Pada zaman dahulu Kerajaan Banjar kain Sasirangan dianggap sebagai kain adat. Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar yang etnoreligius yang menimpati sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan. Karena kaum pria mengenakan kain Sasirangan sebagai penutup kepala yang disebut laung. Selain digunakan sebagai laung, kaum pria menggunakannya sebagai ikat pinggang. Sementara kaum wanita menggunakan kain ini sebagai kemben yang menutupi tubuh dan juga sebagai selendang khas daerah Kalimantan selatan. Kain ini merupakan bagian dari budaya Kalimantan Selatan. Pada jaman sekarang kain Sasirangan sudah tidak lagi digunakan untuk ikat pinggang dan kemben, tapi sekarang sudah diproduksi sebagai pakaian dengan desain yang lebih kreatif dengan menciptakan banyak ragam corak dan motif. Kain Sasirangan sudah dianggap batik Banjar yang keberadaanya disamakan dengan bati-batik luar daerah terutama batik Jawa yang sudah terkenal lebih awal, dan terbukti saat ini semakin meningkat per...
Motif sasirangan kambang sakaki Sasriangan kambang sakaki, kambang dalam bahasa banjar yang berarti kembang atau bunga, yang bermakna bunga melambangkan keindahkan. Simbol bunga banyak dipergunakan sebagai ornamen arsitektur khas Banjar dalam bentuk ukiran. Motif sasirangan gagatas Gagatas adalah makanan khas suku banjar yang terbuat dari tepung beras atau tepung sagu dan parutan kelapa kemudian disajikan dengan gula merah cair. Pada umumnya makanan khas Banjar dipotong dalam bentuk ini. Maknanya adalah pentingnya melestarikan simbol budaya agar tidak hilang digerus jaman. sumber : http://sasiranganmodern.blogspot.co.id/2016/05/motif-sasirangan-banjar-bag-2.html
Bengkulu punya keunikan tersendiri jika kita berbicara tentang batik. Motif kaligrafi dengan ornamen flora dan fauna endemik seperti bunga Rafflesia Arnoldii dan bunga kibut hanya bisa ditemukan dalam ragam kreasi batik yang lebih dikenal dengan nama kain besurek . Doni Roesmandani merupakan salah seorang anak muda perajin kain besurek mengatakan, di tengah pasang surut perkembangan kain besurek, para perajin yang jumlahnya sangat terbatas saat ini mulai memasang target untuk lebih dikenal di mancanegara atau go internasional . Idealisme dan identitas lokal yang selalu dipertahankan dalam setiap lembar batik yang diproduksi merupakan modal utama. “Budaya Islam sangat lekat dengan seni kaligrafi dan keunikan lokal yang kami pertahankan dalam batik kain besurek ini sebagai modal untuk Go Internasional,” kata Doni. Desainer terkemuka Samuel Wattimena, dalam satu kesempatan di Bengkulu mengatakan, motif kaligrafi yang ada di kain besurek cuma bisa ditemukan di Be...
Sembagi adalah salah satu Motif Batik khas Lampung yang makin digemari masyarakat setempat. Menurut Aan Ibrahim, desainer dan pencetus motif batik Lampung, di Bandarlampung. Batik bermotif Sembagi kini menjadi simbol dan ikon batik khas Lampung. Kebanyakan Batik Motif Sembagi dipadukan dengan kebaya dan busana khas Lampung seperti sulam usus, bukan hanya dibuat menjadi kain. Sembagi juga menjadi motif dasar seragam resmi pegawai negeri sipil (PNS) di Lampung yang bermotif batik. Saat ini sembagi menjadi motif batik Lampung yang paling populer sekaligus yang paling menunjukkan identitas daerah Lampung. Sebagai daerah yang tidak memiliki busaya membatik, budaya batik di Lampung cenderung muncul terlambat, baru pada akhir 1990-an warga Lampung memiliki motif batik khas daerah tersebut. Aan Ibrahim merupakan desainer busana tradisi dan modern khas Lampung yang mempelopori keberadaan motif batik khas Lampung itu. Motif Batik khas Lampung sembagi itu adalah...
