Permainan tawanan dimainkan anak-anak di Dusun Pagar Gunung daerah Pasemah, Kabupaten Lahat. Pemain yang umumnya berusia 12-15 tahun dibagi ke dalam dua regu. Setiap regu beranggotakan enam orang atau lebih. Arena bermain berupa tempat terbuka atau lapangan. Lapangan tersebut kemudian dibagi ruang bebas ditengah. Sedangkan di setiap sisi lapangan yang berlawanan menjadi ruang benteng dan ruang tahanan masing-masing regu. Satu pemain dari salah satu regu menyerang anggota musuh yang dianggap paling lemah. Jika penyerang berhasil menyentuh lawan yang dituju dan keluar suara sysss , maka serangan dianggap berhasil. Lawan tersebut menjadi tawanan yang akan dimasukkan ke ruang tahanan. Sebaliknya, penyerang juga dapat ditahan jika tersentuh oleh lawan dan keluar suara sysss . Selain tahap serang-menyerang, pemain juga dapat menyelamatkan teman satu regunya. Pemain tersebut harus berusaha menyentuh temannya yang ditawan dalam ruang tawanan musuh dan mengelua...
Permainan Kalengan bisa ditemui di daerah Condet, Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur. Akan tetapi, tentu permainan ini juga tidak hanya terdapat di Condet, namun di beberapa daerah lain juga. Kalengan dimainkan oleh anak-anak usia 9-12 tahun, baik laki-laki maupun perempuan sekurang-kurangnya dua orang. Dahulunya, permainan kalengan menggunakan potongan- potongan bambu bulat. Hal ini ditujukan agar bambu dapat diletakkan dalam posisi berdiri. Namun seiring berjalannya waktu, bambu bulat diganti dengan kaleng susu atau biskuit. Permainan kalengan memiliki taruhan dalam bentuk biji melinjo yang dimasukkan ke dalam kaleng. Penggunan biji melinjo sebagai taruhan dikarenakan pada saat itu hampir setiap rumah di Condet memiliki pohon melinjo. Adapun bentuk taruhan di daerah lain berbeda sesuai dengan keadaan lingkungannya. Permainan kalengan dimainkan di tempat yang cukup luas atau di halaman rumah. Anak-anak biasanya memainkannya pada saat siang hari. Setiap pemain ha...
Panahan merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki berumur 10 – 15 tahun. Permainan ini berasal dari Kota Agung, Lampung Selatan. Permainan ini berbentuk panah dari bambu. Tempat anak panah bulat ujungnya dicoak diikat dengan tali karet dan tali benang kasur. Anak panah terbuat dari bambu kering yang dipotong kecil-kecil panjang, pada pangkal bambu dipasang hiasan dari daun kelapa kering dibentuk kitiran diselipkan dibambu. Bagian ujung bamboo tempat menyimpan anak panah. Permainan ini dimainkan di halaman yang agak luas. Sebelum bermain anak-anak terlebih dahulu menggantungkan benda atau kaleng bekas di ranting pohon. Jarak antara benda yang dipanah dengan si pemanah lebih kurang 4 sampai 10 meter. Sebelum bermain dibuat garis pembatas untuk tempat berdiri anak yang akan memanah. Kalau kaki pemanah melewati garis dianggapgagal dan diganti anak yang lainnya. Anak panah harus tepat mengenai sasaran cara memakai anak panah, tangan kanan memegang te...
Permainan Dang-Adangan tidak menggunakan peralatan khusus ataupun iringan musik. Yang diperlukan untuk melangsungkan permainan ini adalah arena bermain berupa sebidang tanah atau tempat terbuka yang bisa dibentuk persegi panjang sekitar 6 x 10 meter atau lebih besar lagi. Pada sisi panjang dibuat pintu atau gawang yang dibatasi bata, batu, atau benda lain. Jumlah pintu atau gawang disesuaikan dengan jumlah anggota regu. Dimana permainan ini terdiri dari dua regu dengan masing-masing anggota minimal tiga orang. Permainan ini bisa dilakukan kapan saja di waktu luang. Setelah dilakukan pembentukan regu, kemudian diundi untuk menentukan regu mana yang akan bermain dan regu mana yang akan menjadi penjaga. Setiap anggota regu penjaga berdiri dan berjaga di pintu atau gawang masing-masing. Sedangkan regu pemain harus berusaha menerobos dari pintu terdepan sampai pintu terbelakang dengan cara mengganggu konsentrasi penjaga. Sebaliknya, penjaga harus berusaha agar tidak ada pemain yan...
