koleksi museum Aceh berupa gambaran Al-Qur'an yang telah terdapat di Aceh sejak sebelum abad ke 13. Ornamentasi merupakan perpaduan antara Melayu, Arab, dan China.
Terbuat dari batu, kuningan, tali, damar, campuran timah pada abad ke-19. Alu ini digunakan untuk menghaluskan berbagai bahan-bahan yang digunakan untuk ritual. Keunikan dari alu ini adalah, alu ini merupakan kombinasi dari pegangan yang terbuat dari kungingan dan akar tanaman. Pada pegangannya terdapat ukiran manusia yang telanjang - seorang pria yang bisa dilihat dari alat kelaminnya - dan memegang sebuah mangkuk persembahan yang diangkat sampai batas dada. Dia memakai sebuah kopiah dengan seikat rambut yang terlihat keluar. Matanya berhiaskan campuran timah, dan telinganya dibentuk dengan gulungan kawat.
Terbuat dari batu, kuningan, tali, damar, campuran timah pada abad ke-19. Alu ini digunakan untuk menghaluskan berbagai bahan-bahan yang digunakan untuk ritual. Keunikan dari alu ini adalah, alu ini merupakan kombinasi dari pegangan yang terbuat dari kungingan dan akar tanaman. Pada pegangannya terdapat ukiran manusia yang telanjang - seorang pria yang bisa dilihat dari alat kelaminnya - dan memegang sebuah mangkuk persembahan yang diangkat sampai batas dada. Dia memakai sebuah kopiah dengan seikat rambut yang terlihat keluar. Matanya berhiaskan campuran timah, dan telinganya dibentuk dengan gulungan kawat.
Kekayaan visual bali berupa imajinasi karakter yang menggambarkan sisi yang bersifat negatif/hitam dalam kehidupan. Bersumber dari mitologi dan kepercayaan di bali
Ornamen Daun-daunan Khas Bali, merupakan bentuk sulur-suluran dedaunan yang diukir pada kayu. Pada bagian atas terdapat ornamen dekorasi berbentuk payung khas Bali. Foto: Hokky Situngkir Tempat: Jakarta
Kaligrafi aksara Jawa merupakan kebudayaan Jawa warisan nenek moyang masyarakat Jawa. Tidak seperti batik yang kini sudah lestari, kaligrafi aksara Jawa bisa dikatakan terancam punah. Fan Page dan Group Kaligrafi Aksara Jawa di Facebook: Kaligrafi Jawa dan Kaligrafi Aksara Jawa. Twitter: @KaligrafiJawa Foto Relief Kaligrafi Aksara Jawa yang terbuat dari limbah kertas. Water resistant (tahan air). Bunyi: Kembang. Jika anda tertarik dengan produk ber-Kaligrafi Aksara Jawa, di Yogyakarta ada Rikswa Craft yang memproduksi Hiasan Dinding Relief Kaligrafi Aksara Jawa dari Limbah Kertas. Produk Rikswa Craft ini juga dapat dijumpai di Mirota Batik Jl. Malioboro Yogyakarta. Anda juga bisa memesan nama anda untuk dibuat Relief Kaligrafi Aksara Jawanya. Sebaiknya anda memesan satu minggu sebelum datang ke Jogja, sehingga ketika sudah sampai di Jogja tinggal membawa pulang Relief Kaligrafi Aksara Jawa yang sudah anda pesan.
Wuluku bentuknya seperti palu besar dan dibuat dari kayu. Wuluku memiliki fungsi untuk membajak sawah, biasanya menggunakan kerbau sebagai penariknya. Wuluku yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Bajak adalah salah satu perkakas pertanian untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman dan penaburan benih, juga merupakan salah satu alat paling sederhana dan berguna dalam sejarah. Tujuan utama dari membajak adalah untuk membawa tanah bagian dalam yang subur ke permukaan. Wuluku (Bajak) biasanya ditarik oleh seekor kerbau. Walau demikian, di beberapa daerah di negara miskin dan berkembang, bajak ditarik oleh kuda. Sedangkan, di negara-negara maju, sudah dipergunakan mesin bajak bertenaga bahan bakar fosil.
Sulur bunga bali yang dirancang melingkar. Terlihat di Hotel Puri Denpasar, Jakarta.
Kendi, Air Beroksigen Kendi tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia , merupakan tempat air minum yang terbuat dari bahan tanah liat. Kendi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Kundika yang berarti wadah air minum. Air yang ditaruh di dalam kendi berbeda dengan air yang ditaruh pada teko biasa, air kendi biasanya sejuk menyegarkan.Dahulu, terutama bagi masyarakat Jawa kendi merupakan salah satu perabot rumah tangga yang wajib ada. Popularitas kendi memang telah terg antikan oleh tempat air yang dianggap lebih modern seperti dispenser atau teko yang secara visual lebih enak dipandang. Kini kendi lebih banyak digunakan dalam upacara adat saja seperti saat upacara perkawinan. Air yang terdapat dalam kendi dianggap suci, murni, dan menyejukan, menjadi simbol perkawinan yang sempurna.Namun dibalik bentuknya yang sederhana ternyata air kendi sangat menyehatkan. Kendi yang baik adalah kendi yang terbuat dari tanah liat dengan proses pembakaran...