|
|
|
|
Kande, Pelita zaman kesultanan Tanggal 10 Jul 2018 oleh Arum Tunjung. |
Peninggalan sejarah menjadi barometer peradaban suatu penduduk, tingkat sosial, teknologi dan politik sebagian besar dipelajari dengan peninggalan-peninggalan sejarahnya. Salah satu hasil budaya manusia sebagai bukti dari perwujudan ide, perasaan, keterampilan dan daya imajinasi adalah dihasilkannya bermacam-macam kerajinan fungsional salah satunya adalah kande (lampu). Kande atau Lampu yang biasa digunakan zaman kerajaan Aceh sebagai penerang baik dalam ruangan maupun diluar. Bentuk-bentuk kande pun berbeda-beda biasanya tergantung golongan yang menggunakannya, Dilihat dari segi perkembangan teknik, motif atau ornamen serta bahan pembuatannya tentu terkandung makna filosofis bagi masyarakat pemakainya/pendukungnya.
Jenis-jenis kande yang dikenal di aceh antaralai:
Pertama ada namanya, Lampu gantung 5 sumbu (panyot limong dan tujoh mata). Sebuah lampu duduk bertingkat, terbuat dari tembaga. Tiang serta tempat sumbu berukir. Tingkat pertama terdiri dari 6 tingkatan, 1 cabang sumbu, 3 rangkaian yang terdiri dari 4 sumbu dan 2 rangkaian dari 5 sumbu (5 mata). Pada tingkat ke 2 sebuah rangkaian dari 5 sumbu (5 mata). Pada bagian tengah tiap tempat sumbu terdapat hiasan berbentuk stupa. Bahan bakar adalah minyak kelapa. Biasanya kande jenis ini dimiliki oleh raja-raja aceh zaman dulu.
Kedua, Lampu bertingkat (panyot dong) jenis Lampu duduk, terbuat dari tembaga,semprong dari kaca. Bagian bawah merupakan kaki dapat dipisahkan dari badan lampu. bagian kaki ini dibuat seperti lekuk pucuk pakis. Tempat semprong berukir. Pada bagian badan terdapat tempat memasukkan minyak dan putaran sumbu.
Ketiga, Lampu satu sumbu (panyot dong) Lampu duduk terbuat dari tembaga,semprong dari kaca. Bentuk keseluruhan langsing,bagian dasarnya bundar bersambung dengan bagian badan yang berukir motif suluran daun dan bola-bola. Pada bagian tempat semprong terdapat hiasan ukiran. Alat pemutar sumbu berbentuk lempengan bertangkai.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |