam lingkaran yang dibuat dua pemain yang membuat lorong tadi. Si pemain yang tertangkap akan memilih untuk menjadi anak buah siapa, yang disebelah kana atau kiri dan ia akan berdiri dibelakang juragannya sambil memegang pundaknya. Permainan akan dimainkan terus sampai tinggal satu pemain dan pemai...
Kalau yang ini tidak kalah menyenangkan. Permainan ini dimainkan banyak anak-anak yang duduk membentuk lingkaran, tangan kanan mereka berada diatas tangan kiri pemain disebelah kanannya dan tangan kirinya dibawah tangan kanan pemain disebelah kiri mereka. Mereka akan saling menepuk melingkar sambil menyanyikan lagu : domikado mikado ekstra esktra jos ekstra jos caberawit six one two one two three four five six seven eight Pemain yang terkena tepukan terakhir akan keluar dari lingkaran dan dilakukan terus hingga tersisa dua pemain yang akan saling beradu suwit sambil benyanyi : rambo rambo rambo jago tinju roki roki roki jago tembak dua-duanya sama-sama suten Siapa yang menang akan memberi perintah kepada pemain yang kalah. Permainan diulang lagi dengan peraturan yang sama. Sumber :http://www.latuheru.com/permainan-tradisional-anak-maluku/
Pata-pata itu semacam ‘senjata’ yang dibuat dari sebatang bambu yang khusus untuk itu. Dibuat semacam tangkai, dengan ‘pendorong’ dari bambu yang diraut, gunanya untuk mendorong ‘peluru’ keluar dari pata-pata dan menghasilkan bunyi/letupan. Mereka bermain sambil ‘baku tembak’ satu terhadap lain. Ibarat seorang tentara yang sedang berperang, mereka mengisi pata-pata dengan ‘peluru’-nya, lalu lari ‘menyerang’ rekannya, sambil bersembunyi di balik pohon, atau langsung berhadap-hadapan (‘baku tada’) lalu menembak satu terhadap lain. Kadang terdengar mereka saling mengejek, jika kedapatan temannya dinilai ‘panaku’ (penakut), dan selalu bersembunyi, dan tidak berani ‘baku tada’. Ada kalanya juga, jika kehabisan ‘peluru’, mereka meminta pasokan dari persediaan teman, yang dala permainan itu menjadi lawannya. Mentalitas ‘militerisme&...
Tampurung adalah kata yang biasa dipakai sehari-hari untuk kata batok kelapa oleh penduduk di pulau Nusalaut khususnya di Desa Akon. Permainan ini dimainkan oleh anak-anak umur 10-12 tahun di daerah Lease yaitu di Pulau Haruku, Saparua, dan Nusalaut.