Batu Bergores Cidaresi adalah sebuah batu monolit megalitik yang memiliki goresan-goresan pada sisi batu yang berbentuk segitiga dengan goresan lain. Berbentuk lubang di tengah, sehingga dianggap menyerupai alat kelamin wanita, karena itu oleh penduduk setempat dinamakan “Batu Tumbung” yang berate alat kelamin wanita. Batu bergores yang berukuran sekitar 110 cm x 70 cm ini terletak di tengah persawahan penduduk, diduga dahulu digunakan sebagai sarana atau media pemujaan dan diasumsikan juga sebagai gambaran atau simbol kesuburan dan atau sebagai lambing kesucian. Kesuburan merupakan salah satu pengharapan dari masyarakat yang hidup bercocok tanam dan beternak, mereka percaya bahwa tanaman dan ternak mereka sangat bergantung dari perlakuan mereka terhadap arwah nenek moyangnya. Dalam proses ritualnya diadakan symbol-simbol yang terkait dengan kesuburan. Demikian pula halnya dengan batu bergores Cidaresi yang juga diasumsikan sebagai simbol kesuburan. Batu bergores...
Salah satu jenis peninggalan tradisi masa megalitik adalah menhir. Menhir berasal dari Bahasa Breton (perancis Utara) yakni “men” yang berarti batu, “hir” berarti berdiri, apabila diartikan secara harfiah dapat bermakna sebagai batu tegak. Menhir Batu Lingga yang terdapat di Kampung Batu Lingga, Desa Kadulimus, Kecamatan Banjar, terletak di lahan yang merupakan komplek perkuburan umum seluas ± 300 m2. Ukuran batu lingga ini memiliki tinggi sekitar 100cm dengan diameter sekitar 40 cm. Diduga batu ini dipergunakan sebagai media penghormatan, atau sarana pemujaan serta pusat persinggahan kedatangan roh dan sekaligus sebagai pelambang si mati itu sendiri. Tidak jarang juga menhir berfungsi sebagai symbol social ekonomi si mati. Untuk menuju ke lokasi Menhir Batu Lingga ini diperkirakan jarak yang harus ditempuh ± 33 km dari Ibu Kota Provinsi Banten atau ±10 km dari Ibu Kota Kabupaten Pandeglang. Sumber: Dalam buku &l...
Situs Batu Goong adalah sebuah punden berundak yang merekayasa bentukan alam. Pada bagian tertinggi ditempatkan Batu Goong bersama menhir. Situs Batu Goong intinya merupakan sebuah menhir (berdiri di tengah-tengah sebagai pusat) dikelilingi oleh batu-batu yang berbentuk gamelan seperti gong dan batu pelinggih berjumlah 18 buah batu. Rata-rata ukuran batu di situs ini sekitar tinggi 22 cm dan ketebalan 12 cm. Formasi Batu Goong yang mengelilingi menhir ini lazim disebut formasi “temu gelang”. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah apabila ditarik garis lurus arah barat-timur, mulai dari puncak Gunung Pulosari maka tepat antara Batu Goong, Sanghyang Dengdek akan berakhir di puncak Gunung Pulosari sebagai “kiblat” persembahan tempat roh nenek moyang. Anggapan ini tidak berlebihan mengingat Babad Banten yang merupakan produk dari masa Islam masih menyebutkan Gunung Pulosari adalah gunung keramat. Walaupun dalam Babad Banten disebutkan bahwa Gunung Karang dan...