Beberapa event kecil peragaan busana dengan menggunakan Batik Kaganga diadakan oleh Pemda kabupaten Rejang Lebong untuk mengenalkan batik Kaganga kepada masyarakat, meskipun promosinya hanya setingkat daerah yang diadakan oleh pemerintah daerah yang berkuasa waktu itu. Selain menjadi batik khas daerah, batik ini juga langka karena termasuk batik baru dan motifnya juga masih terbatas. Konsumen Batik Kaganga awalnya adalah masyarakat kelas menengah ke atas, bahkan ada yang menjadikannya sebagai souvenir ke kota lain atau luar negeri. Harganya cukup mahal, karena batik ini dibuat dengan cara tradisional yang dikenal dengan batik tulis. Sayangnya batik Kaganga ini turun pamor ketika dipegang oleh istri para pejabat di Rejang Lebong. Mulanya perkembangannya bagus, beberapa pengrajin dikirim belajar membatik ke Pulau Jawa yang kemudian menerapkan ilmunya di Tanah Rejang untuk membuat batik dengan corak Motif Batik Kaganga. Banyak tercipta bentuk mot...
Sasirangan adalah kain yang menjadi kerajinan khas Kalimantan Selatan dan menurut tetua masyarakat setempat, merupakan cikal bakal dari kain pamintan. Untuk masyarakat Kalimantan Selatan, kain pamintan kerap dijadikan sebuah sarana untuk pengobatan. Selain untuk upacara adat, kain sasirangan juga sering dikenakan untuk aktivitas sehari-hari. Sejak dulu kain Sasirangan telah dikenal masyarakat Kalimantan Selatan dengan sebutan kain calapan atau celupan yang dihiasi motif tradisional khas Kalimantan Selatan. Sasirangan sendiri berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit-menjahit disebut dijelujur. Sedangkan orang-orang Jawa menyebutnya dengan jumputan. Sasirangan dibuat dengan teknik tusuk jelujur yang kemudian diikat dengan benang atau tali plastik lalu dicelup ke pewarna. Kain Sasirangan biasanya menggunakan bahan kain mori, poly...
Tas rajut Dowa produk ini dibuat pada tahun 1989 di Yogyakarta oleh Delia Murwihartini. Dowa berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti doa. Delia sengaja memberi nama yang mudah untuk didengar, dan memiliki filosofi yang dala, serta mudah diucapkan untuk orang asing. Tas rajut Dowa menarik banyak perhatian karena kualitas bahan kain yang digunakan. Tas ini juga mampu menampung barang-barang yang cukup berat. https://www.blibli.com/friends/blog/produk-kultural-khas-indonesia/ https://bonvoyagejogja.com/dowa-bag-tas-rajutan-tangan-asli-jogja-yang-tembus-pasar-eropa/
Menurut penelusuran fakta sejarah menunjukkan bahwa masih terdapat perusahaan batik yang bertahan dan meneruskan usaha. Perusahaan batik tersebut sekaligus menjadi pembuktian bahwa batik semarang pernah Berjaya. Produsen batik tersebut yaitu batik “Batikkerij Tan Kong Tin,” yang beroperasi di Bugangan, merujuk pada literatur, pabrik ini didirikan sekitar awal abad ke dua puluh dan beroperasi sampai tahun 1970-an. Tan Kong Tin merupakan anak dari Tan Siauw Liem, seorang tuan tanah yang bergelar mayor di Semarang. Dia menikah dengan salah satu keturunan Hamengku Buwono III, yaitu Raden Ayu Dinartiningsih . Tentu saja dia pandai membatik karena berasal dari lingkungan keraton. Kemudian lahirlah motif batik terbaru yang memadukan antara motif batik Jogja dengan motif batik pesisir. Merk dagang “Batikkerij Tan Kong Tin” selanjutnya diteruskan oleh generasi kedua, yaitu Raden Nganten Sri Murdijanti. Dengan tangan...
Kain jumputan atau kain pelangi merupakan kerajinan tenun yang dihasilkan dengan teknik jumputan (tie and dye) untuk menghasilkan motif tertentu dari dari bahan berwarna putih polos. Dimulai dengan menjahit dan mengikat erat bagian-bagian tertentu kemudian mencelup dalam larutan pewarna sesuai keinginan. Pada perkembangannya teknik pembuatan kain jumputan ini mengenal metode strich and dye, yaitu membuat jelujur dengan benang pada bidang kain dengan mengikat pola yang telah ditentukan. Selanjutnya dengan ditarik erat-erat sehingga berkerut-kerut, lalu dimasukkan ke dalam larutan pewarna kain. Kain jumputan biasanya memiliki motif yang memenuhi seluruh bahan. Kain jumputan yang biasa, satu pasang terdiri atas bahan untuk bagian atas, bagian bawah, dan selendang. Untuk jenis ini, para perajin umumnya membuat jumputan dengan satu tema warna. Kain jumputan umumnya menggunakan bahan sutera, dan memiliki berbagai macam motif, antara lain motif bintik tujuh, ke...