Desain motif tenun dari Pulau Sabu dan Pulau Raijua di Nusa Tenggara Timur biasa digunakan dalam ritual Uba Fara Uba Dara (kembali kepada Pencipta), yaitu ritual doa penyerahan diri sebelum kematian. Dalam ritual ini kematian dilihat sebagai penghormatan dan bukan semata-mata sebagai duka. Kain tenun memiliki keterkaitan erat dengan kosmologi masyarakat Sabu Raijua, yakni kepercayaan "Jingi Tiu" (pelayan makhluk gaib).
_Artifak : Motif Batik Kota Angin__Asal : Majalengka, Jawa Barat Keterangan : Batik dengan corak khas yang menggambarkan tentang kota Majalengka dengan sebutan kota angin, karena disana memang masih terdapat banyak sawah dan ladang pertanian lainnya.
Motif kain batik Nyi Rambut Kasih, corak seorang ikon dari Kota Majalengka yang dulunya terkenal sangat cantik serta memiliki rambut yang indah.
Motif batik ini berasal dari daerah Majalengka. Berawal dari melimpahnya buah mangga gedong gincu lalu di jadikan sebagai motif kain batik khas dari majalengka.
Batik Tulis Celaket adalah batik kontemporer yang menjadi ciri khas baru Kota Malang. Batik kontemporer ini diproduksi di Jl. Jaksa Agung Suprapto, Celaket, Kota Malang. Usaha batik tulis rumahan yang akhirnya menjadi tren baru ini dimiliki oleh Hanan Abdul Djalil. Usaha rintisannya itu dimulai pada pertengahan Mei tahun 2000 dengan ide-ide nyeleneh yang akhirnya beliau transformasikan dalam batik tulis yang unik nan khas. Berbeda dengan pakem batik pada umumnya yang berwarna gelap atau netral seperti hitam atau coklat, Batik Tulis Celaket ini justru memiliki warna yang cukup mencolok seperti ungu, kuning, dan hijau. Perpaduan warnanya pun cukup unik, antara lain ungu dan kuning, merah dan biru, atau ungu dan hijau tua. Keunikan ini memberi kesan yang berbeda dari batik di Indonesia pada umumnya. Motif yang diadopsi pun berbeda. Batik celaket tidak memiliki motif tertentu seperti parang, kawung atau mega mendung. Motif yang sering dipakai adalah motif bunga yang mempresentas...
Selama ini batik yang terkenal banyaknya dari kota Pekalongan, Solo, Cirebon dan Jogja, padahal Tasikmalaya juga memiliki batik khas. Motif dan jenis batik Tasikmalaya masuk ke dalam Batik Priangan. Sentral besar batik di Tasikmalaya yaitu di daerah Desa Sukapura, Kecamatan Indihiang, dan Kecamatan Cipedes. Model dan corak Batik Tasik ini banyak yang menampilkan kesederhanaan tapi dengan warna yang "lumayan" mencolok. Batik Tasik dibuat dengan cara ditulis dan ada pula yang dicetak. Secara umum ada 3 batik dari Tasik: Batik Sukapura (Sukaraja) yang secara sepintas menyerupai batik Madura dengan motif yang berirama kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun tata warnanya. Ciri khas lain dari batik Sukapura ini adalah warna-warna tanah yang digunakan. Ciri khas Batik Sukapura (Tasikmalaya) manampilkan warna merah, hitam, serta cokelat. Beberapa motif diantaranya adalah motif Merak Ngibing, Roda Bunga, Rawa Kupu-Kupu, Gambir Saketi, Balimbing Seling Ombak Banyu, Daun Tale...
Awal Mula Batik Riau Batik Riau bermula sejak jaman Kerajaan Melayu dulu, yakni Kerajaan Daik Lingga (1824-1911) di Kepulauan Riau. Batik di jaman Lingga ini tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna, melainkan pewarna perak dan kuning dicap pada bahan kain menggunakan perunggu yang bercorak khas melayu. Kain yang digunakaan adalah kain halus, seperti sutra. Seiring perjalanan waktu, penggunaan logam perunggu ini pun berakhir dan digantikan dengan bahan kayu yang lunak yang disebut kerajinan Telepuk. Kerajinan Telepuk ini menggunakan menggunakan bahan cap yang berasal dari buah-buahan keras, seperti kentang. Telepuk sendiri berarti gambar bunga-bungaan dengan perada pada kain atau kertas. Kain Telepuk merupakan kain berbunga-bunga yang berasal dari India. Batik Riau Modern Pada tahun 1985, Pemerintah Provinsi Riau berupaya membangkitkan kembali Batik Riau dengan memberi pelatihan kepada masyarakat. Teknik dan pembuatan Batik Riau sama halnya...
Secara umum batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik Pesisiran, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi diantaranya seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan lain-lain. Beberapa hal penting yang bisa dijadikan keunggulan atau juga merupakan ciri khas yang dimiliki oleh batik Cirebon adalah sbb: A. Desain batik Cirebonan yang bernuansa klasik tradisional pada umumnya selalu mengikut sertakan motif wadasan (batu cadas) pada bagian-bagian motif tertentu. Disamping itu terdapat pula unsur ragam hia...
Kain Tapis Lampung merupakan kain sarung yang terbuat dari tenunan benang kapas yang dihiasi dengan motif sulaman dari benang sugi, benang perak atau benang emas. Selain menjadi hasil kerajinan khas lampung, kain ini juga menjadi bahan dasar dari pakaian adat lampung. Kain ini mencirikan kekhasan orang Lampung, sehingga selalu dipakai sebagai kelengkapan pakaian adat Lampung.