Dilakukan oleh anak perempuan berumur 6 sampai 12 tahun, alat yang dipakai dalam permainan ini diantaranya biji sawo, biji tanjung, biji asam atau biji jarak, sedangkan sebagai seroknya digunakan daun nangka. Banyaknya pemain paling sedikit 2 orang, paling banyak 5 orang dalam posisi berhadap-hadapan sambil duduk. Tempat untuk bermain biasanya pada emper-emper rumah yang bertegel atau serambi yang berlantai ubin atau papan. Permainan ini memupuk rasa sportivitas, mendidik keterampilan dan ketelitian. Mengandung unsure bertanding untuk menang, permainan ini terdapat di Priangan dan sekitarnya.
Hong -hongan adalah permainan yang merupakan permainan yang membutuhkan beberapa orang yang sifatnya mencari dan yang lain bersembunyi dimulai dengan menyiapkan alatnya yaitu berupa batok kelapa yang sudah di belah, bilah bambu untuk memukul batok kelapa tersebut. Permainan yang menngunakan alat di pedesaan wilayah Priangan hampir semua ada. Pada permainanya pertama harus ditentukan dahulu siapa yang menjadi "ucing" atau yang kebagian mencari temannya dan menjaga batok kelapa tersebut. Berbagai macam cara untuk menentukan siapa yang menjadi "ucing" salah satunya yaitu dengan menggunakan bait yang dilagukan yang tiap potongan katanya ditunjuk kepada salah seorang dan yang terakhir ditunjuk pas lagu berakhir dialah yang menjadi "ucing" yang bertugas menjadi pencari dan sekaligus menjaga batok. Salah satu lagunya yaitu: Jong-jang ma-yang tam-pe-fe tam-pa ge-dang Bo-rgen tie-yeng. di-be-re bun-tut be-fang Atau 8an-ben-ban-ta a- ya u-cing na- ka-re-ta ba-kaf u-cing b...
Dikalangan anak-anak perempuan permainan sapintrong merupakan permainan yang sangat digemari. Selain dibutuhkan stratedi maupun kekuatan fisik, para pemain pun dituntut untuk berlaku jujur dan sportif. Permainan diwali dengan menentukan dua orang yang harus menjaga kedua ujung tali atau karet. Setelah ditentukan petugas yang memegang karet dan urutan pemain, permaianan pun dilakukan dengan diawali lompatan biasa. Setelah semua pemain mendapat giliran, sistim atau aturan melompat, mulai dari awal memasuki putaran karet hingga cara melompat harus sesuai yang disepakati bersama. Selain dilakukan seorang diri, lompatan juga dilakukan oleh 2 sampai 3 orang. Biasanya, kesepakatan yang dilakukan antar pemain adalah jumlah lompatan dalam putaran karet yang harus dilakukan setiap pemain. Selain itu kesepakatan yang dilakukan adalah kecepatan karet yang diputar oleh dua orang pemain. Tidak ada istilah kalah dan menang dalam permainan ini bila dilakukan secara perorangan. Mereka yang...
Disejumlah daerah permainan lompat karet yang dilakukan anak perempuan paling mudah ditemui. Baik istilah maupun aturan bermain hamper semuanya sama. Permainan diawali dengan terlebih dahulu menentukan siapa yang mempunyai tugas awal untuk menjaga. Setelah pemegang karet sudah ditentukan baru giliran siapa yang berhak untuk melakukan lompatan pertama dan seterusnya. Permainan yang biasanya dilakukan oleh 5 orang atau lebih ini menunjukan fisik serta ketrampilan dari para pemainnya. Selain itu, pemain juga dituntut untuk dapat mengukur kemampuan bilamana harus melewati rintangan atau bentangan karet dengan postur tubuhnya. Selain dituntut kelenturan tubuh dan keberanian dalam mengambil keputusan, para pemain juga dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan berbagai cara. Semisal cara melipat Kaki saat melompat, menggunakan tangan saat menggapai,.mengatur lari dan lompatan agar tidak sampai terjatuh. Pemain yang tidak mampu melewati rintangan atau gagal d...
Adalah sebuah permainan yangenggunakan batu kecil/kerikil sebagai alat permainan, permainan ini bisa di mainkan oleh 2-4 orang ato bisa berkelompok 6-8 orang, cara memainkannya sangat sederhana, hanya dengan menggunakan 5 batu kerikil, kemudian batu di awur (dilerai) lalu diambil 1 per 1 dengan melempar dulu umpan dan jangan sampai gudir (getar) batu2 lainnya, kalo gudir maka permainan lasut (berakhir), permainan ini berlanjut dengan menghitung pangambilan batu dari satu sampai empat dan berakhir dengan cabrek (menangkap batu dari telapak takang lalu dihempas ke badan tangan dan di tangkap lagi oleh telapak tangan, dan terus berlanjut hingga usai, untuk mengetahui menang atau kalahnya cukup lihat akor hasil cabrek terasebut.
Permainan ini adalah permainan yg paling terkenal dan sering dimainkan dan banyak jenisnya, mulai dari ucing sumput atau lebih terkebal dengan petak umpet, selain itu ada juga ucing tidur, ucing sendal, ucing hiji, ucing kabeh, ucing goyang, ucing batalion ucing juru dan ada beberapa lagi yg saya lupa. itu jenis permainan ucing2an yg terkenal didaerah saya, biasanya didaerah lain suka beda lagi. Dan yg pasti permainan ini bisa diikuti oleh banyak orang.
Permainan ini memiliki kalang (arena) yg terdiri dari 3 garis vertikal dan 3 garis horizontal dan dua garing memotong ato garis miring kekiri dan kekanan, dan dimainkan oleh 2 orang dan tiap oranh memiliki 3 bidak, untuk mengetahui siapa yg bisa menyimpan bidak pertama kali maka di lakukan suiten ato tebak-tebakan. Permainan ini dimenangkan jika salah satu pemain telah mendapatkan garis lururs bidak-bidaknya,baik horizontal, vertikal ato memiring. Pemenang memiliki satu poin setiap bidak-bidaknya mendapat garis lurus, dan pemenang utama adalah dia yg paling banyak menghasilkan garis lurus.
Panggal salah satu jenis permainan yang mirip dengan gangsing, dibuat menggunakan kayu, dan tali untuk melilit. Cara memainkan panggal cukup mudah, pertama dicari panggal yg berputar paling lama, yang paling lama berputar menjadi raja dan yang sebentar menjadi kucit (bawahan). Setiap tingkat menghantam panggal yang di putar, panggal yang ditimpa berhenti berputar dinyatakan kalah.
Permainan ini menggunakan dua buah kayu sebagai pemukul dan pelontar, mula-mula pemain di bagi dua kelompok, kelompok pertama sebagai penagkap kayu dan yang kedua sebagai pelontar. Kayu pelontar di letakan di atas batu lalu di pukulkan ke kayu yang diletakan di batu, regu penangkap harus bisa menangkap kayu yang dilontarkan, jika tertangkap maka regu pelontar menggendong regu penangkap, jika tidak tertangkap maka regu penangkap yang menggendong regu penangkap.