Apa diantara sobat ada yang suka bermain perang-perangan sewaktu masih kecil ?? kalau saya pribadi, ya, saya sangat suka main perang-perangan sewaktu masih kecil, kebetulan waktu itu mainan berupa pistol-pistolan plastik masih jarang masuk ke desa-desa seperti tempat saya tinggal, sebagai alternatif untuk main perang-perangan, anak-anak di desa tempat saya tinggal menggunakan senapan bambu sebagai penggnti pistol-pistolan, senapan bambu tersebut bernama bebeletokan . Senapan bambu, apa itu senapan bambu ?? ya senapan yang terbuat dari bambu pastinya *halah , namun tentu bentuknya tidak menyerupai senapan asli, disebut senapan karena bisa menembakkan peluru berupa butiran kertas, dan ketika pelurunya keluar dari moncong bambu akan terdengar suara tembakan, jadi persis seperti senapan betulan, dalam artian bisa menembakkan peluru dan berbunyi ketika pelurunya ditembakkan. Ya, senapan bambu ini adalah mainan tradisional yang berukuran kira-kir...
Permainan tradisional Bedil Lodong , di Sumedang permainan khas tanah Sunda ini rasa-rasanya sekarang sudah semakin jarang dimainkan, jangankan oleh anak-anak di daerah kota, di desa-desa pun sudah jarang anak yang memainkan permainan tradisional ini. Bedil Lodong, kalau diartikan kedalam bahasa Indonesia bedil artinya senapan, dan lodong adalah bilah bambu yang berlubang disalah satu sisinya (biasanya di desa-desa lodong dipakai untuk menyimpan air), jadi bedil lodong kurang lebih artinya adalah senapan bambu, atau lebih tepatnya meriam bambu. Disebut meriam bambu karena bentuknya memang seperti meriam dan bisa mengeluarkan suara yang menggelegar seperti meriam pula, cara menggunakan dan menyimpannya pun sama yaitu disimpan diatas tanah dengan lubang bedil agak mendongak ke atas (supaya bedilnya agak mendongak ke atas biasanya diujung bedil diganjal dengan batu dan sejenisnya), sementara cara membunyikannya adalah dengan menyulut api di pangkal...
Egrang atau jajangkungan adalah permainan yang memerlukan keahlian khusus. Pemainnya harus berdiri pada injakan bambu sepanjang 30cm pada bambu berukuran kurang lebih 210cm dan kedua tangan harus memegang tongkat bambu bagian atas, sehingga untuk bermain egrang ini membutuhkan latihan keseimbangan tubuh. Permainan ini banyak di mainkan oleh anak-anak di daerah pedalaman. https://www.youtube.com/watch?time_continue=140&v=A-yg6L72Qf0
Bebentengan adalah permainan yang dapat dilakukan anak laki-laki maupun perempuan, permainan ini membutuhkan area yang cukup luas dan membutuhkan dua pohon atau drum atau tiang (dijadikan benteng) yang berjarak sekitar 2-4meter. Aturan bermain: Minimal ada 6 anak yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Tiap-tiap kelompok berusaha memegang benteng kelompok lawan, dan kelompok yang berhasil menyentuh atau memegang benteng lawan terlebih dahulu adalah pemenangnya. Kemudian kelompok yang kalah mendapat hukuman dari kelompok yang menang. Permainan ini melatih anak untuk bermain strategi bagaimana agar mereka menang.
Oray-orayan, biasanya dimainkan oleh anak laki-laki tapi sering pula anak perempuan ikut bermain. Permainan Oray-orayan tidak ada unsur perlombaan, tapi untuk sebagai hiburan saja. Oray-orayan biasanya dimainkan oleh banyak anak sekaligus misalnya lebih dari 15 orang, mereka berderet berbaris memegang pundak temannya sehingga membentuk barisan yang panjang dan mereka berjalan melingkar seperti oray, sambil bernyanyi.
Permainan dengan mengumpulkan sendal di dalam lingkaran, kemudian kucing di dalam lingkaran itu, para pemain lain membawa sendal tanpa ketauan ucingnya
Ketepel atau bandring adalah mainan yang menggunakan dahan yang bercabang dua dan seimbang. Mainan ini adalah termasuk mainan yang populer dan masih bertahan, meskipun penggunaannya berbeda dengan masa lalu, yaitu untuk berburu tetapi masa sekarang hanya digunakan untuk belajar menembak sasaran. Bandring atau ketepel dianggap mainan yang berbahaya, dan akhirnya banyak dihindari dan tidak di mainkan. Mainan yang memakai tiga material yaitu kayu, karet, dan kulit. Kayu sangat mudah sekali mendapatkannya untuk material karet biasanya mereka menggunakan bahan-bahan yang ada dari mulai menggunakan karet kotor karet untuk celana pendek, karet ban bagian dalam, sampai karet gelang yang di "untun" di rangkai seperti rantai.
Boy-boyan atau sering disebut ucing boy merupakan salah satu permainan tradisonal yang ada di Jawa Barat. Permainan ini dimainkan oleh 2-10 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Permainan ini menggunakan bola ukuran sedang dan pecahan genting. Permainan dimulai dengan melakukan HomPimPa, yang kalah akan menyusun pecahan genting dan yang menang sebagai pelempar bola dengan jarak 3 meter. Pelempar harus melempar pecahan genting itu hingga rubuh, dan jika sudah rubuh, maka pihak yang kalah harus mengejar pihak yang menang dan melemparkan Bola ke arah kelompok pelempar. dan pelempar harus menghindari lemparan tersebut dan harus menata kembali pecahan genting yang telah mereka robohkan. Permainan selesai jika Pelempar berhasil menyusun kembali Pecahan genting itu, atau pihak penjaga berhasil melempar bola kepada seluruh kelompok pemenang.