Babi Panggang Karo atau yang lebih populer dikenal dengan istilah BPK adalah makanan yang terbuat dari daging babi yang dipanggang atau dibakar. Makanan ini adalah masakan khas suku Karo, sehingga banyak ditemukan diberbagai kota yang banyak ditinggali oleh orang Karo, seperti di Berastagi, Kabanjahe, Medan, dan bahkan di Pekanbaru, Jakarta, dan Bandung. Perbedaan antara Babi Panggang Karo dengan babi panggang lainnya adalah terdapat pada cara pemangangan yang dilakukan lebih unik dengan irisan lebih halus serta pemilihan bagian daging yang tepat. Saat dihidangkan Babi Panggang Karo juga akan ditambahkan dengan sajian daun singkong dan kincong yang telah dihaluskan dan dimasak secara khas. Selain itu disajikan pula saus yang terbuat dari darah babi, di mana keberadaan saus darah terlebih dahulu telah dimasak di atas bara api dengan ditambahkan sedikit air dan dibumbui dengan ramuan seperti asam dan la...
Ikan tombur berupa ikan yang yang dibakar atau digoreng dan di siram dengan sambal tombur. Sambal tombur terbuat dari andaliman, cabe rawit, kacang dan rias (biasa disebut kecombrang atau kincung), sambal ini rasanya sangat pedas. Makanan ini menjadi andalan Rumah Makan Sopo Mardai yang terletak di Jalan Sei Batanghari Nomor 58 Medan. Bahan dan cara membuat ikan tombur: 400 gram ikan lele sedang (3 ekor) dicuci bersih – lele bisa diganti dengan ikan mas, mujair bisa juga dengan ayam bakar/goreng. sesuai selera Anda. 1 sendok teh air jeruk nipis 1/2 sendok teh garam Sambal: 1 sendok makan air jeruk nipis Bumbu Halus: 8 buah cabai merah 1/4 sendok teh andaliman 75 gram bunga kecombrang, diiris kasar, rebus sebentar 1/2 sendok teh garam 6 butir bawang merah, dibakar 2 butir kemiri, dibakar 1/4 sendok teh gula pasir Cara Pengolahan : 1. Potong – potong lele. Rendam dalam air jeruk...
Bahan-bahan: 1 ekor ayam kampung, potong 10 bagian 200 g jamur (kuping, merang, tiram) 3 sdm tepung jagung Medan 5 buah tikala (cekala, buah kecombrang) 2 batang daun bawang, iris kasar 1 butir kelapa, buat santan kental dan encer Bumbu-bumbu: 1 ruas jempol (2 cm) jahe. Geprek 1 ruas jempol (2 cm)lengkuas, Geprek 3 batang serai (sereh), Geprek 3 lembar daun jeruk purut Bumbu yang dihaluskan: 10 cabai rawit hijau (boleh ditambah sesuai selera) 10 siung bawang merah 5 butir kemiri 5 siung bawang putih Cara Membuat: Tumis bumbu halus. Masukkan jahe, lengkuas, sereh, dan daun jeruk purut. Masukkan potongan ayam, tumis selama 20 menit. Masukkan santan encer ke dalam tumisan, biarkan sampai mendidih. Masukkan jamur, asam tikala, daun bawang. Tuang santan kental sambil terus diaduk agar santan tidak pecah. Tambahkan t...
Kidu-kidu adalah makanan khas dari Suku Karo di Sumatera Utara. Makanan ini merupakan makanan menu utama pada upacara adat setiap tahunnya. Kidu-kidu merupakan makanan yang berbahan dasar ulat sagu dari pohon aren atau enau yang telah membusuk. Ulat sagu atau yang sering di sebut dengan ulat Bagong atau nama latin rhynchophorus ferruginenus. Ulat sagu dari pohon enau ini berasal dari larva kumbang yang telah menetas. Ulat ini biasa dimakan mentah ataupun dimasak dengan bumbu arsik oleh masyarakat suku Karo. Makanan ini menjadi langka karena bahan utama dan bahan tambahannya sulit ditemukan. Bahkan, tidak semua orang bisa mengolah makanan tersebut. Karena jika salah cara memasaknya maka akan membuat keracunan pada pengkonsumsinya. Secara ilmiah, kandungan gizi ulat sagu di dalam masakan khas suku Karo ini memiliki khasiat yang sangat bagus untuk menjaga kesehatan tubuh. Kidu-kidu kaya akan protein sehingga menjadi salah satu makanan yang baik...
