57 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nujum Pane Na bolon
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Nujum PANE NA BOLON, dalam tradisi Batak Kuno diterapkan ketika akan mengadakan perang atau mendirikan kampung baru. "Pane yang besar" adalah dewa yg mengelilingi bumi (banua tonga) menempati ke empat mata angin selama masing2 tiga bulan. Pane nabolon adalah dewa yg sangat ditakuti, terkadang meminta korban nyawa pada saat perang dan saat terjadi wabah penyakit. Untuk mengatasi hal itu, hanya datu-lah yg paham dgn perilaku pane na bolon. Sehingga datu perlu meramalkan posisi pane. Demikian transliterasi diagram: Jaha hita adop pane monang ma hita di hasuhuton na bolon ditumpak do hita ale marparang ale guru Manalom Debata ni Aji asa hita monang disi Jaha hata siyuk osang pane talu ma hata Jaha hita boltok pane monang ma hita sada pinang ni ale guru nami I ya paraboti Jaha hita bosik ihur pane talu ma hita di hasuhuton inon. Jaha hita omba pane monang ma hita duwa pinang ni ale guru Debata ni Aji Boma ninta ita paraboti idi Jaha hita tambi pane mago...

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Buku laklak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Pustaha laklak sering juga dikatakan buku Laklak. Buku Laklak ialah suatu buku pustaha dimana isinya berisi aksara Batak. Buku Laklak ini terbuat dari kulit kayu. Jika dilihat sekilas akan sangat mirip seperti buku dengan ukuran yang agak besar namun disusun dengan rapi berupa lipatan-lipatan kayu. Dan sampul dari Pustaha Laklak ini digorga atau ditambahkan gambar-gambar ornament yang menggambarkan isi dari bukunya. "Boja" digunakan sebagai tintanya dan ujung pisau atau "tarugi" yang digunakan untuk menuliskan aksara Batak tersebut di kulit kayu. Boja ialah sejenis "gota" atau getah kayu. Pustaha Laklak, Buku Aksara Batak Pustaha Laklak, Buku Aksara Batak Dahulu kala, sering kali orang mengoleskan getah ini ke gigi mereka, karena menurut mereka gigi mereka akan terlihat lebih bagus dan lebih kuat. Tentu buku Laklak ini juga memiliki fungsi tersendiri bagi orang Batak dan ini tergantung dari penulisnya. Pada umumnya Pustaha Laklak menuliskan ilmu seperti Parhalaan yaitu ilmu perbinta...

avatar
Yolandapatrisia
Gambar Entri
Marga Saruksuk
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Saruksuk adalah salah satu marga Batak. Marga Saruksuk adalah termasuk dalam kelompok dari marga Si Raja Borbor, dan memakai marga Saruksuk. Tarihoran adalah keturunan Datu Dalu dengan silsilah : Sariburaja III (memakai marga Pasaribu Raja Dohang > Habeahan (memakai marga Pasaribu dan Habeahan) >Bondar (memakai marga Bondar dan Pasaribu) >Gorat (memakai marga Pasaribu dan Gorat) Parapat Tarihoran Matondang Saruksuk Narasumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Saruksuk

avatar
Monikasihombing sihombing
Gambar Entri
Panorama Alam Hutaginjang - Muara (Sumatera Utara)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Potensi tersebut sangat berhubungan dengan daya tarik dan nilai objek-objek wisata yang tersebar di Taput (Tapanuli Utara) yang terdiri atas objek wisata rohani, wisata alam, sejarah serta wisata hutan. Dari penelusuran informasi oleh BPPKRINEWS diketahui,Hutaginjang menjadi lokasi pelaksanaan olahraga terbang layang bertaraf internasional, melihat lokasi take off nya yang representative. Namun yang menjadi masalah adalah infrastruktur yang kurang mendukung, misalnya kondisi landing di Desa Aritonang yang kurang bagus sementara lokasinya sangat baik,Lead Angin yang tidak stabil dilereng bukit tepatnya di Sitanggor ,3 kilometer dari Shelter Panatapan Muara. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah sat...

