294 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Bancakan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

permainan ini sejenis dengan permainan petak umpet yang dimainkan oleh anak-anak di daerah Bandung dan kota-kota di Jawa Barat.   juga menggunakan pecahan genting sebagai properti permaianannya.

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Bancakan, Permainan Tradisional Khas Jawa Bawat
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Bancakan adalah salah satu permainan anak tradisional Jawa Barat berjenis petak umpet atau dalam bahasa sunda disebut Ucing sumput (bahasa Indonesia: kucing bersembunyi), dengan memakai sebuah batu dan genteng sebanyak jumlah pemain yang disusun bertumpuk, dan keduanya ditempatkan dalam dua buah lingkaran berdampingan. Sebelum permainan dimulai, peserta melakukan pengundian dengan cara hompimpa atau suit. Yang kalah harus menjadi petugas penjaga atau kucing (ucing). Ucing bertugas menyusun genteng secara bertumpuk sebagai benteng selagi para pemain bersembunyi, kemudian setelah susunan genteng telah berdiri secara sempurna, Ucing mulai menjaga susunan genteng agar tidak dirobohkan sembari mencari para pemain. Apabila pemain terlihat atau ditemukan, Ucing harus menyebutkan nama pemain kemudian menginjak batu sembari berteriak BANCAKAN! sebagai tanda bahwa persembunyian pemain telah terbongkar dan pemain diharuskan keluar dari tempat persembunyiannya, sampai semua pemain ditem...

avatar
Firmansyah_ilham
Gambar Entri
Egrang Sunda
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Egrang Sunda - Jawa Barat Egrang termasuk kedalam  permainan tradisional Jawa Barat (sunda) . Keberadaan egrang sampai saat ini masih bisa ditemui, tapi sudah jarang yang bisa memainkan permainan ini. Karena sedikitnya alat yang diproduksi, engrang juga sering dijadikan salah satu perlombaan dalam acaran 17 Agustusan, permainan ini menguji keseimbangan tubuh kamu, yang berdiri diatas bambu. Sejarah Permainan Sejarah permainan tradisional yang satu ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat luas, karena memang pada kenyataan nya sejarah tentang permainan simpang siur dan belum ada kejelasan. Egrang adalah permainan yang menggunakan alat dari 2 batang bambu, masing-masing bambu berukuran 4-5 meter, dengan pijakan yang terdapat di bawah bambu, sekitar 50 cm dari ujung bambu. Peraturan dan Cara Bermain Permainan ini menggunakan 1 batang bambu yang berpasangan. Permaian ini dimainkan oleh 2 atau lebih pemain. Cara bermainnya...

avatar
Mas Ardy Wijaya
Gambar Entri
Ngadu Muncang
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Ngadu Muncang (ngadu biji kemiri) merupakan permainan tradisional dari Jawa Barat, pertandingan dilakukan 2 orang pemilik kemiri, dapat dilakukan di tempat terbuka atau tertutup. Dan untuk mempercantik tampilan muncang, biasanya biji muncang dibersihkan sedemikian rupa dari buah muncang yang mengering yang masih menempel pada biji muncangnya, setelah benar-benar bersih biji muncangnya digosok di bagian dalam biji muncang (yang biasa dipakai untuk bumbu masak) sampai biji muncang makin mengkilap. Muncang andalannya yang telah direndam selama seperempat atau setengah jam di dalam air cuka. Perendaman di dalam air cuka tersebut berguna untuk menambah kekuatan kulit muncang. Cara Bermain Dibutuhkan 2 biji muncang untuk diadu. Letakan satu biji di bawah dan satunya di atas, lalu pukul dari bagian atas untuk memastikan siapa yang pecah. Jika biji muncang yang di bawah tidak pecah, maka gantian yang tadi di bawah menjadi di atas. Pemenang adalah yang m...

avatar
Sifqa
Gambar Entri
Ngadu Muncang
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Sejarah Permainan Banyak permainan tradisional yang kehilangan jejak dan catatan sejarahnya, salah satunya adalah permainan ngadu muncang. Ngadu Muncang menjadi permainan yang disukai dan dimainkan hanya pada musimnya saja. Tapi ada sedikit titik terang tentang sejarah ngadu musang ini, dahulu pada masa kerajaan sunda, ngadu muncang dijadikan alat untuk menunjukan kesaktian. Dapat disimpulkan bahwa permainan ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu kala. Peraturan dan Cara Bermain Dibutuhkan 2 biji muncang untuk diadu. Letakan satu biji di bawah dan satunya di atas, lalu pukul dari bagian atas untuk memastikan siapa yang pecah. Jika biji muncang yang di bawah tidak pecah, maka gantian yang tadi di bawah menjadi di atas. Pemenang adalah yang memiliki biji muncang yang kuat dan tidak pecah jika diadu.

