Naskah ini menceritakan tentang lakon wayang purwa tentang usahaDewi Srikandi untuk mempelajari ilmu dan cara memanah (senjata panah) kepada Arjuna. Dalam katalog Induk Naskah-naskah Nusantara jilid 1 Museum Sonobudoyo Yogyakarta, bercerita wayang purwa lakon Srikandhi Maguru Manah yang disadur dan dikembangkan dalam bentuk tembang macapat. Ceritera diawali dengan Prabu Jungkungmardeya yang berhasil menaklukan Prabu Jayasukendra dari Paranggubarja. Prabu Jungkungmardeya menjadi raja di Paranggubarja, Patih Jayasukendra tetap menjadi patih dengan nama Jayasudarga. Jungkungmardeya melamar Srikandhi lewat Patih Jayasudarga. Lamaran diterima oleh Prabu Drupada, tetapi Srikandhi tidak bersedia menjadi isteri Jungkungmardeya. Pada suatu malam Srikandhi meninggalkan istana, mengembara ke hutan. Dalam pengembaraan itu Srikandhi bertemu dengan Arjuna. Arjuna berhasil mengalahkan Jayasudarga dan Jungkungmardeya, kemudian kawin dengan Srikan...
Bima atau Bimasena adalah seorang tokoh protagonis dalam Mahabarata . Ia merupakan putra Kunti , dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya berhati lembut. Di antara Pandawa, dia berada di urutan kedua dari lima bersaudara. dalam Mahabarata diceritakan bahwa Bima gugur di pegunungan bersama keempat saudaranya setelah Bharattayudda berakhir. Cerita tersebut dikisahkan dalam jilid ke-18 Mahabharata . Bima setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap mendua, serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus ( krama inggil ) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Ia mahir bermain gada , serta memiliki berbagai macam senjata,...
Prasasti Tukmas terletak di Kelurahan Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Batu alam di lereng Gunung Merbabu yang dipahat dengan satu baris aksara Pallava berbahasa Sanskerta sementara ini merupakan prasasti berusia paling awal yang ditemukan di Jawa Tengah, berdasarkan paleografisnya berasal dari kisaran abad VI-VII M. Batu alam berukuran cukup besar yang memuat aksara dan bahasa dari India tersebut berada di dekat sebuah mata air yang jernih. Boleh jadi mata air tersebut merupakan sumber air suci – layaknya air suci dari Sungai Gangga di India- yang dipercaya oleh masyarakat dan pemuka agama Siva yang mungkin tinggal di sekitarnya dan mengelola sumber air pada saat itu. Kesucian mata air tersebut dikuatkan dengan keberadaan prasasti di dekatnya yang memuji mata air yang keluar dari gunung dan menjadi sebuah sungai. Transkrip Prasasti Tukmas atau disebut pula dengan nama prasasti Dakawu berbentuk sajak, sebagai berikut: (itant) u&A...
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang digunakan Suku Jawa, baik yang bermukim di belahan Utara Pulau Jawa (sekarang Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta) sebagai tempat lahir bahasa tersebut, maupun di berbagai tempat lainnya, yang dihuni secara signifikan oleh para pendatang dari tanah Jawa, dengan berbagai latar belakang. Artikel ini mengulas sejumlah isu populer yang berkenaan dengan bahasa Jawa, dan tidak menyinggung hal-hal yang berhubungan dengan ilmu tatabahasa. Persebaran Bahasa Jawa ( basa Jawa ) termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesian, yang hari ini menjadi bahasa ibu bagi lebih dari 40 persen penduduk dari populasi masyarakat Indonesia, yang tersebar hampir di seluruh penjuru tanah air. Sensus tahun 1980 menunjukan, bahasa Jawa digunakan di Yogyakarta oleh 97,6% dari populasi penduduk, di Jawa Tengah (96,9%), di Jawa Timur (74,5%), di Lampung (62%), di Sumatera Utara (21%), di Sumatera Utara (17%), di Bengkulu (15,4%) di Sumatera Selatan (12,4%), di Jaw...
