1.686 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Galunggung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Galunggung memiliki tinggi sekitar 160 cm, lebar atas 80 cm, lebar bawah 75 cm. Prasasti ini terletak di Rejotangan, Tulungagung. Di sekeliling prasasti Galunggung banyak terdapat tulisan memakai huruf Jawa kuno. Tulisan itu berjajar rapi. Total ada 20 baris yang masih bisa dilihat mata. Sedangkan di sisi lain prasasti beberapa huruf sudah hilang lantaran rusak dimakan usia. Di bagian depan, ada sebuah lambang berbentuk lingkaran. Di tengah lingkaran tersebut ada gambar persegi panjang dengan beberapa logo. Tertulis pula angka 1123 C di salah satu sisi prasasti:   sumber :http://ilhamblogindonesia.blogspot.com/2013/08/10-benda-benda-dan-bangunan-peningalan.html#ixzz2ymXjVn2s

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Prasasti Panumbangan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Pada tanggal 2 Agustus 1120 Maharaja Bameswara mengeluarkan prasasti Panumbangan tentang permohonan penduduk desa Panumbangan agar piagam mereka yang tertulis di atas daun lontar ditulis ulang di atas batu. Prasasti tersebut berisi penetapan desa Panumbangan sebagai sima swatantra oleh raja sebelumnya yang dimakamkan di Gajapada. Raja sebelumnya yang dimaksud dalam prasasti ini diperkirakan adalah Sri Jayawarsa.  

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Prasasti Kamulan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Prasasti Kamulan ini berada di Desa Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibuat dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, pada tahun 1194 Masehi, atau 1116 Caka. Melalui prasasti ini disebutkan bahwa hari jadi dari Kabupaten Trenggalek sendiri tepatnya pada hari Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.   

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Prasasti Canggal
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Prasasti Canggal ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berita mengenai penemuan ini pertama kali di publikasikan pada tanggal 10 Maret 1884, dalam sebuah sesi pertemuan anggota kelompok ilmiah Royal Academy di Amsterdam, Belanda. Prasasti ini adalah merupakan salah satu peninggalan terpenting dari kerajaan Mataram Kuno di wilayah Jawa Tengah. Pada prasasti ini ditemukan angka tahun pembuatan yang telah memungkinkan para arkeolog untuk dapat memperkirakan periodisasi berdirinya kerajaan tersebut di Pulau Jawa. Angka tahun pendirian pada prasasti tersebut termuat dalam sebuah Candrasengkala yang berbunyi “Sruti Indriya Rasa” (Sruti = 4, Indriya = 5, Rasa = 6) yang menyatakan tahun 654 Saka atau 732 Masehi. Prasasti ini dianggap sebagai prasasti “berangka tahun” yang tertua di Pulau Jawa. Prasasti ini ditulis menggunakan aksara Pallava dan dalam Bahasa Sanskrit dialek awal yang menur...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Prasasti Blanjong
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Bali

Prasasti Blanjong adalah tugu batu bertulis yang merupakan prasasti dari Raja Kasari Warmadewa yang berkeraton di Singhadwala sekitar tahun 917 Masehi. Prasasti tersebut berbentuk sebuah tiang atau pilar batu dengan ukuran setinggi 177 cm dan bergaris tengah 62 cm. Prasasti ini dapat dikatakan sebagai temuan terpenting di situs Blanjong dan paling banyak menimbulkan teka-teki yang belum terjawab hingga sekarang di kalangan para ilmuwan arkeologi. Prasasti Blanjong ini ditulis dengan dua macam huruf yaitu huruf Pre-Negari dan sejenis huruf Kawi. Bagian yang ditulis dengan huruf Pre-Negari menggunakan bahasa Bali Kuno. Sedangkan bagian yang ditulis dengan huruf Kawi menggunakan bahasa Sansekerta

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Prasasti Kalasan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Kalasan di tulis dengan  huruf Pra-nagari dalam bahasa Sansekerta dan berangka tahun 778 M. Isi prasasti ini adalah, bahwa para Guru keluarga raja (Sailendrawangsatilaka) telah berhasil membujuk Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana untuk mendirikan bangunan suci bagi Dewi Tara (Candi Kalasan) dan sebuah biara untuk para pendeta (Candi Sari) dalam kerajaan keluarga Sailendra. Kemudian Panangkarana menghadiahkan Desa Kalasa kepada para sanggha.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Stupa Glagah
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

KEUNIKAN Stupa Glagah berada di pekarangan milik penduduk. Stupa terbuat dari batu andesit. Termasuk juga batu lapik atau alas dari stupa tersebut. Tinggi stupa sekitar 180 cm. Diameter stupa kira-kira 50 cm. Batu alas atau lapik stupa berukuran sekitar panjang 70 cm, lebar 70 cm, dan tinggi sekitar 70 cm. Di sisi stupa tersebut juga terdapat batuan lain dengan beberapa ukuran yang diduga merupakan bagian dari peninggalan kuno seperti stupa yang berada di lokasi. Menurut beberapa sumber Stupa Glagah ini dibuat pada abad 8-9 Masehi. Sejarahnya masih belum jelas. Tapi, paling nggak, dengan adanya stupa ini,  menunjukkan kalau di sekitar Sidorejo, Temon pada kisaran abad 8-9 telah dihuni manusia dengan peradaban yang cukup maju. Ada juga cerita lain yang berkembang, yang menyebutkan kalau kemungkinan Stupa Glagah mempunyai kaitan dengan cerita rakyat yang sempat berkembang di tempat itu. Cerita rakyat itu menyebutkan bahwa di Glagah dulu ada wilayah yang dinamakan Ka...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Lontara akkarungeng ri Bone
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

Akkarungeng bisa disepadankan dengan pararaton di Jawa Timur (Kitab Raja-raja, yang memuat kisah raja-raja zaman kerajaan Singasari dan Majapahit). Akkarungeng adalah sebuah kitab yang memuat peristiwa suksesi di Kerajaan Bone; diawali oleh pengangkatan raja/mangkau' oleh kelompok-kelompok masyarakat (anang), masa keemasan dan masa kemunduran sampai akhirnya berintegrasi dengan Republik Indonesia. Hampir tidak ada bukti fisik yang dapat ditelusuri untuk mencari tahu sejarah awal Kerajaan Bone selain tulisan-tulisan kuno yang terdapat dalam lontara'. Hanya sedikit informasi dari lontara' sebagai sebuah fakta, bahkan mengenai asal-usul Manurung-E disinyalir sebagai mitos, berupa dongeng yang bersumber dari "sure La Galigo" dan budaya tutur masyarakat Bone. Namun, setelah era Manurung-E, kesadaran akan sejarah agaknya mulai mendapat perlakuan khusus yang ditandai dengan keinginan pihak kerajaan maupun masyarakat luas melakukan penulisan silsilah dan keturunan raja-raja yang sudah ditulis...

avatar
Zashanatasya
Gambar Entri
Prasati Kawali
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasati Kawali adalah Salah satu bukti hadirnya kerajaan Sunda Galuh semasa Prabu Niskala Wastukencana yang berada di Kawasan Astana Gede Kawali seluruhnya berjumlah 6 buah. Prasasti ini beraksara sunda kuno. Pada baris kelima tertera "  Mahayunan Ayuna Kadatuan"  yang artinya pembangunan untuk kebahagiaan daerah. 

avatar
Wahyu Angga Utama