Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bulan Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bintang Aku bukan urang takata Bukan urang tarkenal Aku bukan Urang tapandang Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bulan Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bintang Rejak mara ku tak ngarap Kau gelak dengan aku Aku ni juge ngerasa Aku anak urang sara Belom tidok, lah bi mimpi Kau tak pantas dengan aku Gik deri pundeh, lah ka klek'an Kita jioh bilainan Gik deri pundeh, lah ka klek'an Kita jioh bilainan Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bulan Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bintang Rejak mara ku tak ngarap Kau gelak dengan aku Aku ni juge ngerasa Aku anak urang sara Belom tidok, lah bi mimpi Kau tak pantas dengan aku Gik deri pundeh, lah ka klek'an Kita jioh bilainan Gik deri pundeh, lah ka klek'an Kita jioh bilainan Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bulan Tak ade, tak kan ade.. eee Aku ngang gepai bintang Sumber: https://youtu....
Gambang Kromong, menjadi salah satu jenis musik yang terkenal dan akrab pada zamannya. Kesenian yang berasal dari Tionghoa ini diturunkan turun temurun dari sebuah akulturasi dan asimilasi kebudayaan. Namun lebih daripada itu, sebuah lagu bisa saja menggambarkan sebuah perasaan, cerita ataupun kisah yant tersirat di dalamnya. Seperti sebuah lagu berjudul Keramat Karem. Keramat Karem adalah lagu dengan jenis musik Keroncong diiringi Gambang Kromong. Bagi anak-anak millenial saat ini, lagu Keramat Karem tidak lagi dikenal. bukan saja karena lagu ini dikenal pada awal abad 19 Masehi oleh seorang keturunan Tionghoa Masnah Pang Tjin Nio. Lagu yang terinsipirasi dari sebuah tragedi di utara Tangerang ini merupakan bentuk bahwa ada kisah yang pernah terjadi. Dari lirik-lirik lagunya beberapa lirik menggambarkan keadaan suasana lagu itu saat dibuat "emak, bapak si nona mati, sayang disayang tiap malam saya tangisin, kramat karem ada lagunya ," Begitu sedikit lirik dalam la...
Cemore merupakan lagu daerah asal Tangerang Selatan yang merupakan singkatan dari Cerdas, Modern, dan Religius. Lagu ini berbahasa Betawi Ora (bahasa campuran budaya Cina, Betawi, dan Sunda.) Lagu Cemore memiliki makna sebagai cerminan sebuat masyarakat yang berlaar belakang berbeda namun mampu mewujudkan sebuah tatan sosial yang harmonis. Lagu Cemore terinspirasi dari permainan anak-anak Betawi zaman dahulu " Deng en dengan " dan lagu permainan anak-anak Sunda " Cang uncang angge " oleh pengarangnya, Mpok Yupi, yang diarransemen baru sehingga terdengar lebih modern dan ceria. Pesan dari lagu ini yaitu agar masyarakat lebih memahami danmenggugah hati serta pikiran warga Tangerang Selatan yang multi etnis untuk terus melestarikan budaya dan nilai seni warisan nenek moyang.
Pencipta: Sartono Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Sebagai prasasti terima kasihku Tuk pengabdianmu Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan Engkau patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Sebagai prasasti terima kasihku Tuk pengabdianmu Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan Engkau patriot pahlawan bangsa Pembangun insan cendikia
Kebile-bile mangke ku lege Kebile-bile ku ade kance Kebile-bile mangke ku lege Kebile-bile ku ade kance Kebile nian jagungkan mute Pute dek pute kuhendam kinak Kebile nian agungke nule Nule dek nule kudendam kinak Kebile nian agungkan nule Nule dek nule kudendam kinak Kebile-bile mangke ku lege Kebile-bile ku ade kance Kebile-bile magke ku lege Kebile-bile ku ade kance Kebile nian mampat begune Mangke dek payah ku nandang lagi Kebile nian sifat begune Mangke dek payah ku midang lagi Kebile nian sifat begune Mangke dek payah ku midang lagi.
Lirik lagu OMBAY AKAS SIKAM KOK HAGA MULANG MOULI MARANAI LAGI RINCAH-RINCAHAN MON NIKU KAWAI HANDAK NYAK KAWAI HANDAK MUNIH MON NIKU HAGA DI NYAK, NYAK HAGA NIKU MUNIH 2X OMBAY AKAS SIKAM KOK HAGA MULANG MOULI MARANAI LAGI RINCAH-RINCAHAN ALANG HOLAU DU BALAI ISINA PARI RONIK ALANG HOLAU TINADAI ANYING NA LOKOK RONIK CAK TOMBAI HURUNG KO PAI MARI NGANIK NA BANGIK OMBAY AKAS SIKAM KOK HAGA MULANG MOULI MARANAI LAGI RINCAH-RINCAHAN DAG GARUDAK HALIPU KURUK BUBU NYAK MANJAU MAK KA UDAG NIKU KURUK KULAMBU ---|---|- artinyo : OMBAI DARI TOMBAI = NENEK AKAS DARI TOMBAKAS = KAKEK SIKAM = KAMI KOK = Sudah HAGA = NAK = INGIN MULANG = pulang MOULI = GADIS MARANAI = BUJANG LAGI = LAGI RINCAH-RINCAHAN = TE BLAHAI-LAHAI = SENANG-SENANG MON NIKU = kalau kamu KAWAI HANDAK = BAJU PUTIH NYAK KAWAI HANDAK MUNIH = AKU BAJU PUTIH JUGa MON NIKU HAGA DI NYAK = KALau kamu mau sama aku NYAK HAGA NIKU MUNIH = AKU mau dengan mu juga ALANG HOLAU DU BALAI = ALANG BAGUSNYO GUDANG TEMPAT NYIMP...
Tari yang dilakukan oleh pengunjung saat mereka tiba di rumah tuan rumah. Penari laki-laki memegang tangan dan menari saling serong menuju ke tuan rumah. Tarian ini melibatkan beberapa seni sandiwara dan aspek dari tari perang. Pada awalnya ketika tamu tiba, tidak jelas apakah tuan rumah itu menyambut mereka atau memperlakukan seperti mereka itu penyusup. Para wanita di rombongan menempatkan diri mereka di tengah untuk menghindari perkelahian apapun. Tanggapan dari tamu terhadap tarian ini adalah dengan tarian Himba. Sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/