Periodisasi : Abad IX M Asal : Komplek Candi Sewu Kabupaten Klaten Ukuran : Tinggi arca 8,5 cm Tinggi Yoni 2,5cm No. Inv. : 1746 Arca salah satu dewa utama Hindu ditemukan di komplek candi Budha sangatlah menarik, terlebih dewa tersebut adalah Mahadewa, nama lain Siwa. Hal menarik lainnya, Siwa diarcakan dalam sikap anjalimudra (menyembah) yang merupakan ciri dewa yang berada di tingkat yang lebih rendah. Fenomena itu dapat dijelaskan melalui Naskah Agama Budha, Nispanayogawali yang menyebutkan bahwa di dalam Dharmadhatuwagiswaramandala dewa utamanya adalah Manjusri sedangkan dewa-dewa Hindu (Trimurti) disertakan dalam Mandala tersebut. Di dalam prasasti Kelurak yang ditemukan di dekat Candi Lumbung (terletak di sebelah selatan Candi Sewu) disebutkan pula bahwa di dalam diri Manjusri terdapat Brahma, Wisnu, dan Maheswara (Siwa). Dengan demikian, arca Siwa dalam sikap anjali merupakan arca yang berhubungan dengan salah satu mandala agama Budha. Sumber:&nb...
Aksara Jawa Kuno berasal dari Aksara Pallawa yang mengalami penyederhanaan bentuk huruf pada sekira abad VIII. Aksara Pallawa itu sendiri merupakan turunan Aksara Brahmi dan berasal dari daerah India bagian selatan. Aksara Pallawa menjadi induk semua aksara daerah di Asia Tenggara (e.g. Aksara Thai, Aksara Batak, Aksara Burma). Secara lengkap aksara jawa bisa dilafalkan menjadi sebuah kalimat “Hanacaraka, data-sawala, pada jayanya, magha-batanga” . Secara terpisah aksara tadi bisa dijelaskan mulai dari “Ha-Na-Ca-Ra-Ka” yang mengisahkan tentang dua orang sakti, “Da-Ta-Sa-Wa-La” menceritakan kalau keduanya terlibat perselisihan hingga mereka berkelahi. “Pa-Da-Ja-Ya-Nya” menyebutkan kalau keduanya sama – sama sakti, pada kumpulan aksara yang tersisa “Ma-Ga-Ba-Tha-Nga” menceritakan kalau akhirnya dua orang sakti tadi tewas be...
Serat Weddhasangkala merupakan sebuah serat atau buku yang berisi ilmu atau pengetahuan tentang sengkalan, ditulis dalam aksara Jawa cetak, dalam bahasa Jawa Macapat (tembang), untuk lebih detil bisa diundhuh file pdf serat Weddhasangkala di www.sasayota.jimdo.com
Museum Kailasa menyimpan berbagai koleksi purbakala, etnografi, maupun diorama kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng. Dengan demikian, pengunjung bisa mempelajari sejarah Dieng yang tertata apik di sekeliling ruangan itu. Bahkan, pengunjung Museum Kailasa bisa menyaksikan film pendek yang menggambarkan kehidupan masyarakat Dataran Tinggi Dieng.
Prasasti Kelurak merupakan prasasti batu berangka tahun 782 M yang ditemukan di dekat Candi Lumbung , Desa Kelurak, di sebelah utara Kompleks Percandian Prambanan , Jawa Tengah . Keadaan batu prasasti Kelurak sudah sangat aus, sehingga isi keseluruhannya kurang diketahui. Secara garis besar, isinya adalah tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya. Menurut para ahli, yang dimaksud dengan bangunan tersebut adalah Candi Sewu , yang terletak di Kompleks Percandian Prambanan. Nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya . Prasasti Kelurak ditulis dalam aksara Pranagari, dengan menggunakan bahasa Sanskerta . Prasasti ini kini disimpan dengan No. D.44 di Museum Nasional , Jakarta . Prasasti Kelurak merupakan prasasti batu berangka tahun 782 M yang ditemukan di dekat Candi Lumbung , Desa Kelurak, di sebelah u...