Permainan ini diangkat dari permainan masyarakat pesisir Bugis-Makassar. Pada permainan ini, pemain akan bergerak di titik awal ke titik tertentu menggunakan sarung sebagai kendaraan. Sarung yang digunakan dalam permainan ini menyimbolkan sebuah perahu yang digunakan seorang nelayan saat pergi berlayar mengarungi lautan. Dulunya, satu sarung dimainkan oleh satu orang pemain. Kini, satu sarung dimainkan oleh dua orang pemain yang duduk berhadap-hadapan dan saling bekerja sama menjalin kaki untuk menggerakkan perahu sarung. “Permainan bise’-bise’ang ini benar-benar menguji kekompakan para pemain dalam satu tim. Meski kelihatannya sederhana, tapi permainan ini sungguh menguras tenaga, juga menguras tawa!” seru Ramon terkekeh. Dan sungguh, permainan ini memang sungguh kocak bagi yang melihatnya. Sumber : https://sains.kompas.com/read/2013/02/16/12262285/menyenangkan.permainan.tradisional.bugis-makassar
Diperlukan dua kelompok anak untuk memainkan permainan ini. Secara harfiah, gebok diartikan (semacam) bola yang mengenai tubuh lawan. Demikian inti permainannya. Alat bantu yang dibutuhkan adalah bola kecil atau sesuatu yang dibentuk seperti bola. Saat bola tenis masih jarang dijumpai, biasanya bola gebok dibuat dari kertas bekas. Dibentuk menyerupai bola kecil. Untuk mengikatnya agar tak terburai, biasanya menggunakan karet gelang. Selain bola, diperlukan batu-batu kecil dengan permukaan rata. Bisa diganti dengan pecahan keramik genteng atau semacamnya. Ditumpuk keatas setinggi sekitar 20 cm. Perwakilan dari satu kelompok anak akan mendapatkan giliran pertama untuk bermain. Dari jarak beberapa meter, bola dilontarkan untuk mengenai tumpukan batu. Jika gagal, digantikan oleh perwakilan pemain dari kelompok lawan. Jika berhasil menjatuhkan sebagian atau seluruh tumpukan batu, inti permainan baru dimulai. Bola diambil cepat oleh kelompok lawan untuk dilemprkan agar mengena...
Permainan Pa’raga merupakan kesenian asli Bugis Makassar. Selain mempunyai kekayaan budaya, Indonesia memiliki beragam olahraga rakyat yang mendunia. Perlu diketahui bahwa sepak takraw muncul pertama kali di Makassar. Tentu kita Bangga karena asal sepak takraw yang mendunia itu dari Makassar. Permaianan takraw adalah permainan tradisonal khas dari Makassar
Permainan A'Tojeng adalah salah satu kebudayaan unik dari Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Sesuai dengan namanya yang berarti 'Ayun' permainan ini menggunakan alat berupa ayunan raksasa yang tingginya dapat mencapai 9 meter, diayun dengan sekuat tenaga. BAhan pembuatan ayunan untuk permainan budaya inipun berbeda dengan ayunan pada umumnya, rantai atau tali pada ayunan biasa diganti dengan bambu berukuran panjang. Bahan - bahan lainnya adalah kayu dan akar atau tumbuhan merambat untuk mengikat atau menyambungkan setiap bahan. Cara memainkan A'Tojeng adalah ayunan dimainkan biasanya oleh 2 orang wanita, dan 2 orang dewasa yang bertugas mengayunkan dengan menggunakan seutas tali yang didorongkan ke penampil yang berada di atas ayunan agar ayunan berayun maju dan mundur. Dahulu, A'tojeng hanya untuk raja dan keturunannya, namun saat ini A'tojeng kerap pula ditampilkan pada kegiatan seremoni pemerintahan dan acara adat seperti pada ritual A'dinging - dinging. Para penampil memai...
