92 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Kalasan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Kalasan di tulis dengan  huruf Pra-nagari dalam bahasa Sansekerta dan berangka tahun 778 M. Isi prasasti ini adalah, bahwa para Guru keluarga raja (Sailendrawangsatilaka) telah berhasil membujuk Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana untuk mendirikan bangunan suci bagi Dewi Tara (Candi Kalasan) dan sebuah biara untuk para pendeta (Candi Sari) dalam kerajaan keluarga Sailendra. Kemudian Panangkarana menghadiahkan Desa Kalasa kepada para sanggha.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Stupa Glagah
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

KEUNIKAN Stupa Glagah berada di pekarangan milik penduduk. Stupa terbuat dari batu andesit. Termasuk juga batu lapik atau alas dari stupa tersebut. Tinggi stupa sekitar 180 cm. Diameter stupa kira-kira 50 cm. Batu alas atau lapik stupa berukuran sekitar panjang 70 cm, lebar 70 cm, dan tinggi sekitar 70 cm. Di sisi stupa tersebut juga terdapat batuan lain dengan beberapa ukuran yang diduga merupakan bagian dari peninggalan kuno seperti stupa yang berada di lokasi. Menurut beberapa sumber Stupa Glagah ini dibuat pada abad 8-9 Masehi. Sejarahnya masih belum jelas. Tapi, paling nggak, dengan adanya stupa ini,  menunjukkan kalau di sekitar Sidorejo, Temon pada kisaran abad 8-9 telah dihuni manusia dengan peradaban yang cukup maju. Ada juga cerita lain yang berkembang, yang menyebutkan kalau kemungkinan Stupa Glagah mempunyai kaitan dengan cerita rakyat yang sempat berkembang di tempat itu. Cerita rakyat itu menyebutkan bahwa di Glagah dulu ada wilayah yang dinamakan Ka...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
“Babad Suluk Sultan Agungan (Soewelatjala)”
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

“Babad Suluk Sultan Agungan (Soewelatjala)”             Naskah Babad Suluk Sultan Agungan merupakan naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah bernomor panggil KGB 918 ini menggunakan aksara dan bahasa Jawa.              Pada bagian sampul, naskah ini dilapisi dengan kulit. Terdapat sebuah gambar pada sampul depan dan belakang. Naskah ini memiliki panjang 34, 5 cm dengan lebar 21 cm dan ketebalan naskah sebesar 3 cm. Kertas yang digunakan oleh kertas ini adalah kertas Eropa. Memasuki halaman i  terdapat tulisan: Babad Soewelatjala. Nitik Sultan Agungan Di sisi lain terdapat tulisan: Ankoop Ir Moens 1929 KBG No. 2 Jogjakarta             Naskah yang berbentuk Macapat ini pada setiap awalan pupuhnya terdapat iluminasi. Iluminasi juga muncul ket...

avatar
Yohanesadityawahyutomo
Gambar Entri
WAWATON SRIWEDARI
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pedoman Penulisan Aksara Jawa, Jaman Sriwedari tahun 1926 bisa diundhuh di www.sasayota.jimdo.com

avatar
Dwijasetyaprasaja
Gambar Entri
Serat Ajisaka
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebuah Naskah yang menceritakan kisah legendaris AJISAKA, ditulis dalam bahasa Jawa - Macapat, aksara Jawa, file pdf nisa diundhuh di www.sasayota.jimdo.com

avatar
Dwijasetyaprasaja
Gambar Entri
SERAT MARDI KAWI
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebuah buku yang berisi tentang Pedoman Penulisan aksara Jawa - Bahasa Jawa Kuna (KAWI) file PDF bisa diundhuh di www.sasayota.jimdo.com

avatar
Dwijasetyaprasaja
Gambar Entri
Makna Aksara Jawa
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Secara lengkap aksara jawa bisa dilafalkan menjadi sebuah kalimat “Hanacaraka, data-sawala, pada jayanya, magha-batanga” . Secara terpisah aksara tadi bisa dijelaskan mulai dari  “Ha-Na-Ca-Ra-Ka”  yang mengisahkan tentang dua orang sakti,  “Da-Ta-Sa-Wa-La”  menceritakan kalau keduanya terlibat perselisihan hingga mereka berkelahi.  “Pa-Da-Ja-Ya-Nya” menyebutkan kalau keduanya sama – sama sakti, pada kumpulan aksara yang tersisa  “Ma-Ga-Ba-Tha-Nga”  menceritakan kalau akhirnya dua orang sakti tadi tewas bersama.   Sumber:  http://catperku.com/mesin-waktu-itu-bernama-ullen-sentalu/

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Gusti Ora Sare
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Buku Gusti Ora Sare adalah buku berisi 90 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa.

avatar
Ridwan Sadli
Gambar Entri
Aksara Jawa
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pernah mendengar istilah aksara Jawa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa aksara Jawa adalah "aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa, berjumlah dua puluh huruf, bermula dengan  ha  dan berakhir dengan  nga ;". Aksara Jawa dikenal juga sebagai Hanacaraka dan Carakan, adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah di Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak. Tulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali. Aksara Jawa adalah sistem tulisan  Abugida  yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal  / a /  atau  / É" / , yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi ( scriptio continua ). Dibandingkan dengan alfabet  Latin , aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar, seperi titik dua, ta...

avatar
Ridwan Sadli