Nama permainan ini diambil dari teknis bermainnya karena setiap pemain harus berusaha memukul lawan dengan ujung tongkat rotan sebatas lutut ke bawah. Peralatan yang digunakan dalam permainan ujungan adalah tongkat rotan dengan panjang sekitar 75 cm yang disediakan oleh bebato . Permainan ujungan biasanya dilakukan pada malam hari dengan penerangan obor. Arena bermainnya berupa tempat terbuka atau lapangan. Permainan ujungan merupakan permainan sejenis pertandingan yang dipimpin oleh wasit yang disebut bebato. Dalam pelaksanaan permainannya diiringi oleh tetabuhan atau gamelan. Setelah semua siap, kedua pemain masuk ke dalam arena bermain dan memegang tongkatnya masing-masing. Kemudian bebato memeriksa ujung tongkat keduanya dan memberitahu aturan permainan yang dilanjutkan dengan saling bersalaman. Permainan dimulai setelah mendapatkan aba-aba dari bebato. Kedua pemain yang bertanding berusaha saling memukul dan m...
Belum diketahui secara jelas arti dari nama ‘Koba Tiup’ dalam permainan ini. Namun secara umum, permainan ini adalah permainan melemparkan karet ke dalam lidi dan jika karetnya bersinggungan maka dibantu dengan tiupan. Permainan ini dimainkan oleh anak-anak laki dengan rentang usia 5-13 tahun. Biasanya pemain terdiri dari 3-5 orang atau lebih. Di dalam permainannya terdapat unsur taruhan. Peralatan yang digunakan dalam permainan koba tiup adalah karet gelang dan lidi dengan panjang sekitar 5 cm. Koba tiup dimainkan pada sebidang tanah, bukan lapangan bersemen atau lantai berkeramik. Hal ini ditujukan agar mudah menancapkan lidi dan membuat garis batas. Sebelum permainan dimulai, setiap pemain mengumpulkan taruhan karet sesuai kesepakatan. Kemudian dibuat garis pertama yang disebut pidi dan garis kedua yang disebut dengan garis mati . Jarak kedua garis tersebut adalah sekitar 1,5 meter. Pada jarak 25 cm dari garis mati ditancapkan batang lid...
Egrang atau jajangkungan adalah permainan yang memerlukan keahlian khusus. Pemainnya harus berdiri pada injakan bambu sepanjang 30cm pada bambu berukuran kurang lebih 210cm dan kedua tangan harus memegang tongkat bambu bagian atas, sehingga untuk bermain egrang ini membutuhkan latihan keseimbangan tubuh. Biasanya egrang dijadikan untuk lomba, seperti lomba lari, pemenangnya adalah yang mencapai garis finis terlebih dahulu tanpa jatuh/menginjakkan kaki ke tanah.
Permainan Tradisional BENTENGAN Deskripsi Singkat Permainan Bentengan sudah menyebar ke seluruh wilayah nusantara. Asal usul permainan ini tidak diketahui secara jelasnya, namun yang pasti permainan ini sudah sejak lama dikenal dan dimainkan masyarakat. Permainan ini biasa dilakukan di malam hari, terutama di malam terang bulan. Pemain Permainan ini pada umumnya dilakukan paling sedikit delapan orang anak dan makin banyak pemain maka semakin meriahlah permainan ini. Pemain umumnya adalah anak laki-laki karena permainan ini memerlukan banyak tenaga untuk berlari. Iringan Permainan Permainan ini tidak memerlukan iringan baik berupa nyanyian maupun suara musik tertentu. Persiapan Yang perlu dipersiapkan dalam permainan ini adalah lapangan atau tempat luas yang terdapat minimal dua batang pohon atau tiang yang nantinya digunakan sebagai benteng. Jarak antar benteng minimal sepuluh meter. Aturan Permainan Sebelum memulai permainan ini sebaiknya menentukan peraturan-peraturan y...
Permainan Tradisional:Cublak Cublak Suweng Ayahbunda.co.id Image by : Dokumentasi Ayahbunda Pak Empo lirak lirik sapa mau sing delekke...begitulah sebagian lirik dari lagu cublak-cublak suweng. Saat itulah, yang jaga harus menebak siapa yang menyembunyikan suweng atau anting! Persiapan: 3 - 5 anak. Satu buah biji-bijian/ kerikil yang bisa digenggam. Cara bermain: Gambreng dan yang kalah menjadi Pak Empo. Dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkar. Buka telapak tangan menghadap ke atas dan letakkan di punggung Pak Empo. Salah satu anak memegang biji/ kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublek Suweng. "Cublak cublek suweng, suwenge ting gelenter, mambu ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke. Sir sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong". Pada kalimat "Sapa mau sing delekke" serahkan biji/ kerikil ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggaman. Di akhir lagu, sem...