Harinake merupakan makanan adat tradisional Nias, tepatnya Nias bagian Utara dan Nias bagian Barat. Harinake berupa daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil – kecil. Biasanya Harinake disajikan untuk menghormati tamu seperti menghormati mertua yang datang ke rumah menantunya pada kunjungan pertama. Dalam pesta perkawinan, biasanya anak – anak memberikan secara adat kepada orang tuanya dan disaksikan oleh semua famili (keluarga besar). Harinake hampir mirip dengan fakhe nifalogu. --- Harinake adalah makanan tradisional khas nias Utara yang resep nya dari daging babi cincang yang potong tipis dan kecil - kecil. Hampir sama dengan fakhe nifalögu, Harinake juga biasa nya disajikan pada saat acara - acara tertentu. Sumber: http://www.tanoniha.net/2017/07/makanan-khas-nias.html Sumber: http://www.niasoke.com/makanan-khas-tradisional-nias/
Babae merupakan salah satu hidangan khas Nias Selatan. Terbuat dari Harita Fakhe atau kacang beras yang dihaluskan. Babae terkadang juga dibuat menggunakan campuran daging babi. Babae biasanya dihidangkan sebagai hidangan pesta pernikahan atau acara pemberian nama anak yang baru lahir. Babae tidak dapat sembarangan disantap oleh masyarakat akan tetap keluarga tertentu saja seperti keluarga bangsawan. Hal ini dikarenakan, jika ingin membuat Babae, harita fakhe atau kacang berasnya harus ditanam terlebih dahulu tiga bulan sebelum acara dimulai. Bentuk kacang sama seperti kacang hijau hanya saja berkulit putih pucat. Babae biasanya dihidangkan besama dengan nasi atau fake falogo yaitu nasi yang dimasak di periuk tanah liat. Keunikan lainnya adalah, nasi dikepal – kepal kemudian dicelupkan dalam sup dan dimakan. Resep Babae Bahan: 150g kacang Babae (dapat disubtitusi dengan kacang tolo) 2 kuning telur ayam kampung 500 ml santan kental...
Bahan: 750 gram ikan air tawar, bisa 1 ekor ikan besar atau 2-4 ekor ikan kecil, dibersihkan 1/2 sdt garam Lada putih secukupnya 2 tangkai serai, ditumbuk 2 sdm air asam jawa Bumbu yang dihaluskan: 8 bawang merah, dikupas dan dipotong 3 siung bawang putih, dikupas dan dipotong ½ sdt garam 6 buah kemiri 1 jahe, dikupas dan dipotong 1 kunyit segar, dikupas dan diiris atau 1 sdt bubuk kunyit 1 laos, dikupas dan diiris 15 buah cabai merah, dibuang bijinya dan diiris Hiasan: 3 daun bawang, dipotong-potong ½ buah nanas kecil, dikupas dan dipotong-potong 2 lemon segar, potong iris Cara membuat: Bumbui bagian dalam dan luar ikan dengan garam dan lada. Persiapkan bumbu dengan cara dihaluskan atau digilng Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan bahan lainnya ke dalam panci yang berisi air, kecu...
Saksang adalah makanan khas dari Sumatera Utara. Saksang adalah masakan khas Batak yang terbuat dari daging babi, anjing atau kerbau yang dicincang dan dibumbui dengan rempah-rempah dan santan, serta dimasak baik dengan menggunakan darah hasil sembelihan hewan tersebut ( margota ) ataupun olahan rempah biasa tanpa darah ( na so margota ). Rempah yang termasuk dalam bumbu saksang antara lain; jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit dan andaliman. Meskipun hidangan saksang dikenal secara meluas oleh berbagai puak atau sub-suku Batak, saksang sering dikaitkan secara spesifik sebagai hidangan tradisional Batak Toba. Saksang merupakan hidangan penting yang wajib dihidangkan dalam upacara adat Batak, terutama dalam pesta pernikahan adat. Saksang, bersama dengan panggang, arsik, dan daun ubi tumbuk, adalah hidangan yang populer da...
Sambal Tuk-tuk adalah makanan khas yang berasal dari Sumatra utara tepatnya dari daerah Batak Toba. Yang berbahan dasar ikan Aso-aso yaitu ikan kembung yang sudah diproses dengan cara diasapi atau bisa diganti dengan ikan teri yang dicampur dengan bumbu sambal lain, Yang membuat sambal ini khas adalah penggunaan andaliman yaitu bumbu khas batak yang memberikan citarasa unik pada sambal ini. Berikut adalah resep pembuatannya: Bahan-bahan 2 ekor ikan aso-aso atau 100 gram ikan teri 1 sdm andaliman 2 butir kemiri 10 buah cabe merah kriting 5 buah cabe rawit 5 buah bawang merah 1 siung bawang putih ½ sdt garam Minyak untuk menggoreng ikan secukupnya Cara Pembuatan: Goreng ikan sampai matang Sangrai semua bahan kecuali garam sampai harum dan matang Haluskan semua bahan yang telah disangrai, lalu tambahkan suwiran ikan aso-aso yang telah digoreng/ikan teri...