"Dende Unyil" adalah salah satu permainan tradisional anak-anak Makassar yang lahir pada tahun 90-an hingga tahun 2000. Permainan ini dulunya sering dimainkan oleh anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Namun, ketika telah beranjak ke jenjang SMP, anak-anak mulai dimanjakan dengan permainan-permainan elektronik serta gadget-gadget yang mulai beredar di masyarakat. Alhasil, sekitar tahun 2010 hingga saat ini, permainan ini sudah tidak pernah terlihat lagi. Cara Bermain Cara permainan ini terbilang cukup mudah dan sangat seru pada masanya. Selain itu, permainan ini bisa dimainkan dengan jumlah pemain yang tidak menentu (tidak ada patokan dalam jumlah pemain). Berikut adalah rincian cara bermain permainan "Dende Unyil." Pertama-tama, kumpulkan teman-teman kalian sebanyak mungkin. Meskipun jumlah pemain tidak ditentukan, permainan ini akan jauh lebih seru jika dimainkan oleh banyak pemain. Setelah mendapatkan pemain, carilah tempat yang c...
Marraga/Mandaga adalah tradisi budaya dari masyarakat suku Bugis dan Makassar. Tradisi unik ini mungkin satu-satunya permainan khas di dunia yang menampilkan kepiawaian memainkan bola dengan tarian. Pemain Marraga/Mandaga biasanya berjumlah 4 sampai 7 orang, memainkan bola rotan secara bergiliran tanpa jatuh ketanah sambil menari-nari dalam berbagai bentuk dan komposisi gerakan. Puncak permainan ini ketika salah satu pemain ditopang naik kepundak masing-masing pemain. Uniknya, bola rotan tetap bisa dimainkan tanpa jatuh ketanah. A dapun istilah raga bersumber dari makna dan fungsi permainan, yaitu siraga-raga artinya saling menghibur. Pada zaman dahulu, seorang pemuda belum bisa menikah jikalau belum mahir bermain raga. Seorang ahli permainan raga merupakan kebanggaan dan dikagumi masyarakat yang berarti turut meningkatkan status sosial seseorang. Raga yaitu sejenis bola yang terbuat dari rotan yang dibelah-belah, diraut halus kemudian dianyam, umumnya berukur...
Dende' ini permainan tradisional anak Makassar yang cara mainnya sangat gampang, pemain cukup menggambar kotak-kotak seperti gambar diatas sebgai pijakannya saat bermain, lalu melemparkan batu kecil di salah satu kotak tersebut (dilemparkan berurut dimulai dari kotak yang paling dekat dengan garis start), setelah itu pemain akan melompat dengan satu kaki ke kotak-kotak tersebut tanpa menginjak kotak yang ada batunya. Sebelum menyelesaikan satu round jangan lupa untuk mengambil kembali batu yang sudah dilemparkan tadi tanpa menurunkan kaki (masih posisi mengangkat satu kaki). Anak yang kakinya menyentuh ataupun melewati garis kotak akan "dieliminasi". Dende' ini mempunyai nama yang bermacam-macam, salah satunya dende' bulan. Nama-nama dende' ini ditentukan sesuai dengan gambar "lintasan"nya, gambar dibawah namanya dende' bulan karena gambarnya seperti setengah bulan pada salah satu ujungnya.
Ma’raga atau A’raga, Sepak Raga dari Sulawesi Selatan Di Sulawesi Selatan, salah satu permainan rakyat yang dilombakan dan memeriahkan perayaan tujuh belasan adalah Ma’raga orang Bugis menyebutnya atau A’raga dalam bahasa Makassar. Ma’raga atau A’raga adalah permainan ketangkasan dengan menggunakan bola dari anyaman rotan yang disebut dengan raga . Ada beberapa sumber menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Melayu, namun ada juga yang menyebutkan dari Nias Sumatera Utara. Penyebarannya dari Barat ke Timur diperkirakan melalui perdagangan antar pulau dan melalui penyebaran agama Islam di Nusantara. Pada mulanya Ma’raga dilakukan di kalangan bangsawan saja, kemudian berkembang di kalangan masyarakat luas. Menjadi permainan dan atraksi hiburan di kala senggang untuk membangkitkan suasana senang dan gembira bagi pemain dan penonton, atau konon bagi muda-mudi dijadik...
á¨á¨á¨ á¨á¨á¨á¨--/á¨á¨á¨ á¨á¨á¨á¨-- á¨á¨--á¨á¨á¨'á¨--á¨á¨ á¨á¨á¨á¨á¨á¨'ᨠᨠá¨á¨ á¨á¨á¨á¨-- á¨á¨á¨ á¨'á¨--á¨á¨--á¨á¨-- á¨á¨á¨'ᨠá¨á¨á¨á¨ á¨á&u...