892 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pappangajaiyyang
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Pappangajaiyyang berbentuk bundar persegi delapan dan lesung serta memkai pegangan pada bagian penutup. peralatan tersebut terdiri atas wadah sirih, pinang (2buah), tempat kapur dan tembakau susur, bermotif buah delima pada bagian penutup. fungsinya sebagai tempat menginag pada upacara adat perkawinan.

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Bajo
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Bajo berbentuk lonjong dan bagian bawah dudukan diberi hiasan motif pita. bagian penutupnya agak masuk kedalam tidak menonjol keluar berfungsi sebagai wadah menginang permaisuri pada upacara adat khususnya perkawinan.

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Epu
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Epu berebntuk segi empat dan berbentuk perahu pada bagian penutupnya. bagian dalamnya diberi sekat dan bagian pinggirnya dihias dengan motif tumpal bertitik dan bergaris. berfungsi sebagai menginang raja-raja pada upacara adat.

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Saleppa
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Saleppa berbentuk persegi panjang, tidak bermotif (polos). Pada bagian dalam dibuat sekat yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan ramuan menginang pada upacara-upacara, khususnya upacara daur hidup (upacara lingkaran hidup seorang individu).

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Ota Otang
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Ota otang berbentuk oval, buah manggis, dan corong pipih berkaki empat. Pada bagian dindning Ota-Otang terdapat motif kerawang, berlobang dan motif vertikal. Fungsinnya adalah untuk menaruh alat-alat menginag seperti kapur, sirih, buah pinang, gambir yang dikinang pada upacara adat perkawinan.

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Ukiran Pa'barre Allo
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

  Berasal dari Bahasa Toraja, yaitu Barre: Bulatan atau  Bundaran dan Allo: Matahari. Pa’Barre Allo berarti ukiran yang menyerupai matahari yang bersinar terang, memberi kehidupan kepada seluruh mahluk penghuni alam semesta. Ukiran ini diletakkan pada bagian rumah adat yang berbentuk segitiga dan mencuat condong keatas yang dalam bahasa Toraja disebut Para Longa,dan di letakkan di bagian belakang dan depan Rumah adat. Ukiran ini biasa diletakkan diatas u kiran Pa’Manuk  Londong

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Ne'Limbongan
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Dalam sebuah cerita, Ne’ Limbongan adalah nama seorang ahli bangunan pada zaman dahulu yang menciptakan ukiran-ukiran tradisional Toraja. Sedangkang menurut arti katanya Limbong berarti danau atau sumber air yang tidak pernah kering, memberi kehidupan dan kesegaran bagi manusia, flora dan fauna di lingkungan sekitarnya. Ukiran ini bermakna bahwa orang Toraja bertekad memperoleh rexeki dari empat  penjuru mata angin (utara, timur, barat, dan selatan) bagaikan mata air yang bersatu dalam satu danau dan memberi kebahagiaan kepada keturunannya

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Pa'ulu Karua
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Pa'ulu Karua berasal dari dua kata (Toraja) yaitu Ulu: Kepala, dan Karua:Delapan. Menurut mitos, Toraja dahulu kala ada delapan orang Toraja yang masing-masing menurunkan ilmu pengetahuan menyangkut kehidupan ini. Kehidupan orang ini diciptakan olehPuang Anggemaritik (Puang Matua atau Tuhan) dalam sebuah  puputan kembar ajaib dan masing-masing di karunia Ilmu pengetahuan yang berbeda-beda. Makna ukiran ini adalah orang Toraja mengharapkan dalam rumpun keluarga mereka, muncul orang yang memiliki ilmu yang tinggi dan berguna untuk kepentingan masyarakat. Untuk mengukir ukiran Toraja tersebut menggunakan warna yang terdiri warna alam yang mengandung arti dan makna tersendiri bagi masyarakat Toraja, yaitu sesuai dengan falsafah hidup dan perkembangan hidup manusia Toraja. Oleh karena itu  penggunaan warna pada ukiran tersebut tidak boleh diganti /dirubah dalam pemakaian. Bahan warna Passura’ (ukiran) disebut Litak yang merupakan warna dasar bagi masyaraka...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Guci khas Yogyakarta
Ornamen Ornamen
Jawa Tengah

Warna cokelat tanah adalah salah satu karakteristik dari ornamen khas kota Gudeg ini. Tanah liat adalah bahan baku utama dalam proses produksi ornamen ini. Dalam proses pembuatannya juga terkadang diberikan corak khusus yang berisi tentang cerita kuno khas tanah Yogyakarta. Ukuran dari ornamen ini bisa dari se-ukuran vas bunga, hingga seperti gentong. Fungsi lain dari ornamen ini disamping sebagai hiasan, salah satunya sebagai alat pelengkap upacara adat tradisional. bisa kita temukan dalam upacara syukuran khas Yogyakarta, ornamen ini digunakan sebagai tempat dupa yang dibakar. ornamen ini juga salah satu jenis ornamen tertua yang ada di Yogyakarta. 

avatar
Didi Danarkusumo