Sultan Maulana Yusuf Panembahan Pekalangan Gede adalah yang sultan ke dua setelah ayahnya Sultan Hasanuddin wafat pada 1570. Ia memerintah dari tahun 1570 sampai 1580. Program kerjanya yang berhasil masa itu memperkuat perekonomian dengan langkah bijaksana memperluas areal pertanian. Membangun irigasi, membuat kanal-kanal dan mengatur penyebaran penduduk dengan membangun kampung-kampung baru yang kemudian berkembang menjadi kota. Disamping itu memperkuat angkatan perang dan perbentengan di sekitar keraton dan Kota Banten Lama dengan bata dan batu karang. Semboyan yang terkenal masa itu, Gawe kuta baluwarti bata kalawan kawis artinya membangun perbentengan dengan batu bata dan batu karang. Ramainya suasana kota Banten Lama masa itu banyak dilukiskan saudgar-saudagar mancanegara yang kapalnya berlabuh di Bandar Banten. Karena jasanya dalam bidang pertanian. Maulana Yusuf dimakamkan di tengah sawah, 4 Kmdari Keraton Surosowan . Sekarang lokasinya tak jauh dari jalan raya rel ke...
Danau Toba dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer merupakan danau terbesar di Indonesia. Danau yang di tengahnya terdapat Pulau Samosir ini terletak di Provinsi Sumatra Utara. Menurut cerita, danau vulkanik ini dahulu merupakan sebuah aliran sungai. Namun karena terjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, aliran sungai tersebut berubah menjadi danau. Peristiwa apakah yang terjadi sehingga aliran sungai itu berubah menjadi danau? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Mula Danau Toba berikut ini. Alkisah, di daerah Sumatra Utara, Indonesia, hiduplah seorang pemuda pengembara. Ia mengembara ke berbagai negeri. Pada suatu hari, sampailah ia di sebuah tempat yang alamnya indah dan subur. Di sekitar tempat itu terdapat sebuah sungai yang jernih airnya. Pemuda itu tertarik untuk menetap di tempat itu. Akhirnya, ia pun membangun sebuah rumah sederhana tidak jauh dari sungai. Rumah itu terdiri dari sebuah kamar tidur dan sebuah ruang dapur untuk memasak. Usai mendirikan rumah...
Dahulu kala, tersebut lah sorang putri cantik anak dari seorang raja bernama Sungging Perbangkara dari sebuah kerajaan besar di jawa barat. Putri tersebut bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi memang tidak terbantahkan. Banyak raja-raja dari kerajaan berperang hanya untuk menjadikan Dayang Sumbi sebagai istrinya. Merasa dirinya adalah sumber peperangan, akhirnya Dayang Sumbi memutuskan untuk pergi ke hutan dan hidup di sana. Suatu ketika, ketika Dayang Sumbi sedang bertenun, pintalan benang yang dia gunakan jatuh. Karena malas mengambil pintalan benang tersebut, dia berkata "Siapa yang bisa mengambilkan pintalan benang tersebut, dia akan menjadi suami ku." Tiba-tiba seekor anjing mengambil pintalan benang tersebut dan memberikannya ke Dayang Sumbi. Anjing tersebut bernama Tumang. Anjing tersbut bukan ajing biasa, konon dia adalah keturunan Dewa. Karena telah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menjadikan Tumang sebagai suaminya dan dari pernikahannya mereka dikaruniahi seroang...
Naya Wipraya dan Jaya Sedana memiliki nama lengkap Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai Ngabehi Jaya Sedana adalah Duta Besar Banten yang dikirim ke London pada tahun 1682. Kedua Duta ini menjadi tamu kehormatan Raja Inggris, Charles II selama tiga setengah bulan. Lawatan ke London oleh dua Duta dari Banten beberapa bagian tulisannya ditulis oleh Dra Setiawaty Sulaeman ketika menjabat Atase Kebudayaan Kedubes RI di london kemudian dikembangkan oleh Dr. Russel Jones berjudul The First Indonesia Mission to London pada tahun 1982.
