Peninggalan sejarah menjadi barometer peradaban suatu penduduk, tingkat sosial, teknologi dan politik sebagian besar dipelajari dengan peninggalan-peninggalan sejarahnya. Salah satu hasil budaya manusia sebagai bukti dari perwujudan ide, perasaan, keterampilan dan daya imajinasi adalah dihasilkannya bermacam-macam kerajinan fungsional salah satunya adalah kande (lampu). Kande atau Lampu yang biasa digunakan zaman kerajaan Aceh sebagai penerang baik dalam ruangan maupun diluar. Bentuk-bentuk kande pun berbeda-beda biasanya tergantung golongan yang menggunakannya, Dilihat dari segi perkembangan teknik, motif atau ornamen serta bahan pembuatannya tentu terkandung makna filosofis bagi masyarakat pemakainya/pendukungnya. Jenis-jenis kande yang dikenal di aceh antaralai: Pertama ada namanya, Lampu gantung 5 sumbu (panyot limong dan tujoh mata) . Sebuah lampu duduk bertingkat, terbuat dari tembaga. Tiang serta tempat sumbu berukir. Tingkat pertama terdiri dar...
Rukon on atau tembakau dari daun nipah dulu paling dikenal para nelayan-nelayan di pantai selatan karena merupakan salahsatu kebutuhan sekunder masyarakat pesisir dalam keseharian bekerja. rukok on dikenal sebagai rokok tradisional yang diambil dari daun nipah muda dijemur dibawah matahari dan dibalut dengan tembakau dihisap dikala waktu santai atau pada saat bekerja. Rukok on kini sudah jarang ditemukan digantikan dengan rokok yang diproduksi massal oleh perusahaan-perusahaan rokok nasional maupun internasional
Motif Ukiran bungong glima ini biasa di ukir di dinding bagian bawah dari rumah Aceh Sumber: https://steemit.com/art/@shofie/ragam-motif-ukir-khas-aceh
Motif Ukiran Bungong Kupula Sumber: https://steemit.com/art/@shofie/ragam-motif-ukir-khas-aceh
Motif Ukiran Bungong Seulanga Sumber: https://steemit.com/art/@shofie/ragam-motif-ukir-khas-aceh
Motif Ukiran Bungong Seulupo Sumber: https://steemit.com/art/@shofie/ragam-motif-ukir-khas-aceh
Motif Ukiran Bungong Kalimah Sumber: https://steemit.com/art/@shofie/ragam-motif-ukir-khas-aceh
Motif Bungong Puta Taloe Dua Sumber: https://steemit.com/art/@shofie/ragam-motif-ukir-khas-aceh
Orang Aceh sering menyimpan masakan (gulai) ikan dalam waktu yang agak lama. Ikan-ikan yang telah digulai itu pada saat-saat tertentu dipanasi agar tidak busuk. Kegunaan menyimpan ini adalah sebagai persiapan kalau kebetulan ada tamu mendadak yang dirasa perlu diberi makan. Sebagai alat menyimpan itu disediakan salang. Makanan yang berasal dalam periuk atau belanga dengan beralaskan reungkan diletakkan dalam salang lalu digantung di atas dapur. Salang ada dua macam kalau dilihat dari bentuknya. Salang yang agak besar terbuat dari anyaman rotan seperti keranjang yang bagian atasnya terbuka ditambah tali rotan sebagai gantungan. Salang yang sederhana terbuat dari anyaman daun Iboh (sejenis palam), bentuknya sederhana sekali. sumber :http://www.wacana.co/2012/03/alat-memasak-tradisional-aceh/