avatar
Monikasihombing sihombing
Gambar Entri
Situs Batu Megalit Lahemo
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Situs Batu Megalit Lahemo Menurut legenda yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, situs batu megalit yang berada di Desa Lahemo Kec. Gidö ini merupakan batu peninggalan keluarga Tuada Ho (yang berasal dari Gomo) yang memiliki dua orang istri, yang pertama adalah Gaweda Nandrua memiliki anak yaitu Waruwu, Halawa (menjadi marga Halawa dan Dakhi), Gulö dan Ndraha; serta dari istri keduanya Sa'uso Lama (putri dari Gea), memiliki putra yaitu Tumba Laoya yang anaknya adalah Lukhu Toli (Harefa), Lukhu Mabnua (Telaumbanua), Lukhu Hada (Mendröfa), Lukhu Bongi (Laoli), Lukhu Zendratö (Zendratö), Lukhu Baene (Zalukhu) dan Lukhu Lase (Lase). Sementara, Lukhu Fakhe dan Lukhu Manu tidak memiliki keturunan. Di antara kumpulan batu-batu megalit tersebut juga terdapat beberapa batu dengan bentuk unik yaitu batu megalit Saita Gari Tuada Ho (tempat sangkutan pedang Tuada Ho), berukuran cukup besar dan terdiri dari dua buah lempengan b...

avatar
Monikasihombing sihombing
Gambar Entri
Situs Batu Megalit Saita Garamba
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Situs Batu Megalit Saita Garamba Situs peninggalan sejarah ini terletak di Desa Saita Garamba Kec. Gdö (± 6 km dari jalan raya lintas arah Gunungsitoli-Teluk Dalam). Strukturnya cukup beragam, ada yang berbentuk kuburan leluhur dari tumpukan batu-batu, bentuk "ni'ogadi" dan ada juga berbentuk "behu". Lokasi situs ini berada ± 15 km dari Bnadara Udara Binaka atau ± 34 km dari Kota Gunungsitoli dan dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan roda empat, lalu berjalan kaki ± 100 m dari pinggir jalan. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1

avatar
Monikasihombing sihombing
Gambar Entri
Situs Batu Megalit Maliwa’a
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Situs Batu Megalit Maliwa'a Situs peninggalan sejarah ini terletak di Desa Maliwa'a Kec. Idanögawo ± 42 km dari Kota Gunungsitoli (± 25 km dari Bandara Udara Binaka). Strukturnya cukup bervariasi, ada yang berbentuk "ni'ogadi" dan ada juga yang berbentuk "behu". K.M. Fondrakö Untuk mendukung pengembangan destinasi tujuan wisata di Kabupaten Nias, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI telah menghibahkan 1 (satu) unit kapal motor pariwisata yaitu K.M. Fondrakö. Kapal motor ini memiliki 2 mesin 170 PK dengan kecepatan 25 knot per jam atau 26-30 mil laut per jam dengan fasilitas AC, kabin eksekutif, pelampung, toilet, radio panggil dan kapasitas penumpang 12 orang. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1

avatar
Monikasihombing sihombing
Gambar Entri
Beo Nias (Gracula Religiosa Robusta)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Beo Nias (Gracula Religiosa Robusta) Sub spesies burung beo yang hanya terdapat di Pulau Nias ini paling populer karena pandai menirukan berbagai suara termasuk ucapan manusia. Beo Nias termasuk satwa langka yang dilindungi karena populasinya yang hampir punah. Narasuamber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1

avatar
Monikasihombing sihombing
Gambar Entri
Alat-Alat Pertanian Tradisional Nias
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Alat-Alat Pertanian Tradisional Nias 1. Söu Bagoa (Kerudung pelindung kepala) 2. Daga (Keranjang) 3. Balu-Balu Hulu (Pelindung punggung dari terik matahari) Naha Danömö (Tempat bibit tanaman) 2 Lou (Tabung tempat hasil pertanian) 3. Töwa (Karung tempat hasil pertanian) 4. Sölu (Tabung tempat menyimpan daging yang diasapi atau digarami) 5. Rumbi (Guci tempat menyimpan daging yang digarami) Fogo'o Gowi (Alata untuk mencungkil ubi dar tanah) 2. Naha Danömö (Tempat bibit) 3. Sundru Dambu (Tembilang-Alat untuk menggali tanah) Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1

avatar
Monikasihombing sihombing