TAUH, adalah suatu tari yang menggambarkan tentang pergaulan/hubungan muda mudi (Bujang Gadis) pada zaman dahulu sampai sekarang yang diwariskan secara turun temurun. Sampai sekarang masyarakat tidak mengetahui secara pasti pencipta Tari Tauh yang telah mengakar ditengah-tengah masyarakat Rantau Pandan tempat dimana penelitian ini dilakukan. Pada saat sekarang, Tari Tauh sangat populer di Kabupaten Bungo sebagai tari tradisional vang. sangat disukai oleh masyarakat. Tari Tauh biasanya ditarikan ketika menyambut Rajo, Berelek Gedang, dan ketika Beselang Gedang (gotong royong menuai padi). Jumlah penari Tauh adalah 8 orang (4 wanita dan 4 laki-laki) dan termasuk jenis tari tradisi kerakyatan dengan lama pementasan tergantung kondisi sesuai panjang pantun dan kesanggupan penari dan tidak jarang dari senja hari sampai pagi hari. Adapun musik pengiring ialah Kelintang Kayu, Gong, Gendang dan Biol...
Niti Mahligai, ditata oleh Epa Bramanti Putra yang diadaptasi dari sebuah upacara tradisional masyarakat Kerinci, Niti Naik Mahligai. Niti Naik Mahligai adalah sebuah upacara yang dulu dilakukan untuk memilih pemimpin di kerajaan yang terdapat di Bukit Kaco, batas antara Kerinci dan Bungo. Menurut penuturan Epa Bramanti Putra sebagai keturunan langsung Ratu Kerajaan Bukit Kaco, seseorang akan diangkat sebagai apabila sang calon telah melewati beberapa tahap seleksi yang terdiri ; - meniti pecahan kaca - meniti berbagai macam duri tumbuhan - meniti bara api - meniti bambu runcing - meniti/masuk ke dalam api besar - &...
SEKATO, merupakan sebuah karya tari baru yang berangkat dari ragam gerak dasar tari daerah Jambi. Kehadiran tari Sekato ini merupakan suatu jalan dalam upaya untuk menambah perbendaharaan tari daerah Jambi. Tari ini adalah hasil dari kegiatan pengolahan tari yang dilaksanakan pada tahun 1992. Tari ini ditata oleh Sri Purnama Syam. Dalam penampilannya dibawakan oleh 8 penari yang terdiri dari 4 orang penari putra dan 4 orang penari putri. Tari ini menggunakan properti Kipas dan Payung dimana peggunaan Kipas dan Payung selain sebagai penghias juga mengandung arti untuk senjata dan perlindungan diri. Beberapa ragam gerak yang dominan dalam tari ini antara lain adalah gerak lenggang, langkah tigo, langkah tak jadi, buka ayun kipas. Tari ini telah dipentaskan di Taman Budaya Provinsi Jambi. Tari ini menggambarkan pasangan muda-mudi yang sedang memadu kasih, mereka bergembira bersama dan menari sebagai ungkapan dari rasa kebersamaan. Mus...
Tari Elang Mengipeh, adalah sebuah karya tari baru hasil dari kegiatan pengolahan yang diangkat dari tari tradisi Klik Elang. Beberapa gerak Tari Klik Elang yang dianggap spesifik tetap dipertahankan. Pengembangan gerak yang dilakukan tetap mengacu pada gerak tari daerah Jambi sebagai dasar pengolahan, sehingga pada akhirnya terbentuk sebuah karya tari baru dengan tidak menghilangkan nilai kedaerahan dan mana tari itu berasal. Garapan Tari Elang Mengipeh ini adalah sebuah tari bertema yang berbentuk tari kelompok dan dalam penampilannya didukung oleh 3 orang penari putri. Dalam tari Elang Mengipeh ini menggunakan property selendang dan kipas, selendang melambangkan kepak atau sayap dari burung elang sedangkan kipas melambangkan kuku-kuku burung tersebut. Sehingga kesan yang ingin ditampilkan adalah kelembutan di balik keperkasaan burung elang. Sedangkan durasi penampilan adalah 7 menit. Untuk keutuhan garapan Tari Elang Mengipeh mengguna...
