MENYINGKAP MISTERI TERKUBURNYA PERADABAN TAMBORA Geria, I Made (2015) MENYINGKAP MISTERI TERKUBURNYA PERADABAN TAMBORA. In: MENYINGKAP MISTERI TERKUBURNYA PERADABAN TAMBORA. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta, 01-142. ISBN 978-602-386-032-6 Text Menyingkap misteri terkuburnya peradaban TAMBORA.pdf Download (22MB) | Preview Abstract BUKU ini hadir dengan perspektif multidimensional. Ada tiga disiplin yang digunakan untuk mengulas objek yang diteliti, yakni wilayah Tambora. Adapun disiplin-disiplin dimaksud adalah arkeologi, ekologi dan stratigrafi. Masing-masing disiplin itu ditangani oleh masing-masing ahlinya. Sesuatu yang tampak mengagumkan adalah bahwa tiga disiplin itu berhasil "dipadukan" sehingga tiga disiplin itu hadir dalam suatu kerjasama yang kompak...
Menepis kabut Pawitra Geria, I Made and Sahid, Nurman and Sidomulyo, Hadi and Rahadyan, Kusworo (2017) Menepis kabut Pawitra. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta, 01-20. Text RP_Penanggungan.pdf Download (7MB) Abstract Situs Gunung Penanggungan menempati posisi yang terbilang istimewa dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Digunung yang dimasa laludi anggap suci ini,banyak dijumpai bangunan purbakala dalam berbagai bentuk dan jenisnya.Ia akhirnya menjadi gunung terkaya yang pernah dimiliki dunia arkeologi Indonesia. Kepurbakalaan yang ada seolah mengisi kekosongan catatan sejarah dimasa peralihan, antara masa Majapahit akhir hingga mulai berkembangnya pengaruh Islam di Nusantara .Bukti-bukti arkeologi situ tentunya tetap harus terjaga keber...
Batu nisan Hamzah Fansuri Guillot, Claude and Kalus, Ludvik (2007) Batu nisan Hamzah Fansuri. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta. Text BATU NISAN HAMZAH FANSURI.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph... Abstract Pada bulan Oktober 1999, dalam rangka penelitian arkeologi yang dilakukan oleh satu tim Indonesia-Prancis di situs Barus, diusahakan membaca inskripsi-inskripsi berbahasa Arab (dan satu berbahasa Parsi) yang terdapat pada sekitar empat puluh nisan yang berhasil menembus zaman sampai kini . Pada salah satu nisannya terdapat nama Fansur yang anehnya ditulis Fansur1 padahal katanya bukan suatu nisbah (kutipannya "min balad Fansur"f''). Nama...
Tampaknya masalah “memandang” dan “dipandang” antara bekas terjajah dengan 159 mantan kolonial-penjajah memang tidak selesai dengan pengakuan kemerdekaan saja. Mereka, generasi kedua bangsa, masih membutuhkan waktu untuk memulihkan sejarah masa lampau kedua negara. Namun lebih penting lagi perspektif mereka, seperti kutipan semula. Mereka justru butuh kesadaran memulihkan pemahaman patriotisme-nasionalisme dengan bersikap sportif dan bijaksana dalam setiap melihat sumber masalah kedua bangsa. Rutinitas tahunan Peringatan Hari Pahlawan untuk pahlawan yang gugur, semoga tidak sia-sia. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/11379/
Naskah kuno Melayu kebanyakan menggunakan huruf Arab Melayu yang dikenal pula sebagai huruf Jawi. Dengan huruf yang demikian hanya orang-orang tertentu yang dapat "menyentuhnya" dan orang yang tidak "mengetahui" huruf itu tidak berminat menyentuhnya. Perbandingan antara orang yang "mengetahui" dan "Tidak mengetahui" di zaman sekarang lebih banyak yang tidak mengetahui. Bahkan ada sementara orang yang menganggap dengan melihat fisiknya dari naskah kuno akan merusak kesehatan. Untuk memindahkan sebuah naskah kuno harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/7631/
