Lomba Lari di atas Tual Sagu merupakan tradisi dan budaya asli masyarakat Kepulauan Meranti turun temurun.Lomba ini yaitu berlari diatas tual sagu yang diletakkan di permukaan sungai. Kebudayaan ini diperkenalkan oleh Sanggar Bathin Galang, salah satu sanggar seni di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat. Lomba Lari di atas Tual Sagu sendiri biasanya dilaksanakan bersamaan dengan festival tahunan, Pesta Sungai Bokor
Nama permainan diambil dari nama nyanyian yang dinyanyikan pemain secara bergantian saat bermain. Saat zaman penjajahan, permainan ali oma telah dimainkan anak-anak di Pekanbaru dan sekitarnya yang disebut dengan "main sembunyi- sembunyian", selelah merdeka nama permainan berubah menjadi ali oma sesuai dengan lagu pengiring permainan. Permainan ini dilakukan anak-anak laki-laki dan perempuan berjumlah 5 sampai 20 orang, berusia 7 sampai 12 tahun oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila anak-anak laki-laki dan perempuan berkumpul 5 orang alau lebih bersepakat untuk bermain ali oma mereka meneari tempat bermain yaitu lapangan yang agak luas, terdapat tembok atau pohon kayu yang agak besar untuk digunakan sebagai benteng dalam permainan, di sekitarnya terdapat tempat persembunyian seperti semak-semak yang tidak berbahaya. Kemudian mereka melakukan undian untuk menentukan siapa yang "jadi" dan "penyuruk". Undian dilakukan dengan cara "lambung uang" yaitu semua pemain menelentan...
Lukah gilo adalah sebuah permainan rakyat yang menggunakan kekuatan magis, permaianan ini membutuhkan dua orang atau lebih menggunakan lukah ( alat perangkap ikan tradisional sakai ) yang diikat ditengah tengah dua batang kayu yang panjangnya kira - kira 3 m atau lebih. Dengan kekuatan magis lukah ini akan bergoyang ke kiri dan kanan sehingga dibutuhkan orang lelaki dewasa untuk menahannya.
Goncang Kaleng , sebagaimana namanya, memang menggunakan kaleng sebagai penentu permainan dimulai. Kaleng terlebih dulu diisi dengan beberapa butir batu kecil kemudian sisi kaleng yang terbuka ditutup kembali dengan cara dilipat atau dipenyekkan , sehingga kaleng akan berbunyi bilamana ia digoyang atau diguncang. Kaleng yang biasa digunakan adalah kaleng-kaleng yang berbahan logam dengan suara nyaring. Dulu kaleng bekas minuman ringan masih sering digunakan, namun karena kaleng minuman ringan sekarang banyak yang menggunakan bahan alumunium hingga tidak menghasilkan suara cukup nyaring, maka kini anak-anak lebih sering menggunakan kaleng bekas sardin atau kaleng susu seukuran 400 gram. Model permainannya sendiri hampir sama persis dengan Petak Umpet Pemain yang kalah saat Hompimpa atau suit pertama dialah yang akan menjadi kucing atau pencari rekan-rekan lainnya yang bersembunyi disekitar lokasi permainan. Di awal permainan juga biasanya dipilih ketua tikus yang kemampuan lemp...
Asal Usul dan Perkembangan Kuantan Singingi adalah sebuah daerah yang secara administratif termasuk dalam Provinsi Riau. Daerahnya banyak memiliki sungai. Kondisi geografis yang demikian, pada gilirannya membuat sebagian besar masyarakatnya memerlukan jalur1 sebagai alat transportasi Kemudian, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya. Selain itu, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu. Perkembangan selanjutnya (kurang lebih 100 tahun kemudian), jalur tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi dan simbol status sosial seseorang, tetapi...
Pada masyarakat di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, ada sejenis permainan yang disebut ali oma. Permainan ini dinamakan ali oma, karena pada waktu melakukannya diiringi oleh nyanyian ali oma. Inti dari permainan ali oma, sebenarnya sama dengan permainan petak umpet yang dimainkan oleh anak-anak yang ada di Jakarta, yaitu mencari tempat persembunyian pemain lain, sambil menjaga “benteng” pertahanannya, agar tidak disentuh atau dipegang oleh pemain lain. Dalam konteks ini, “benteng” adalah sebuah tembok atau batang pohon yang harus dijaga oleh seorang pemain dari “serangan” (sentuhan) pemain yang lain. Konon, pada masa penjajahan Belanda, nama permainan ini bukanlah ali oma, melainkan “main sembunyi-sembunyi”, yang dilakukan oleh anak-anak pada malam hari di sekitar pekarangan rumah. Namun, sejak zaman kemerdekaan nama permainan tersebut disesuaikan dengan kata-kata yang terdapat dalam nyanyiannya, yaitu “Ali Oma&rd...
Kuansing (Kuantan Singingi) adalah sebuah daerah yang secara administratif termasuk dalam Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara. Kepalan tangan tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “merdeka”. Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Pem...
Gasing tanjung pinang ini terbuat dari kayu menggeris. Berbentuk pipih atau berembang. Dimainkan dengan cara diputar atau dipukul.
Pohon para atau karet ini sangat banyak ditemukan di daerah Riau, buah karet yang sudah tua banyak yang berjatuhan kemudian diambil dan dimainkan oleh anak-anak untuk dipertandingkan. Cara bermain dengan buah para ini cukup mudah, pertama kita suit, yang menang akan jalan lebih dulu dan yang kalah harus meletakkan buah karetnya dibawah, lalu kita pukul dengan buah jagoan kita. Jika tidak pecah maka punya kita gantian dibawah, begitu seterusnya sampai buah karet pecah.