LENGGANG KIPAS LAYANG, adalah sebuah karya tari baru yang berasal dan hasil kegiatan pengolahan tari. Tari ini berawal dari tari tradisi yang berasal dan daerah Tk. II Merangin vaitu tari Kecimpung Ambai. Beberapa gerak tari Kecimpung Ambai yang ada dan mempunyai nilai khas diangkat dan dikembangkan. kemudian gerak-gerak tersebut dikemas sehingga terbentuk suatu gerak baru yang pada akhirnya menjadi sebuah tari baru. Tari Lenggang Kipas Layang menceritakan tentang kegembiraan muda-mudi setelah lelah bekerja, mereka bermain, bersendagurau dengan riangnya. Dalam penampilannya Tari Lenggang Kipas Layang di tarikan oleh 6 orang penari putri dengan menggunakan kipas sebagai propertinya, dimana fungsi kipas itu selain sebagai hiasan Juga berfungsi sebagai perisai diri. Tari ini ditata oleh Sri Purnama Syam dan musik pengiringnya ditata oleh Heri Suroso. Tar...
Bila Anda berkunjung ke Papua, mungkin pernah melihat tarian yang satu ini. Tari yospan namanya. Tari yang merupakan kepanjangan dari yosim pancar ini adalah tarian pergaulan yang sering dibawakan muda-mudi sebagai bentuk persahabatan. Tarian ini adalah penggabungan dua tarian dari rakyat Papua, yakni tari yosim dan tari pancar. Yosim adalah tarian yang mirip poloneis dari dansa barat. Tari ini berasal dari Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo. Ada pula sumber yang mengatakan jika yosim berasal dari wilayah Teluk Saireri (Serui, Waropen). Sementara, pancar adalah tari yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari pada awal tahun 1960-an. Pada awal kelahirannya, gerakan-gerakan dalam tari pancar seperti “akrobatik” di udara, yakni gerakan jatuh jungkir-balik dari langit. Gerakannya mirip daun kering yang jatuh tertiup angin – dari pesawat tempur jet Neptune buatan Amerika Serikat yang dipakai Angkatan Udara Belanda di I...
Tari Golek Ayun-Ayun adalah tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Solo. Tarian ini adalah tarian untuk penyambutan tamu kehormatan. Tarian yang paling sedikit ditarikan oleh 2 penari putri ini, berkisah tentang gadis-gadis yang sedang beranjak dewasa, dimana mereka sedang senang-senangnya bersolek mempercantik diri. Tarian ini pada tahun 1976 diperkenalkan oleh Romo Sas sang penciptanya. Dengan musik iringan gendhing jawa serta kostum dan properti yang indah, menambah cantik penampilan para penari, sehingga terlihat seperti bidadari. Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari sedang menyulam.
Tarian Pepeka Ri Makka Tarian Pepeka Ri Makka berasal dari dua kata yang itu Pepe’ dan Rimakka dimana Pepe’ berarti api, Rimakka adalah tanah suci Mekkah, tarian ini mengingatkan kita pada Nabi Ibrahim yang dibakar oleh kaum Quraiz. Karena iman dan keyakinannya kepada sang khaliq turunlah Do’a Qulna yaa naaru kuunii bardan wasalaaman alaa ibraahiim laa haula walaa kuwwataa illaa billaah…..kumfayakum. Para penari terinspirasi dan menuang dalam sebuah bentuk tari yakni tari pepe’-pepeka rimakka. Dengan penuh keyakinan dan Do’a para penari membakar sarung, tangan mereka tanpa merasa kepanasan, tarian ini adanya dikampung Paropo kecamatan panakkukang kota Makassar, sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang tahun 1942. Sekarang ini tari pepeka ri makka sering di bawakan oleh sanggar remaja kampung paropo, appe-pepe ia, yaitu menyalakan api, sifatnya menyalakan api (seperti lempion) pada serambi depan rumah atau di perkarangan. Dari acara tradi...
Tari Lenggang Nyai berasal dari tanah Betawi yang telah berakulturasi dengan budaya Tiongkok. Lenggang Nyai dikategorikan sebagai sebuah tari kontemporer yang berlandaskan budaya Betawi. Tarian ini biasanya dilakukan oleh sebuah kelompok yang terdiri dari empat sampai enam perempuan yang diiringi oleh musik tradisional Jakarta, yaitu Gambang Kromong, yang dikolaborasikan dengan alat-alat musik modern, seperti jimbe, saksofon, dan bass elektrik. Pakaian yang digunakan pun terdapat sentuhan elemen Tiongkok yang bercampur dengan Betawi dengan warna merah dan hijau, serta menggunakan ikat kepala Tiongkok. Dibuat pada tahun 1998 oleh Wiwik Widiastuti, seorang koreografer asal Yogyakarta, tarian ini menggambarkan gerakan yang anggun nan lincah dari perempuan-perempuan Betawi. Tarian ini merupakan sebuah adaptasi dari cerita rakyat terkenal dari Betawi, yaitu Nyai Dasima. Tari Lenggang Nyai berdasarkan karakter Nyai Dasima yang cantik, lincah, dan berhati lembut. Kata 'lenggang...