Prasasti ini ditemukan di Kampung Lebak, di tepi Sungai Cidanghiyang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten. Prasasti ini berisi dua baris puisi dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta ditemukan di desa dataran rendah di tepi Sungai Cidahiyang. Prasasti ini mengisahkan mengenai kebesaran dan keberanian Raja Purnawarman. Kisah ini diawali oleh merajalelanya perompak laut yang beraktivitas di wilayah Kerajaan Tarumanegara. Perompak laut itu sudah kelewat meresahkan Kerajaan Tarumanegara dengan klimaksnya perompakan terhadap perahu pejabat Kerajaan Tarumanegara. Kabar ini begitu didengar oleh Raja Purnawarwan maka beliau sendiri yang berkehendak ingin mengatasinya. Prasasti Lebak dikenal juga dengan nama Prasasti Munjul atau Prasasti Cidahiyang. *
nyer Lor secara adminitrastif berada di Kampung Kapuh, Desa Lor, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Sekilas Anyer Lor nampak seperti tempat biasa pada umumnya, yang terlihat juga hanya rumah-rumah penduduk. Ternyata, lokasi tersebut pernah menjadi tempat kubur tempayan manusia prasejarah. Penemuan tempat kubur tempayan berawal dari peneilitian HR Van Heekeren dan Basuki pada 1955 silam. Pada penelitian tersebut ditemukan rangka manusia yang ditempatkan dengan posisi jongkok di dalam keramik lokal tipe tempayan. Oleh karena itu, sistem penguburan tersebut dikenal dengan penguburan tempayan. Tidak hanya sistem tempayan, penelitian arkeologi pada 1979 juga menemukan adanya sistem penguburan di luar tempayan. Rangka-rangka yang ditemukan dari sistem penguburan tersebut berupa rangka orang dewasa dan anak-anak. Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, kedua sistem penguburan tersebut biasanya disertai dengan bekal kubur berupa periuk kecil (dulang), pedupaan, kendi, sedangk...
Prasasti Kabantenan di Bekasi : Pendidikan, Kenegarawanan dan Leadership Janganlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari rakyat dan bukan berada di atas rakyat. [Bung Karno dalam Penyambung Lidah Rakyat, hlm. 69] Melanjutkan tulisan ‘Gemah Ripah loh Jinawi’ : Kemakmuran Negara diukur dari jumlah penduduknya yang banyak. Merupakan tantangan berat Tata Kelola perkotaan yang harus sudah sangat mumpuni, agar kota tersebut tidak berujung menjadi Kota ‘Tryanopolis’, yaitu kota yang banyak gejolak dan serba kekurangan sandang dan pangan. Atau bahkan ‘Nekropolis’, kota yang menuju kehancuran karena terjadi peperangan. Ternyata orang-orang tua Sunda seribuan tahun silam telah mengantisipasi itu dengan mengeluarkan perundang-undangan dan hukum ketat yang mengatur manusia dengan lingkungannya. Diantaranya saja begitu ketatnya aturan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah), dengan tujuan melestarikan su...
Banten memiliki banyak situs peninggalan zaman batu besar atau megalitukum. Sebut saja situs megalitikum Batu Ranjang (Pandeglang), Patapan (Serang), Lebak Kosala (Lebak), dan Sanghyang Dengdek (Pandeglang). Situs-situs tersebut masih terjaga dan menjadi destinasi wisata sejarah di Banten. Salah satu situs megalitikum cukup terkenal di Banten, tepatnya di Kabupaten Lebak yaitu situs megalitikum Sibedug. Situs ini menjadi terkenal karena menyerupai piramida. Situs Sibedug diperkirakan dibangun pada 500 tahun SM. Situs Sibedug merupakan peninggalan kebudayaan megalitikum berbentuk punden berundak atau stepping pyramid. Punden berundak Situs Sibedug memiliki 9 teras ke arah penjuru angin. Teras pertama berdenah bujur sangkar dengan panjang 115 meter. Punden berundak merupakan tempat pemujaan arwah leluhur. Di sini, punden berundak menegaskan fungsi pemujaan terhadap arwah leluhur dengan struktur tempat tertinggi di puncak. Situs Sibedug tepatnya...
Archaeological remains of banten lama -, - (1998) Archaeological remains of banten lama. Other. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Text archeological remains of banten lama.pdf Download (3MB) | Preview Item Type: Monograph (Other) Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Depositing User: Mrs Murnia Dewi Date Deposited: 27 Nov 2017 03:24 Last Modified: 27 Nov 2017 03:24 URI: http://repositori.kemdikbud....
" Archaeological remains of banten lama -, - (1998) Archaeological remains of banten lama. Other. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. [img] Text archeological remains of banten lama.pdf Download (3MB) | Preview ITEM TYPE: Monograph (Other) SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional DEPOSITING USER: Mrs Murnia Dewi DATE DEPOSITED: 27 Nov 2017 03:24 LAST MODIFIED: 27 Nov 2017 03:24 URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/3951 Actions (login required) View Item View Item Insert keyword here... USER MENU LOGIN Copyright by Perpustakaan Kemendikbud. Powered by APW Themes. All rights reserved. Toggle"