Pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung antah berantah, hidulah sepasang suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin. Rumahnya dari pelepah daun rumbia yang didirikan seperti pagar sangkar puyuh. Atap rumah mereka dari daun rumbia yang dianyam. Tidak ada lantai semen atau papan di rumah tersebut, kecuali tanah yang diratakan dan dipadatkan. Di sana tikar anyaman daun pandan digelar untuk tempat duduk dan istirahat keluarga tersebut. Demikianlah miskinnya keluarga itu. Rumah mereka pun jauh dari pasar dan keramaian. Namun demikian, suami-istri yang usianya sudah setengah abad itu sangat rajin beribadah. “Istriku,” kata sang suami suatu malam. “Sebenarnya apakah kesalahan kita sehingga sudah di usia begini tua, kita belum juga dianugerahkan seorang anak pun. Padahal, aku tak pernah menyakiti orang, tak pernah berbuat jahat kepada orang, tak pernah mencuri walaupun kita kadang tak ada beras untuk tanak.”...
Pada masa lalu di dataran tinggi Gayo tinggal dua orang kakak beradik yakni, Sengeda dan Bener Meriah bersama ibu mereka. Suatu hari kedua kakak beradik itu menanyakan kepada ibunya siapakah keluarga mereka sebenarnya. Diterangkanlah oleh ibu mereka bahwa ayah mereka bernama Raja Lingga ke XIII, raja yang berkuasa di negeri Lingga. Sedangkan dari pihak ibu mereka adalah keluarga Sultan Malaka. Raja Lingga yang sekarang berkuasa adalah Abang kandung seayah dengan mereka. Sehabis menceritakan asal usul keluarga mereka sang ibu menyerahkan dua pusaka peninggalan almarhun ayahnya Raja Lingga XIII berupa sebilah pedang dan sebentuk cincin permata yang dalam dua benda pusaka tersebut terdapat tulisan yang bertuliskan bahwa kedua benda tersebut milik Raja Lingga yang diwariskan secara turun temurun pada keturunannya. Mendengar cerita tersebut keduanya sepakat untuk pergi ke Lingga untuk menemui Abang dan para kerabatnya. Setelah mendapat izin dari ibunya, keduanya berangkat menuju Lin...
Ketika sedang beristirahat, tiba-tiba Sultan Mughayat Syah melihat cahaya hijau dari arah timur. Sang Sultan segera menanyakan kepada penasihatnya mengenai cahaya itu. Sang penasihat pun tidak mengetahui perihal cahaya itu. Maka, diutuslah seorang prajurit kepercayaannya untuk menyelidiki cahaya itu. Ternyata, cahaya itu berasal dari tubuh Putri Hijau di Deli Tua. Setibanya di perbatasan kerajaan, sang Sultan mengirim utusan untuk meminang sang Putri. Akan tetapi, sang Putri menolak lamaran tersebut. Mengetahui lamarannya ditolak, sang Sultan menjadi marah. Tak lama kemudian, pecah peperangan. Karena wilayah Deli Tua dikelilingi oleh bambu berduri, prajurit Aceh menembakkan banyak uang di sekitar bambu. Melihat banyak uang, rakyat Deli Tua memotongi dan menebangi rumpun bambu berduri itu untuk mengambil uang. Akibatnya, pertahanan Deli Tua hancur. Melihat keadaan, penguasa Deli Tua mengira jika mereka akan kalah. Ia pun berpesan kepada Putri Hijau bila sang Putri kelak d...
Pada jaman dahulu kala, di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggro Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Kedua ibu dan anak itu tinggal di sebuah gubuk bambu yang beratapkan ilalang dan beralaskan dedaunan kering dengan kondisi hampir roboh. Kala hujan turun, air dengan leluasa masuk ke dalamnya. Bangunan gubuk itu benar-benar tidak layak huni lagi. Namun apa hendak dibuat, jangankan biaya untuk memperbaiki gubuk itu, untuk makan sehari-hari pun mereka kesulitan. Untuk bertahan hidup, ibu dan anak itu menampi sekam di sebuah kincir padi milik saudaranya yang bernama Jakub. Jakub adalah saudagar kaya di dusun itu. Namun, ia terkenal sangat kikir, loba, dan tamak. Segala perbuatannya selalu diperhitungkan untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Terkadang ia hanya mengupahi ibu Banta Berensyah dengan segenggam atau dua genggam beras. Beras itu hanya...
