Lagu tradisional yang dulu sering mengisi acara di radio-radio lokal daerha Palembang, dan juga kadang Tampil di Stasiun TVRI Palembang
Petanglah petang menyilap lampu ambek kusitan dipucuk meja petanglah petang kemane kita denie umbang dek bebadah baju kurung bekancing tige di batak endung ke selangis amun lah urung ancaman kite alangkah panjang karang tangis kepiat berlinang-linang mati di sambar burung binti siang tekinak malam tekenang dibatak tidok menjadi mimpi
Duduk termenung , Di tepi pantai Nikamati malam,,, purnama dan indah permai se akan beta,,, ada disana di pantai ambon, dengan pasir putihnya...... siang jadi kenangan,, malam menjadi impiaannn selalu amboina yang di rindu dan di cinta.... semakin larut, malam purnama semakin daku merindukan Amboina....
B'rapa puluh tahun lalu Beta masih kacil'e Beta inga tempo itu, mama gendong, gendong betaeee... Sambil mama bakar sagu, mama manyanyi sio bujuk-bujuk La sampe basar bagini Beta seng lupa mama..eee... Sio mama e....beta rindu mau pulang'e Sio mama e....mama su lia...kurus lawang'e Beta balom balas mama... Mama pung cape sio dolo'e Sio Tete Manis'e, jaga beta pung mama.ee.
Ketika mendengar “Bungong Jeumpa” setiap orang akan mengingat Aceh. Kemegahan Lagu Bungong Jeumpa seolah telah tersebar hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Berikut sepenggal lirik lagu yang sangat populer itu, namun kadang keliru dilafalkan: Bungong Jeumpa Bungong Jeumpa Meugah di Aceh Bungong teuleubeh teuleubeh Indah lagoina Puteh kuneng meujampu mirah Bungong si-ula si-ula Lam sinar buleun lam sinar buleun angen peu ayon Luroh meususon meususon yang mala mala mangat that meubee meunyo tatem com Leupah that harom si bungong Jeumpa Bungong Jeumpa adalah bunga kebanggaan masyarakat Aceh. Di luar Aceh, bunga ini dikenal dengan sebutan Bunga Kantil. Dahulu Jeumpa tumbuh liar di Bumi Serambi Mekkah karena Jeumpa memang tumbuhan endemik yang tumbuh subu...
Merupakan salah satu lagu daerah dari Kalimantan Timur yang populer dimainkan pada acara "Tingkilan" yang diciptakan oleh Masdari Achmad. Buah bolok merupakan buah yang terdapat di Kalimantan Timur dengan rasa buah yang rasanya asam namun sedikit manis. Berikut adalah lirik lagu tersebut : buah bolok kuranji papan dimakan mabok dibuang sayang busu embok etam kumpulkan rumah2 jabok etam lestarikan buah salak muda diperam dimakan kelat dibuang sayang sepupu densanak etam kumpulkan untuk menyambut wisatawan buah terong di gangan nyaman jukut belanak tulung panggangkan musium tenggarong mulawarman yok densanak etam kerangahkan buah bolok kuranji papan dimakan mabok dibuang sayang keroan kanak sekampongan etam begantar bejepenan buah terong di gangan nyaman jukut belanak tulung panggangkan musium tenggarong mulawarman yok densanak etam kerangahkan buah bolok kuranji papan dimakan mabok dibuang sayang keroan kanak sekampongan etam begantar bejepenan keroan...
uwe ora jamu Jamu godhong tela Suwe ora ketemu Ketemu pisan gawe gela Suwe ora jamu Jamu godhong tela Suwe ora ketemu Ketemu pisan gawe gela
Gundul gundul pacul cul gelelengan Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan Makna lagu GUNDUL GUNDUL PACUL mari kita simak FILOSOFI LAGU GUNDUL- GUNDUL PACUL Siapa yang tak kenal dengan lagu Gundul-Gundul Pacul ? sebagai orang Nuswantara, atau sebagai orang Jawa, pasti mengenal lagu ini yang seringkali ditembangkan oleh kawula alit, kawula muda, atau bahkan kawula tua. Sekilas, para kawula memasukkannya sebagai lagu dolanan, tembang yang hanya berfungsi sebagai permainan dan hanya sedikit yang memasukkannya sebagai tembang yang penuh filosofi Jawa-Islam. padahal konon katanya, tembang Jawa ini diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga dan teman- temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yang dalam dan sangat mulia. Berikut mungkin makna filosofis yang dapat ditangkap dari tembang satu ini: Gundul-gund...
Meong-meong… Alih je bikule… Bikul gede gede… Buin mokoh-mokoh… Kereng pesan ngerusuhin… ------------------------------------------------ Yang artinya sebagai berikut: Kucing-kucing… Carilah tikusnya… Tikus besar-besar… Juga gemuk-gemuk… Selalu membuat masalah…