Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali ataubenang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan anginsebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif
Jenis mainan ini menjadi mainan wajib anak anak perempuan era tahun 2000 ke bawah.. Bentuknya bermacam macam, ada yang Barbie, Sailormoon, malah Tokoh Disney pun ada.
Lasan dalam bahasa Bali berarti kadal atau sejenis binatang reptile. Kemudian diberi awalan “ma” (me) dan diucapkan berulang-ulang menjadi Malasan-lasanan . Biasanya permainan ini dimainkan pada saat terang bulan dalam suasana meriah dan mengasyikan. Permainan malasan - lasanan dapat melatih anak-anak untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan sejak anak-anak karena permainan ini dapat dimainkan oleh anak-anak dari berbagai lapisan tanpa membedakan asal-usul dan keturunan. Malasan-lasanan dimainkan oleh anak laki-laki dan/atau perempuan usia 6 sampai 10 tahun. Untuk bermain ini, anak-anak tidak perlu membuat peralatan khusus. Yang diperlukan hanyalah tempat bermain dan lagu pengiring. Tempat bermain bisa di halaman rumah atau tanah lapang yang cukup luas (kira-kira 6 x 6 m). Syair lagu yang dinyanyikan pada saat bermain adalah sebagai berikut: “La la sai nga lie ikut ” (dinyanyikan berulang-ulang) Cara Bermain:...
Permainan bedil bambu dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah nusantara, termasuk Provinsi Jambi. Biasanya dilakukan oleh anak laki-laki pada rentang usia 9-15 tahun. Akan tetapi, tak jarang orang dewasa juga ikut meramaikan permainan ini. Di daerah Jambi, bedil bambu biasanya dimainkan pada siang dan malam hari saat bulan puasa dan waktu Hari Raya Idul Fitri. Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah bedil bambu, bilah bambu, dan lampu teplok. Proses pembuatan bedil bambu dimulai dengan memilih bambu yang tua agar tidak mudah pecah. Kemudian panjang bambu dipotong berkisar 1 - 1,5 meter dengan diameter 10 -15 cm. Bagian ruas dilubangi di bagian dalamnya, kecuali pada bagian pangkal. Pada bagian pangkal tersebut dilubangi bagian atasnya sebesar ibu jari. Pada lubang tersebutlah minyak tanah dan kain dimasukkan. Permainan bedil bambu memiliki sifat edukatif karena mengandung nilai kreativitas untuk menciptakan alat. Selain itu, bedil bambu juga mengandun...
Kata daboih dari bahasa Arab dabbus, dan di Banten disehut debus. Pemain adalah laki-laki. Peralatan berupa instrumen musik rebana, berbagai senjata tajam, ranuri dan sebagainya. Pada awal dimulai permainan; tetabuhan mulai ditabuh. Para pengiring mulai berzikir dan rateb. Tetabuhan dari tempo lambat dan merambat tempo sedang dan cepat. Pada saat tetabuhan pada tempo sedang, para pemain mulai beraksi menusuk-nusukan senjata tajam di tubuhnya. Demikianlah musik terus meningkat pada tempo cepat dan pemainpun bersemangat menusuk, menetak, menyambit dirinya dengan keris, rencong, pedang dan rantai yang dibakar. Apabila rencong, keris maupun pedang telah bengkok- bengkok, maka permainan telah selesai. Jika pemain ada yang terluka, maka yang ber-sangkutan menemui kalilah untuk diobati. Pengobatan dengan dioles dan pulih lagi serta dapat bermain kembali.
Pacu kude merupakan salah satu permainan tradisional suku Gayo yang bergengsi. Permainan ini juga ditandingkan seperti halnya pacuan kuda. Tapi, uniknya pertandingannya terlihat seperti amatiran, kuda-kudanya tidak menggunakan pelana. Begitupun jokinya yang memang terdiri dari anak-anak.Ternyata kuda-kuda pacu ini harganya cukup mahal bahkan ada yang sampai berharga belasan juta. Jika sudah pernah memenangi pertandingan, harganya akan semakin tinggi. Untuk biaya pemeliharaanya sendiri bisa menghabiskan dana lebih dari 3 juta rupiah setiap bulannya. Padahal hadiah menang lombanya saja tidak sampai 2 atau 3 lipat dari biaya rutin si kuda. Tapi kebanggaan pada kuda yang menang telah melebihi semua itu. Pertandingan ini adalah pertaruhan gengsi dan nama baik.
Peupok lemo dalah sejenis pernainanan mengadu sapi dari Aceh Besar. Mulanya permainan ini dimainkan oleh kalangan peternak sapi. Zaman dahulu peupok leumo diselenggarakan sekelompok peternak di sebuah permukiman atau perkampungan setiap seminggu sekali. Penyelenggaraannya tergantung pada cuaca dan musim tertentu. Biasanya sehabis panen atau hari-hari besar lain.
Permainan kelom batok tidak jauh berbeda dengan egrang atau jajangkungan. Mainannya dibuat dari batok kelapa yg sudah kering. Bagian tengahnya dilubangi lalu di masukkan tali. Kemudian injak batok kelapanya sambil berpegangan pada tali, peganglah yang kuat lalu mulai berjalan. Permainan ini dijadikan oleh anak-anak untuk mengadu kecepatan dan ketangkasan mereka berjalan di atas batok. Hal yang paling menarik dari kelom batok bukan hanya kepiawaian bertahan di atas batok tetapi juga nyaringnya suara yang dihasilkan batok kelapa saat dimainkan. Pemain yang terbaik adalah pemain yang dapat menjaga keseimbangan juga dapat menghasilkan suara nyaring hingga membuat harmoni nada.
Masyarakat Nias yang berdiam di desa Idanogawo, Nias Timur menamakan permainan ini famaikara yang berarti bermain batu. Kata Famaika dapat diuraikan sebagai fa + mai + kara yang sama dengan ber + main + batu. Nama ini dapat dicocokkan dengan permainan itu sendiri, yang memang menggunakan batu di dalam melaksanakannya. Permainan ini bersifat edukatif untuk mengenal dan membiasakan diri dengan kehidupan masyarakat dan menumbuhkan kebiasaan untuk melempar secara tepat mengenai sasaran sebagai modal membidik, menombak dan memarang dengan senjata secara tepat ke sasaran. Hal ini sangat diperlukan dalam pekerjaan-pekerjaan apapun sesudah dewasa nantinya. Pemain adalah anak laki-laki sebanyak 2 orang, berumur berkisar 10 sampai 13 tahun. Mula-mula mereka membuat tiga garis sejajar di tanah masing-masing berjarak 2 meter, garis awal disebut garis start , garis kedua disebut garis tengah dan garis ketiga disebut garis ...