1.552 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Motif Batik Potean Terang Bulan Sampang
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Motif Batik Potean Terang Bulan khas Sampang, Madura, Jawa Timur.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Batik Beras Tumpah Sampang
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Motif Batik Judul: Beras Tumpah menggambarkan ornamentasi floral dengan hiasan butiran beras

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Batik Serat Kayu Sampang
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Motif batik khas Sampang menggambarkan serat kayu/pohon.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Motif Batik Klasik Madura
Motif Kain Motif Kain
Jawa Timur

Motif batik klasik khas Madura, Jawa Timur, yang kaya dengan dekorasi dan ornamentasi floral.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Batik Merak Ngibling
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

Motif Batik yang dikembangkan melalui wirausaha di desa Paoman Indramayu. Motifnya mengedepankan warna cerah khas pesisiran. Indramayu sebenarnya sudah memulai tradisi Batik sejak abad ke 13. Motif ini adalah salah satu motif yang mengangkat tema fauna, yaitu burung Merak.

avatar
Usman
Gambar Entri
Batik Petani
Motif Kain Motif Kain
Jawa Tengah

Awalnya, Batik Petani tidak dibuat oleh pembatik melainkan sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Batik Petani disebut juga Batik Pedesaan adalah Batik yang biasa digunakan oleh kaum petani dimana pola-polanya tetap bersumber dari Kraton yang kemudian digubah dengan ragam hias yang berasal dari alam sekitar, flora dan fauna, gambaran aktivitas sehari-hari dan bertani . Motif untuk Batik Petani beragam merupakan tradisi yang turun temurun sesuai daerah masing-masing. Biasanya sederhana karena pembuatnya tidak secara khusus terampil atau memproduksi batik dan membatik bukan mata pencaharian hidup mereka. Batik Petani beraasal/ cukup dikenal di Klaten, Bantul, Imogiri, Tuban, Tulungagung, hingga juga Indramayu.

avatar
Usman
Gambar Entri
Kain Maduaro
Motif Kain Motif Kain
Lampung

Kain Maduaro merupakan kain sulam asal Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung. Kain ini biasa dijadikan sebagai alat penutup kepala bagi kaum perempuan, namun saat ini  kain maduaro sudah dibuat motifnya pada baju gamis, kopiah, baju koko, kaligrafi, dan sebagainya sebagi upaya pelestarian motif kainnya. Kain maduaro biasa digunakan dalam acara sakral, misalnya digunakan dalam upacara adat Menggala. kain ini sudah ada sejak abad ke-18, dan merupakan salah satu warisan kebudayaan yang harus kita jaga selendang Maduaro

avatar
Fajar_kurniasih
Gambar Entri
Tenun Sekomandi
Motif Kain Motif Kain
Sulawesi Barat

Tenun Sekomandi merupakan salah satu jenis sarung ikat di Kalumpang, jenis lainnya dikenal dengan nama rundun lolo dan marilotong. Penamaan dan pembedaan jenis ini didasarkan pada coraknya. Marilotong adalah jenis kain tenun ikat yang berwarna hitam dan polos. Sementara sekomandi dan rundun lolo memiliki motif khas masing-masing. Meski sekilas tampak mirip, rundun lolo memiliki motif garis panjang yang lebih dominan dibanding sekomandi.   Tahapan pembuatan tenun ikat sekomandi terbagi atas tiga, yakni pemintalan, pewarnaan benang, dan penenunan. Proses pembuatan ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, sekira 6 sampai 12 bulan.   Pada tahap pemintalan benang, dahulu masyarakat Kalumpang masih memintal sendiri benang dari kapas yang mereka tanam tetapi kini benang didatangkan dari luar. Mengikat kumpulan benang adalah salah satu teknik sebelum mewarnai benang yang akan ditenun.   Tahap selanjutnya dan merupakan tahapan yang cukup panjang adalah ta...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Kain Tenun Tolaki
Motif Kain Motif Kain
Sulawesi Tenggara

Kain tenun di Sulawesi Tenggara terkenal dengan motif Tolaki. Tenun Tolaki merupakan primadona kain tenun khas Sulawesi Tenggara. Hingga saat ini tradisi menenun masih berkembang karena kecintaan masyarakatnya terhadap kain tradisional tersebut. Salah satu trik dalam mempertahankan kebudayaan kain tolaki ini adalah dengan menciptakan mitos. Mereka selalu menjadikan kain tenun sebagai pakaian kebesaran dalam setiap pesta adat di lingkungan masyarakat tolaki. Mereka berkeyakinan, jika dalam upacara adat tidak menggunakan kain tenun tolaki, maka akan terasa ada yang sangat kurang. Motif yang cukup terkenal di masyarakat tolaki adalah ragam hias mua. Motif ini biasanya menggunakan warna jingga muda, kelabu, biru laut, kuning susu, hijau lumut, dan merah samar. Selain itu digunakan juga benang emas yang membentuk motif garis halus dan kesan bunga kecil. Kain tenun bercorak biasa disebut sebagai kain coraj hujan panas karena adanya kesan berkilat yang disebabkan adanya benang ema...

avatar
Roby Darisandi