Ini adalah cara yang khas dari masyarakat Aceh dalam menyimpan makanan. Kegunaan menyimpan ini adalah sebagai persiapan kalau kebetulan ada tamu mendadak yang dirasa perlu disuguhi makan. Makanan (masakan) dalam periuk atau belanga dengan beralaskan reungkan diletakkan dalam salang lalu digantung di atas dapur. Salang ada dua macam kalau dilihat dari bentuknya. Salang yang agak besar dibuat dari anyaman rotan atau daun iboh yang berbentuk seperti keranjang yang bagian atasnya terbuka dan ditambah tali, sebagai gantungan hingga bentuknya bersusun. Salang yang sederhana dibuat dari anyaman daun Iboh (sejenis palm) atau rotan, bentuknya sederhana sekali, hanya satu lapis saja.
Guci sebagai wadah menyimpan air di dapur yang dipergunakan sehari-hari untuk kebutuhan masak-memasak. Guci mempunyai berbagai ukuran dari yang besar sampai yang kecil. Di Aceh terkenal semacam tipe guci yang disebut peudeuna yaitu guci yang sangat besar. Guci (ukuran kecil dan sedang) yang sering dipakai di rumah. Melihat asalnya ada guci yang berasal dari luar (negara asing seperti Cina, Jepang) dan ada yang merupakan hasil produksi setempat. Guci berasal dari bahan baku porselin atau keramik, sedangkan produk lokal mempergunakan tanah liat. Penggunaan guci dalam kehidupan rumah tangga seharihariterutama yang berkaitan dengan aktifitas dapur, selaindipergunakan sebagai wadah menyimpan air, masih terdapatfungsi yang lain. Ada yang dipergunakan sebagai tempatmenyimpan minyeuk brok (jenis minyak kelapa yangdihasilkan dengan sistim pengolahan tradisional), tempat menyimpan asam sunti, tempat menyimpan cuka jok (cukaaren) dan cuka nipah. Guci dalam bentuk yang kecil disebut guroe. Pa...
Ceukeh sering kita kenal dengan istilah beliung yang merupakan perlengkapan tukang kayu. Berbentuk huruf T yang biasa digunakan untuk membuat atau mengolah kerajianan, rumah, ataupun kegiatan lain. Kadang dihiasi juga oleh motif suluran.
Satu-satunya alat yang dipergunakan untuk menampi beras adalah jeu'ee, yang dalam bahasa Indonesia disebut niru. Jeu'ee berbentuk hampir serupa dengan segitiga sama kaki yang tidak bersudut, yang pada pangkalnya lebih besar sedangkan pada bagian paling ujung lebih runcing. Sebuah jeu'ee mempunyai lebar pada bagian pangkal sekitar 50 cm. Pada bagian ujung sekitar 20 cm dengan panjangnya sekitar 60 cm. Terkait Jeu'ee dalam kehidupan masyarakat Aceh terdapat hal-hal yang bersifat magis. Ada suatu kepercayaan yang tumbuh, terutama pada masa pengobatan secara medis belum begitu berkembang, alat ini dipergunakan berhubungan dengan kesehatan. Niru sering dipergunakan untuk menangkal penyakit sapa bila seseorang menderita sakit seperti demam panas. Orang tersebut menurut keyakinan mereka telah disapa oleh setan-setan jahat. Untuk menyembuhkannya, setan tersebut harus diusir dan salah satu alat untuk mengusirnya dipergunakan niru. Oleh karena itu, dalam lingkungan masyaraka...
Cupak adalah alat takar/ukur tradisional masyarakat Aceh. Cupak terbuat dari tempurung kelapa. Biasanya cupak setara dengan 2 litre beras atau 3 kaleng susu.
Dalam peristilahan di Aceh, klah berarti anyaman rotan. Sebuah klah pliek terbuat dari anyaman rotan, bentuk bulat silinder. Terbuat dari belahan anyaman rotan dengan pola anyam yang menghasilkan motif geometris balok-balok. Biasa digunakan sebagai tempat pemeras (produksi) minyak kelapa.
Penggiling tebu ini berbentuk miniatur dibuat dari kayu. Dua buah kayu bulat berigi merupakan roda penghimpit yang diletakkan di atas balok lain. Pada bagian atas balok tersebut diberi pasak (pengikat). Tebu yang akan digiling diputar dengan cara di tarik oleh manusia, sapi atau kerbau. Air tebu yang keluar ditampung lalu dimasak hingga jadi manisan.
Keranjang/basket yang terbuat dari anyaman rotan. Berfungsi sebagai wadah.
Sejenis alat pengangkut/tas yang terbuat dari rotan dianyam. Selain itu tersusun atas bahan bambu, upih, tikar, rotan, bahkan kaleng. Bentuknya seperti keranjang empat persegi. Bagian bawah kecil dan melebar ke bagian atas. Mempunyai kaki empat buah, dua buah sangkutan. Terbuat dari ayaman rotan dan tikar. Bagian yang dekat ke badan pembawa dilapisi dengan tikar. Digunakan untuk memebawa berbagai barang, dangan, dan ada juga yang secara khusus untuk hasil pertanian (perkebunan) seperti tembakau, pala dan lain-lain.