Kata prasasti berasal dari bahasa Sanskerta. Arti sebenarnya adalah pujian. Namun kemudian didefinisikan sebagai artefak berupa huruf-huruf, kata-kata atau tanda-tanda konvensional yang dipahatkan pada bahan-bahan yang tidak mudah rusak dimakan usia. Contoh artefak-artefak itu batu, logam, dan tanah liat bakar. Itulah uraian pada bagian awal buku Prasasti. Selanjutnya uraian tentang aksara, bahasa, dan pertanggalan pada prasasti. Buku ini menjelaskan pula pengertian candrasangkala, yakni angka tahun yang dinyatakan dalam bentuk kalimat dengan kata-kata yang mempunyai nilai angka tertentu. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/10859/
Penerbitan buku "Unsur Sejarah Dalam Naskah Melayu" tulisan Dra. Yumsari Yusuf adalah usaha Museum Nasional mengetengahkan hasil kajian naskah-naskah Melayu dalam hubungannya dengan sejarah sebagian dari wilayah republik kita yang diharapkan akan bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Pada dasarnya memang sulit untuk meneliti latar belakang suatu negara melalui sebuah karya sastra sejarah. Kita tidak mungkin mendapatkan fakta-fakta yang dapat dipercaya. Hampir sebagian besar isinya merupakan cerita mitologi dan dongeng setempat atau pemujaan secara berlebihan terhadap seorang tokoh atau sebuah negeri, sehingga banyak bercampur dengan cerita fantasi. Untuk dapat mengetahui nilai historis dari sebuah karya sastra sejarah, kita harus mengadakan penelitian terhadap catatan-catatan lokal dan membandingkannya dengan beberapa sumber asing. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/8283/
Hemat pangkal kaya, kaidah kuno ini masih selalu kita dengarkan dari anak-anak yang menghafal slogan. Bagaimana pun orang-rang sukses memang tidak lepas dari jurus jitu ini. Namun anak-anak jaman sekarang semakin susah mengaplikasikannya. Sebesar apapun penghasilanmu pasti cepat habis bila Anda tidak cermat dalam memenejemen pengeluaran. Menyisihkan uang pada saat muda itu penting untuk menyiapkan masa tua nanti. Mungkin bisa jadi kita butuhkan ketika ada keperluan yang mendadak atau dapat kita manfaatkan ketika sudah tidak bekerja lagi. Maka dari itu menyimpan dana untuk ditabung sangat disarankan. Untuk memulai memang tidak gampang akan tetapi jika kita dapat membiasakanya dari sesuatu yang kecil pasti akan jadi kebiasaan. Inilah cara kuno supaya Anda bisa berhemat, tapi tetap bisa main dengan teman-temanmu, simak yaa: Saat gajian sisakan uang untuk ditabung Upayakan setiap bulan Anda harus menabung berapa persen dari upahmu. "Beli segala yang Anda inginkan terlebi...
Bicara tentang rumah makatiang adalah satu hal yang snagat penting untuk menunjang berdirinya dan tegaknya rumah tersebut untuk dihuni sebagaimana yang dilakukan sejak jaman dahulu hingga kapanpun dalam dan dengan bahan apapun demikian halnya dengan negara,Indoensia menyetujui dan mengaklamasikan pancasilamenjadi soko guru sekaligus pemerkokog budaya Indonesia yang diyakini kebhenikatunggal – ikaannya Beberapa dari budaya yang diind[pirasikan oleh Pancasila antara lain sikap menghargai pendapat orang lain serta melakukan gotong royong telorans dalam keseharian dan lingkungan bai itu dalam melakukan hal yang yang nbersifat spiritual dana tau yang bersifat kebersamaan.sebenarnya bhineka tunggal ika yang diartikan sebagai sebuah keanekaragaman namun tetap satu juga baik dalam kesehariannya di wujudkan dalam bentuk agama dan yang lainnya merupakan aspek yang akan selalu emnimbulkan konflik jika kita tidak bias melakukan penetralisiran atas perkembangan yang terdapat dalam amsyarakat khduu...