avatar
Rifqi Luay
Gambar Entri
Kolecer
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Di kabupaten Subang ditemukan kolécér yang panjangnya mencapai 6-8 meter dan di daerah ini pada musim angin, hampir semua orang memasang kolécér bahkan banyak tempat yang dinamakan pasir kolécér yaitu bukit tempat kolécér itu di mainkan. Di wilayah ini pula ada kolécér yang merupakan warisan turun- temurun. Para penduduk yang kerja di luar wilayah biasanya pada saat musim angin pulang dahulu untuk memasang kolécér.   Unsur rekreasi yang didapat dari kolécér adalah suara yang dihasilkan dari gerak kolécér tersebut. Dalam istilah sunda “nyeguk” tekanan angin yang kuat memutarkan kolécér tersebut sampai melengkung ke belakang dan ketika angin melemah gerakan kolécér kembali tersentak ke depan dan berbunyi “wuuk” suara yang dihasilkan itu yang menjadi kebanggaan pemiliknya. Semakin keras suara yang dihasilkan semaki...

avatar
Sitiyudhaaminah
Gambar Entri
Calung Dalengket
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

Asal-usul Calung Dalengket yang ada di Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Bekasi berasal dari sejenis permainan anak-anak gembala. Permainan ini di mainkan setiap habis panen dengan mengambil tempat di sawah atau di tegalan (ladang). Permainan ini biasanya di ikuti oleh tua dan muda, laki-laki dan perempuan serta bersifat lomba dengan ketentuan yang paling banyak penontonnya itulah sebagai pemenang. Lamanya pertandingan tidak ada ketentuan yang, bergantung banyaknya penonton.   Karena permainan ini tidak memper­gunakan wasit, sehingga sering kali menimbulkan keributan di antara pesertanya. Yang di anggap sebagai tokoh penggarap dalam permainan ini adalah Bapak Amat dan Bapak Endang.   Bentuk pertunjukkan di dukung oleh beberapa pemain di antaranya:   - 1 orang pemain sebagai juru Suling Toleat   - 1 orang pemain sebagai juru Komlat (Saron)   - 1 orang pemain sebagai juru Kedemung   - 1 orang pemain sebaga...

avatar
Nurma Rahmawati
Gambar Entri
Permainan Tradisional Boi-Boian
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

  Boy-boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi Jawa Barat khususnya di daerah Sunda. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Tentu saja bukan dikhususkan untuk anak laki-laki, anak perempuan juga bisa bermain boy-boyan. Sebenarnya, permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Misalnya, di daerah Pati, Jawa Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Di daerah Sunda, ada yang menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya Bebencaran. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan, karena katanya suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yangdigunakan dalam permainan mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkansuara “Gebok”. Walaupun memiliki sebutan yang berbeda-beda, pada intinya permainan boy- boyan ini adalah sama. Permainan tradisional dari Jawa Barat ini memadukan kerja motorik anak dan juga mengasah kemampuan membuat strategi. Boy-boyan sendiri b...

avatar
Niauliaa
Gambar Entri
PERMAINAN ENDOG-ENDOGAN
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Barat

ENDOG - ENDOGAN   Engog-endogan merupakan permainan tradisional yang terkenal di jawa barat. Permainan sunda ini dimainkan dengan lagu dan tangan sebagai media bermainnya ini. cara memainkannya yaitu tangan ditumpuk mengepal menyerupai telur, kemudian pemain yang minimal terdiri 2 orang bernyanyi bersama dengan syair : Endog – endogan peupeus  hiji pre.  Endog – endogan peupeus   hiji  pre. Endog – endogan peupeus  hiji pre.  Endog – endogan peupeus   hiji  pre. Ketika sampai di syair “pree” tangan yang tadinya dikepal di tembrakan dari yang paling bawah, setelah semua tangan tidak ada yang mengepal, kemudian anak-anak melanjutkan nyanyian lagi dengan syair : “Goleang-goleang mata sapi Bolotot.  “   Biasanya anak-anak menanyikan lirik terakhir sambil memegang dan membelalakan matanya.

avatar
Miftah Faris