Pangeran Astapati adalah pengikut setia Sultan Muhammad Arif Zaenal Asikin yang memerintah pada tahun 1743-1773. Nama aslinya adalah Wira Suta. Konon sebelum dinobatkan sebagai seorang pangeran dengan gelar yang sesuai dengan sepak terjangnya ia adalah pelarian dari "negeri sejuta pantangan" yaitu Baduy. Suta keluar dari tatanan adat Kenekes karena ingin mencari pengalaman di dunia lain. Awalnya pemuda yang bertubuh kekar ini bekerja di lingkungan keraton, kemudian karena ia rajin diperbolehkan untuk belajar sni bela diri dan keprajuritan. Dari keberanian dan ketangkasan yang diperlihatkannya maka ia diberi tambahan Wira di depan namanya. Setelah menguasai ilmu bela diri ia diberi kepercayaan untuk memimpin pasukan perang. Salah satunya saat memimpin pasukan perang antara Banten dengan Lampung. Lalu Sultan Banten memberi gelar Pangeran Astapati atas jasa-jasanya itu ia dinikahkan dengan putri sultan, anak yang lahir sari keduanya di beri nama Djajadiningrat. Pangeran Astapat...
Asal-usul nama Banten banyak berbagai versi yang mencatatnya, Banten diterjemahkan sebagai yang berasal dari Ketiban Inten artinya kejatuhan inten. Catatan sejarah itu terdapat dalam buku Pakem Banten yang ditulis Tb. H. Ahmad dicetak oleh Drukkerij Oesaha tahun 1935. Namun asal-usul nama Banten itu dibantah oleh ilmuwan yang mempelajari sejarahnya. Menurut sebagian ahli nama Banten berasal dari Bantahan. Sebab masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang sering membantah perintah atau aturan yang telah ditetapkan.
Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis cantik bernama Sari di Desa Pungkit. Sehari-hari Sari menenun kain sarung, kebaya, selendang, dan tudung kepala di atas loteng. Kecantikan Sari kerap membuat banyak pemuda jatuh hati kepadanya namun tak pernah berhasil menarik perhatiannya. Sari juga memiliki teman bermain bernama Sena. Persahabatan mereka selalu seia sekata bagai saudara kandung. Sari juga memiliki sepupu laki-laki dari garis keturunan ayah, bernama Rambanging dan sepupu laki-laki dari garis keturunan ibu bernama Sampuang. Suatu hari datanglah Dea Lebeh, utusan dari orang tua Rambanging di Sumbawa, untuk meminang Sari. Mereka diterima oleh Pak Umar, ayah Sari. Maksud dan tujuan kedatangan mereka disampaikan melalui pantun berbalas. Pada akhirnya lamaran dari orang tua Rambanging ditolak oleh keluarga Sari, demikian pula ketika keluarga Sampuang melamar Sari. Karena penolakan tersebut, timbul perpecahan diantara keluarga Rambangin dan Sampuang. Untuk mendamai...
PA’DEKKO; dizaman dahulu itu merupakan Acara dimana jika ada masyarakat yang memanen padi, mereka mengadakan yang namanya Acara PA’DEKKO yang merupakan ucapan syukur kepada tuhan karena panennya berhasil dan mereka mengundang tokoh-tokoh masyarakat, tetangga dan masyarakat sekitar untuk memeriahkan Acara PADEKKO tersebut, dan di ACARA PA’DEKKO yang demikianlah para muda-mudi biasanya saling mengenal satu sama lain, karena seperti kita tahu pada zaman dulu belum ada yang namanya HP dll. Salah satu adat tradisional kabupaten Jeneponto yang biasa didapati di acara pesta perkawinan dan sunatan yakni Pa'dekko Budaya adat tradisional Appa'dekko ini sudah ada sejak zaman dahulu, yang konon kabarnya budaya tradisional Butta Turatea ini merupakan budaya untuk menghormati leluhur, sebagai bentuk kesyukuran atas dipertemukannya sepasang jodoh, Menurut salah satu tokoh adat Kampung Lembangloe kelurahan Balang kecamatan Binamu Jenepon...
Cerita ini berasal dari Bima, salah satu kabupaten di Pulau Sumbawa . Di suatu desa, tinggallah sepasang suami istri yang kaya. Akan tetapi, sudah lama mereka menikah belum dikaruniai anak . Oleh karena itu, mereka sangat sedih. Pada suatu hari, sang suami berkata kepada istrinya, “Sayang kekayaan kita yang begini banyak, tak ada yang mewarisinya, kalau kita sudah tiada. Mendengar kata-kata suaminya, hati sang istri sangat sedih. “Saya pun sudah lama memikirkan hal itu. Hanya saya tidak berani menyampaikan kepada kakak, saya takut kakak tersinggung,” kata istrinya. Sejak itu, mereka selalu berdoa bersama memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar diberikan seorang anak. Akhirnya, doa itu pun dikabulkan. Sang istri melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama La Golo. Sejak kecil, La Golo selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Akibatnya, La Golo tumbuh menjadi anak yang malas, tahunya hanya makan saja. Semua keinginannya haru...