Cerita pertama yang bisa anda nikmati adalah cerita yang berhubungan dengan kisah cinta dan juga kisah seputar kehidupan dalam sebuah kerajaan. Cerita rakyat yang satu ini bisa dikatakan sangat unik dan menarik. Selai itu tentu ada juga pesan dan nilai-nilai moral yang dapat dipelajari. Seperti juga dengan kisah lainnya, cerita tersebut juga tidak terlalu panjang, bisa dikatakan cukup singkat dan tidak membosankan untuk di baca. Hanya sekitar 1 atau 2 lembar kalau diketik. Bagi yang ingin membacanya silahkan melalui link tautan yang sudah disediakan. Sumber: http://kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com/2012/07/cerita-rakyat-dari-aceh.html
Selain cerita yang berhubungan dengan tarian di atas, masih ada juga cerita yang juga berkaitan dengan legenda atau asal terjadinya sesuatu. Danau laut tawar, ya dalam legenda ini diceritakan bagaimana danau tersebut tercipta. Sama juga dengan lainnya, kisah ini juga singkat dan bisa selesai sekali baca. Tidak usah mencari yang lain, bagi adik-adik yang sedang mencari cerita - cerita rakyat bisa langsung membaca cerita ini saja. Bagus kok, mudah-mudahan tidak menyesal. Sumber : http://kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com/2012/07/cerita-rakyat-dari-aceh.html
Pernah mendengar kisah legenda tentang batu belah? Ya, di situs ini anda juga bisa membaca cerita dari Aceh tersebut. Gratis kok, tinggal dibuka saja ceritanya dari tautan yang ada pada judul di atas. Kalau tidak salah, cerita bagus dan sudah dilengkapi juga dengan gambar-gambar menarik. Lumayan bisa untuk tambahan belajar dan koleksi anda di rumah. Pesan-pesan yang ada didalamnya juga cukup bagus. Mudah-mudahan tidak menyesal. Kalau tidak ada kegiatan, dari pada pergi ke luar rumah dan tidak tahu mau ngapain ya lebih baik baca cerita, benar tidak? Sumber : http://kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com/2012/07/cerita-rakyat-dari-aceh.html
Jangan beranjak dulu, selain tiga yang sudah anda lihat di atas masih ada beberapa cerita lain kok. Masih ada lebih dari tiga cerita lagi. Sekarang, di nomor yang ke 4 ini anda bisa membaca sebuah cerita rakyat singkat yang berjudul "jejok". Kalau agak aneh mendengar judulnya maka wajib bagi anda untuk membacanya agar tidak penasaran. Dari pada tidak ada pekerjaan, dari pada bengong lebih baik santai membaca kisah menarik yang belum pernah di baca. Sumber : http://kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com/2012/07/cerita-rakyat-dari-aceh.html
Dalam cerita rakyat ini, amet muda adalah seorang putra mahkota dan sudah pasti dia seharusnya menjadi raja . Tetapi masalahnya si amet muda ini masih kecil sehingga belum mampu menjadi raja. Alkisah, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang Raja ingin sekali seperti adiknya yang sudah memiliki seorang anak. Pada suatu hari, sang Raja duduk termenung seorang diri di serambi istana. Tanpa disadarinya, tiba-tiba permaisurinya telah duduk di sampingnya. “Apa yang sedang Kanda pikirkan?” tanya permaisuri pelan. “Dindaku tercinta! Kita sudah tua, tapi sampai saat ini kita belum mempunyai seorang putra yang kelak akan mew...